13

545 94 10
                                    

Hai!
.
.
.
.

(n). Nanti double up yaw😆😆😆.

Junkyu sedari tadi menelfon Mashiho, namun tidak terangkat panggilan dari Junkyu tersebut oleh Mashiho. Junkyu sedikit khawatir, entah mengapa belakangan ini dia ingin bertemu Mashiho. Kalau saja dia hadir ke sekolah tadi, mungkin dia bisa bertemu dengan Mashiho, namun entah mengapa demam harus datang kepadanya, membuat Junkyu tidak hadir. Kesempatan yang disayangkan bagi Junkyu.

"Ishh, Napa sih Gak dibales? Lu kemana si Mashi?". Ucap Junkyu bermonolog. Junkyu bahkan sudah spam chat kepada Mashiho, namun tetap saja ceklis satu. Artinya Handphone Mashiho sedang tidak aktif. Hal ini membuat Junkyu mulai berpikir yang tidak-tidak.

Saat Junkyu ingin menelfon Mashiho kembali, ada seseorang yang menelfon Junkyu terlebih dahulu. Junkyu bingung, pasalnya dua tidak mengenal nomor ini. Karena rasa ingin tahu Junkyu kuat, dia pun mengangkat panggilan tersebut.

"H-halo?". Ucap Junkyu ke-penelfon itu, tetapi belum ada jawaban ataupun respon dari seberang sana.

"Ini siapa? Kalo gaje gw matiin". Kata Junkyu mengancam. Namun tetap belum ada jawaban ataupun respon dari sang penelefon

"Oke, Jan telfon gw lagi! Gw mau nyari Mashiho". Kata Junkyu dan ingin memutuskan panggilan tersebut, namun tidak jadi karena terdengar suara teriakkan minta tolong dari telefon tersebut.

Junkyu sontak terkejut mendengar teriakkan minta tolong itu, dia kenal suara itu. Junkyu sangat yakin bahwa itu adalah Mashiho. Dia yakin benar Mashiho dalam keadaan bahaya.

"Mashi?!! Lu gak papa kan? Mashiho!! Jawab gw!!." Junkyu panik, pikirannya sudah tidak bisa berpikir jernih kembali.

"Sst, kalau kau ingin bertemu dengan Pria manis ini, Bawakan kepadaku uang senilai empat puluh juta rupiah. Lalu datang lah ke Pondok yang ada di dekat desa. Untuk lebih jelasnya aku akan memberikan mu lokasinya. Ingat! Jangan pergi bersama siapapun! Apa lagi Polisi! Jika kau melanggarnya akan ku pastikan pria manis ini tidak akan selamat, aku tunggu sampai jam Lima sore, jika tidak maka ucapkanlah selamat tinggal kepada pria manis ini". Kata orang yang berada di panggilan tersebut. Lalu mematikan panggilannya.

Junkyu benar-benar bingung, dia harus melakukan apa sekarang. Memang tujuan Junkyu ingin berpacaran dengan Mashiho hanya ingin menyakiti hati Mashiho. Namun mengapa saat Pria manis itu dalam bahaya, Junkyu se-khawatir ini?.

Apakah sudah tumbuh rasa cinta dari Seorang Kim Junkyu?.

Junkyu ingin sekali menyelamatkan Mashiho, namun dia tidak tau harus mendapatkan uang sebanyak empat puluh juta rupiah itu. Dia tidak sekaya itu.

"Oh bitch, Ya Tuhan, bantu Junkyu supaya bisa nyelamatin Mashiho". Ucap Junkyu berdoa kepada yang maha kuasa.

Dia mencoba mencari cara bagaimana dia harus membayar empat puluh juta rupiah itu, tetapi dia belum mendapatkan caranya sampai sekarang. Sampai akhirnya dia mendapati sebuah gitar emasnya pemberian sang ayah kepada Junkyu dulu.

"Gue jual aja kali ya? Kan ayah udah gak peduli lagi tuh sama gitar". Kata Junkyu lalu mengambil gitar emas tersebut

"Pokoknya harus dapet empat puluh juta nih gitar. Gw dikasih waktu 2 jam lagi. Ya Tuhan semoga Mashiho kau lindung". Ucapnya lalu pergi keluar dari rumahnya dan mulai mengendarai sepeda motornya.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang