27

423 57 37
                                    

Hai!
.
.
.
.

"Mashiho udah ya, gak usah nangis terus dong. Lu gak cape apa?." Tanya Asahi yang kebingungan harus bagaimana, karena sedari tadi
Mashiho tidak berhenti menangis.

Kini mereka berada di mobil, Mashiho yang menyuruh untuk segera pulang. Asahi awalnya bingung bagaimana dengan makanan yang sudah mereka pesan. Untungnya bisa dibawa ke rumah. Kalau tidak Asahi bisa rugi.

"Sahihi, hiks Junkyu jahat banget hiks. Kenapa dia lakuin ini ke Cio hiks." Kata Mashiho sambil terisak. Baru saja ia ingin menghibur diri, namun kenapa tidak diizinkan?. Mengapa Junkyu selalu ingin melihat Mashiho menderita. Apa salahnya.

"Ya udah kita pulang ya. Jumkyu-nya nanti gw yang urus. Gw getok palanya nanti." Kata Asahi mencoba untuk memenangkan Mashiho.

Mashiho hanya mengangguk. Asahi pun melajukan mobilnya keluar dari area parkiran Mall.

Disepanjang perjalanan Mashiho hanya diam, pikiran dan hati Mashiho sedang bergelut satu sama lain. Dia benar-benar lelah harus diperlakukan seperti ini terus.

Suasana hujan itu seperti mendukung Mashiho untuk menangis. Oh ayolah, Mashiho ingin bersenang-senang, menghibur suasana hati dahulu. Tapi mengapa harus bertemu Junkyu lagi. Please Mashiho butuh waktu untuk tidak bertemu dengan Junkyu, apalagi Lia.

Perlahan Mata Mashiho tertutup, menangis sedari tadi cukup melelahkan baginya. Mata Mashiho juga butuh istirahat.

Asahi yang menyadari Mashiho tidur hanya bisa tersenyum tipis. Karena berhenti sebab Lampu lalu lintas yang berwarna merah. Asahi pun memutuskan untuk menelfon seseorang.

"Ey (Censored Name) jahat bet lu. Kasian gw liatnya, mau nangis juga gw."

"..."

"Nangis banget. Sampe-sampe ketiduran karena capek nangis. Gila emang rencana lu ini."

"..."

"Cukup ya. Jangan buat dia kayak gini lagi mentang-mentang lu mau ngerencanain itu."

"..."

"Awas lu. Gw lempar ke neraka jahanam lu."

"..."

"Bye. Lampunya dah Ijo, nanti gw telfon lagi."

"..."

Asahi pun mematikan saluran teleponnya dengan orang yang hanya menjawab titik-titik. Ralat. Maksudnya dengan orang yang memang Asahi telfon tadi.

Asahi pun kembali melajukan mobilnya, karena lampu lalu lintas sudah menunjukkan warna Hijau.






















"Cio, Kyu Cinta Cio selamanya!." Kata Junkyu sambil memeluk erat tubuh Mashiho. Begitupun sebaliknya Mashiho memeluk erat tubuh Junkyu.

"Cio juga sayang plus cinta banget sama Kyu." Balas Mashiho sambil tersenyum manis kearah Junkyu.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang