25

387 59 19
                                    

Hai!
.
.
.
.

"Gw udah nemu rumah mewah banget di Kanada. Gw harap lu mau pindah nanti." Kata seseorang pada temannya itu. Sang teman bingung harus berkata apa pada seseorang ini.

"Halo?. (Censored Name) Lu masih hidup kan? Jangan-jangan lu udah mati. Terus gw nelfon sama siapa anjing?". Kata orang itu sedikit takut. Hal itu membuat sang teman mengerutkan keningnya.

"Gila lu. Gw masih hidup. Ya kali gw mati." Kata sang teman kepada seseorang tersebut.

"Kirain gw lu udah mati. Oh ya, back to the topic. Gw udah nemu rumah mewah di Kanada. Nanti gw kirim foto ruang kamar, ruang tamu, dapur dan lain-lain. Tempatnya bagus. Penduduk nya ramah banget. Jadi lu mau kan pindah ke sini?". Tanya seseorang tersebut pada sang teman untuk meyakinkan.

"Gw......... Gimana ya bilangnya." Kata sang teman yang membuat seseorang tersebut kesal. Bisa-bisanya sang teman bertanya balik padanya tentang keputusan sang teman.

"Udah lah (Censored Name) Lu tinggal lari aja apa susahnya sih? Biarin aja dia menderita. Kalau dia mau bunuh diri pun. gw juga gak peduli. Toh yang mati juga dia bukan gw. Dan lu, mau gak lari dari masalah lu ini?". Tanya Seseorang tersebut. Sang teman awalnya ingin marah saat mendengar apa yang seseorang itu ucapkan. Tapi dia juga ingin lari dari permasalahan ini.

"Beri gw waktu buat mikirnya. Nanti gw bakalan kasih tau hasilnya kalo memang gw udah yakin. Bye." Kata sang teman lalu mematikan saluran teleponnya itu. Membuat seseorang diseberang sana berdecak kesal.

"Cih, Sebucin itu lo sama pacar lo. Sahabat Lo sendiri aja Lo gak peduli. Dasar brengsek." Kata Seseorang tersebut bermonolog.

"So, when are you going to pay for this house?". Kata wanita paruh baya kepada seseorang itu

"Give us some time, just a little more." Jawab seseorang itu. Sejujurnya dia Bingung kapan Sang teman akan datang ke sini.










































"Udah baikan?". Tanya seorang gadis pada Mashiho.

"A-aku dimana?". Tanya Mashiho bingung, pasalnya ini sama sekali bukan rumah Mashiho.

"Kau Dirumah ku." Kata gadis tersebut sambil tersenyum kearah Mashiho.

"Kau siapa?". Tanya Mashiho, bingung. Dia belum bisa berpikir jernih sekarang.

"Oh ya, kenalkan Aku Hitomi. Tadi Nako dan aku melihat mu hampir tertabrak oleh mobil. Untungnya kami dengan cepat mendorong mu agar menjauh dari jalanan. Lalu kau pingsan. itulah sebabnya Kami membawamu kemari. Awalnya Nako ingin langsung mengantarkan Dirimu pulang ke rumah mu. Tapi sepertinya kami terlalu berat menggotong dirimu. Akhirnya aku memutuskan untuk membiarkan mu sadar dari pingsan mu itu di rumahku." Jelas Hitomi panjang kepada Mashiho.

"Eung.. terimakasih." Kata Mashiho pada Hitomi, hari sudah sore. Mashiho pun berdiri mencoba melenturkan semua otot-otot tubuhnya.

"Tidak masalah. Aku tidak keberatan dengan itu." Kata Hitomi yang sibuk dengan Laptopnya.

Mashiho teringat akan apa yang menimpanya siang tadi. Perkataan Junkyu tadi sangatlah menyakiti hati Mashiho. Mashiho menangis kembali. Kata-kata yang dilontarkan oleh Junkyu itu masih menghantui pikiran Mashiho.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang