22

453 67 53
                                    

Hai!
.
.
.
.

"Jadi, Jihoon harus tanggung jawab kalau Hyunsuk beneran hamil. Jangan ninggalin Hyunsuk, jangan lari gitu aja. Inget ini semua, salah kalian berdua. Bagaimana bisa kalian melakukan hal seperti itu?. Kalian kan belum sah. Belum melewati pertunangan lalu pernikahan. Bagaimana bisa kalian melakukan hal seperti itu dengan mudahnya. Kalian tau resikonya apa?." Kata Bi Ijah menasihati Hyunsuk dan Jihoon.

Mashiho masih setia duduk di samping sang kakak. Bi Ijah awalnya sangat terkejut mendengar hal itu. Namun dia berusaha untuk tidak marah dan lebih memilih memberikan nasihat. Karena Bi Ijah sendiri hanya lah pembantu Dirumah ini. Urusan seperti ini hanya orang tuanya lah yang berhak.

"Saya setelah sampai rumah bi, Kewarasan saya hilang bi karena melihat celana Hyunsuk melorot. Mana mulus banget lagi, aduh." Kata Jihoon yang berhasil mendapatkan jitakan dari Mashiho. Berani-beraninya dia bercanda dalam keadaan seperti ini.

"Itu lah nak, kita harus menjaga nafsu. Ingat kamu masih kelas dua belas. Kerja apa kamu nantinya?. Memang ada kemungkinan Hyunsuk tidak langsung hamil. Namun Jihoon, tingkat Hyunsuk akan hamil itu besar, jadi kamu harus siap. Nah untuk Hyunsuk sendiri, kenapa kamu gak tahan Jihoon pas dia lakuin itu ke kamu?." Tanya Bi Ijah kepada Hyunsuk. Keadaan Hyunsuk masih sama, masih terisak dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya itu.

"Hiks A-aku awalnya tau bi, dan mau hentiin Jihoon saat itu, cuman hiks, tenaga dia lebih kuat dari aku. Dan tiba-tiba kewarasan ku pun hilang bi hiks." Kata Hyunsuk sambil menangis semakin kencang.

Bi Ijah menghela nafasnya pelan. Dia tau, jika orang tua mereka mendengar ini, pasti akan sangat kecewa. Bagi dirinya saja, berita ini benar-benar membuat hati tergores.

"Ya udah, Nak Jihoon mau tanggung jawab kan kalau Hyunsuk beneran hamil. Kita berharap sih semoga tidak positif. Namun tetap saja jika hasil test pack Hyunsuk positif. Kamu harus tanggung jawab ya." Kata Bi Ijah sambil tersenyum tipis, kearah Jihoon.

"Iya Bi, saya akan tanggung jawab. Saya janji gak akan ninggalin Hyunsuk." Kata Jihoon bersungguh-sungguh.

Bi Ijah hanya mengangguk lalu meninggalkan ruang tamu, dirinya berharap janji Jihoon ini akan benar-benar ia lakukan. Jangan hanya sekedar janji.

Mashiho mengajak Hyunsuk untuk menuju kamarnya. Lalu kembali lagi ke ruang tamu.

"Kok bisa sih njing?. Kan gw bilang kemarin jangan apa-apain kakak gw!" Kata Mashiho menatap tajam kearah Jihoon.

Yang ditatap belum menjawab, hal itu membuat Mashiho kesal.

"Hoon, lu jawab gw. Lu kenapa sih sampe ngelakuin itu?". Tanya Mashiho dengan cara super halus namun tetap menatap tajam kearah Jihoon.

"Ya, gw kan bilang. Kalo gw kelepasan. Gw gak nahan liat paha kakak lu. Ya jadi gw santep aja lah." Kata Jihoon dan berhasil mendapatkan satu jitakan lagi dari Mashiho.

"Bego lu! Tanggung jawab lu kalo kakak gw beneran hamil!". Kata Mashiho sambil menunjukkan jarinya kearah Jihoon.

"Iya, gw janji bakal tanggung jawab, dan gak bakalan gw tinggalin kakak Lo. Gw pulang dulu ya." Kata Jihoon yang mulai beranjak pergi dari Sofa nya.

"Pergi Lu!. Jangan ketemu kakak gw selama lima hari!". Kata Mashiho lalu menutup rapat pintunya. Membuat Jihoon kesal. Kenapa harus lima hari?. Satu haru saja Jihoon tak bertemu Hyunsuk tak sanggup.

"Maaf, aku gak bisa janji Sukkie." Batin Jihoon, lalu meninggalkan pekarangan rumah Mashiho.






















































☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang