24

405 62 18
                                    

Hai!
.
.
.
.


"Cio, lu coba cerita ke gw. Ada apa? Biasanya juga lu ke sekolah bareng kak Junkyu. Napa lu tiba-tiba pergi sendiri untung gw ketemu lu." Kata Beomgyu.

Mashiho memang pergi sendiri menuju sekolahnya, awalnya dia ingin pergi bersama Junkyu. Namun Junkyu bilang kalau ada urusan yang penting. Mashiho awalnya biasa saja. Dan siapa tau kan memang urusan yang benar-benar penting.

Tetapi Mashiho sempat melewati rumah Junkyu dan melihat Junkyu asyik mengobrol dengan gadis. Bukan itu bukan Winter sang adik sepupu Junkyu. Tapi ini orang lain.

Lebih parahnya lagi, gadis itu malah mencium pipi Junkyu, dan Junkyu? Malah tertawa. Mashiho yang melihat itu awalnya ingin langsung melabrak keduanya itu. Tapi tidak, Mashiho berusaha berpikir positif kalau itu adalah adik atau kakak Junkyu.

Namun tidak bisa. Pikiran Mashiho benar-benar kacau sekarang. Hatinya terasa sakit. Perih. Mashiho memutuskan untuk lari dari tempat itu.

Mashiho pergi ke sekolah sendirian. Tidak mau pergi bersama Asahi. Karena Asahi diantar oleh Jaehyuk, Mashiho tidak ingin menjadi nyamuk dan mengganggu kemesraan mereka.

Disepanjang perjalanan Mashiho benar-benar ingin menangis melihat kejadian itu. Apakah Mashiho dapat dikatakan lebay?. Rasanya tidak. Siapa yang tidak akan sakit hati dan marah jika pacarnya dicium oleh orang lain yang bahkan kita sendiri tidak tau itu siapa. Dan pacar kita malah terlihat bahagia dan senang?

Karena lamunannya sendiri. Mashiho hampir tertabrak mobil yang melaju cepat, saat dirinya ingin menyebrang. Untung saja ada Beomgyu yang langsung menarik tangan Mashiho agar menjauh dari tengah jalan.

"Cio, lu kenapa sih? Lu hampir aja ditabrak mobil tadi,terus lu sedih gitu kenapa? Coba cerita." Kata Beomgyu yang semakin heran dengan keadaan Mashiho.

Mashiho tak menjawab, dia tertunduk dan tak kuat menahan air matanya. Hal itu membuat Beomgyu panik.

"Cio, lu kok nangis?. Udah ya jangan nangis gitu. Makanya sini cerita, siapa tau kan gw bisa bantu lu." Kata Beomgyu sambil berusaha untuk membuat Mashiho berhenti menangis.

"Gyu, hiks Gyu. Aku lupa hukum Newton I Gyu hiks." Kata Mashiho sambil terisak. Beomgyu yang mendengar itu menghela nafasnya pelan. Untung saja ini Mashiho, kalau bukan sudah dia geplak dari tadi.

"Ya udah si Cio, nanti lu cari di internet pasti ada. Udah deh gak usah nangis. Udah ya gak usah nangis gitu, gw pikir tadi lu kenapa." Kata Beomgyu sambil menghapus air mata yang ada di pipi Mashiho.

"Iya Gyu, hiks." Kata Mashiho yang berusaha tersenyum kearah Beomgyu.

Jelas Mashiho berbohong. Dia tidak ingin mengumbar-umbar rasa sakit hatinya itu. Dia pikir, lebih baik dirinya pendam sendiri. Mashiho tidak ingin merepotkan orang lain dalam permasalahan perasaannya ini.

"Ya udah, gak usah nangis lagi oke." Kata Beomgyu sambil menggandeng tangan Mashiho. Mashiho tak marah. Dia setidaknya butuh dorongan dan support dari sahabatnya ini.
































































Sudah jam pulang Mashiho asyik dengan Asahi dan Beomgyu di kelas yang sudah terbilang sepi. Entah mengapa suasana hati Mashiho tiba-tiba berubah pesat karena ada yang memberinya barang yang memang diimpi-impikannya. Namun Mashiho agak bingung, siapa sebenarnya yang memberikannya ini :






 Namun Mashiho agak bingung, siapa sebenarnya yang memberikannya ini :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang