15

653 93 31
                                    

Hai!
.
.
.
.

"

Sudah aman?". Kata Yeonjun yang menanyakan keadaan kepada Bayu. Yang ditanya hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mereka kini berada di suatu rumah yang berada didalam perkebunan itu.
Yeonjun melepaskan gendongan Mashiho lalu melepaskan ikatan di tangan Mashiho. Mashiho hanya memejamkan matanya, dia tidak ingin melihat wajah Yeonjun.

"Hey manis, Bangun dong." Ucap Yeonjun sambil mendekati dirinya dengan Mashiho. Mashiho tidak menggubris perkataan dari Yeonjun. Dia benar-benar takut sekarang. Dia hanya ingin bertemu dengan Junkyu sekarang.

Yeonjun memutuskan untuk mencium pipi Mashiho pelan, hal itu sontak membuat Mashiho terkejut dan menampar pipi Yeonjun.

"BANGSAT! GAK USAH NYURI PIPI GW ANJENG!. INI KHUSUS UNTUM ORANG YANG GW CINTAI, DAN ITU BUKAN ELO". Teriak Mashiho.

Yeonjun mencengkeram dagu Mashiho lalu menatapnya tajam.

"Oh, pipi kamu ternyata khusus untuk orang ya?, Gimana kalo bibir kamu?". Ucap Yeonjun sensual. Dia mengelus pelan bibir Mashiho.

Mashiho tidak tau harus bagaimana, Awalnya Mashiho ingin melepaskan cengkraman di dagunya. Namun tidak bisa karena cengkraman Yeonjun sangat lah kuat. Kekuatan Mashiho tidak sebanding dengan kekuatan Yeonjun.

Perlahan Yeonjun mendekati bibir Mashiho. Mashiho tidak tau harus berbuat bagaimana. Kalau Yeonjun berhasil mendapatkan First Kiss milik Mashiho. Maka tidaklah spesial untuk Junkyu nantinya. Terlebih lagi Mashiho sangat membenci Yeonjun dia tidak ikhlas, dia tidak rela.

Tangan Mashiho berusaha meraba-raba lantai, semoga saja dia mendapati benda yang bisa digunakan untuk melawan Yeonjun.

Mashiho mendapati benda yang bawahnya merupakan plastik dan atasnya merupakan besi dan ujungnya tajam, Menurut perkiraan Mashiho ini adalah pisau.

Mashiho menunjang ke depan tubuh Yeonjun dengan kakinya. Lalu dengan cepatnya mengambil Pisau yang berada dekat dengannya. Entah dari mana pisau itu ada tetapi ini cukup sebagai senjata perlawanan.

Yeonjun sontak terkejut saat dia ter tunjang. Awalnya Bayu dan satu temannya lagi ingin membantu Yeonjun. Namun Yeonjun menolak. Dia hanya ingin menyelesaikan ini sendirian.

Bayu dan satu temannya lagi, pun hanya menurut lalu menjauh dari Yeonjun. Yeonjun mengambil pisau lipat yang ada di sakunya. Perkelahian antar pisau pun akan dimulai.

"SEKARANG LEPASIN GW YEONJUN!, GW MAU PULANG. GW UDAH GAK MAU LAGI SAMA LO." Teriak Mashiho sambil mengarahkan pisau yang didapatkannya kearah Yeonjun.

"Gak bakal Mashiho, Sebelum aku ngerasain tubuh kamu yang manis dulu. Lagi pula aku belum menggempur lubang mu yang sedap itu kan?". Kata Yeonjun sambil tersenyum miring kepada Mashiho.

"Bangsat!. GW GAK BAKAL RELA DAN IKHLAS!. LEBIH BAIK GW MATI, DARIPADA GW HARUS NGASIH TUBUH GW KE ORANG YANG BAJINGAN KAYAK LO!". Kata Mashiho masih dengan pisau yang mengarah kepada Yeonjun.

"Gak ikhlas dan gak rela ku urusan kamu by. Yang penting udah jebolin kamu aja, aku udah seneng. Dan kalau aku bosan. Kamu bisa kok by main sama Si Pahlawan kamu itu ahh." Kata Yeonjun sambil sedikit mendesah nikmat.

Mashiho sudah geram. Dia tidak mau mendengar ocehan yang tidak ada gunanya dari Yeonjun ini.

"Kau tau Mashiho, kau itu MURAHAN! kau itu adalah Jalang. Kau suka memberi tubuhmu kepada siapapun, apa kau ingat? Kau pernah memberikan tubuh mu kepada Hyunjin. Kau ingat. Ya aku akui aku adalah Bajingan. Namun kalau dilihat dari sejarah sepertinya KAU LAH YANG BAJINGAN TAKATA MASHIHO!". Bentak Yeonjun. Hal itu membuat waktu terasa berputar kembali bagi Mashiho.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang