15 - Kick Back

157 27 5
                                    

Day 40

Tepat hari ini adalah berakhirnya hukuman skors yang diberikan pada Nella. Ia berjalan seperti biasa, namun banyak tatapan aneh yang menghujamnya. Saat memasuki kelas, banyak tatapan sinis tertuju padanya bahkan tak jarang ada yang saling berbisik sambil menatapnya terang-terangan.

Dilihatnya bangku Edric nampak kosong, padahal ia hari ini sengaja datang lebih akhir. Di kursinya sendiri sudah ditempati Ica yang sedang mengobrol dengan mantan sahabatnya, bahkan untuk mengatakan kata sahabat saja tidak sudi.

Tatapannya tertuju di bangku paling belakang, tiba-tiba ia merasa kakinya tidak menapak tanah dan tau-tau wajah gadis itu sudah menempel pada lantai. Seisi kelas yang melihatnya terjatuh hanya tertawa.

Dengan cepat dan menahan malu, Nella segera bangkit dan berjalan ke meja barunya. Dengan nafas kasar, ia melihat banyaknya coretan di mejanya. Kolong mejanya bahkan lebih tidak manusiawi dibanding laci meja pada umumnya. Banyak sampah tertumpuk dan bau yang tak sedap, mau tak mau ia membersihkan dahulu mejanya yang bisa dikatakan kurang layak.

Dari ekor matanya, ia dapat melihat Cheryl dan Lisa yang berkompak ria. Harusnya ia sudah tau apa yang akan terjadi saat hari pertama setelah masa skorsing, Beruntungnya, ia dapat merealisasikan rencana saat masa skorsing dengan baik.

Jam sudah memasuki mata pelajaran pertama, tapi netra Nella tidak melihat kehadiran Edric di tempatnya. Gadis itu berniat untuk meminta maaf, hari saat ia ikut dengan Iris adalah hari terakhir ia bertemu Edric. Harapannya, ia akan bertemu Edric di sekolah.

Bisa dibilang, gadis itu sudah sadar dengan semua tingkahnya selama ini. Di samping itu, karena memiliki Cheryl ia melupakan bagaimana kondisi Iris saat ini. Yang akan ia lakukan sekarang menjadi anak baik, rajin dan pintar. Dengan begitu ia akan tetap mendapatkan beasiswa dan juga tidak membebani Iris.

"Tolong berkumpul dengan kelompok kalian." intruksi Lina yang baru memasuki kelas, Nella yang sadar ia harus berkumpul dengan mantan sahabatnya jadi mendesah malas. Dengan langkah yang enggan, Nella duduk di kursi Edric yang kosong dan ikut berkumpul.

"Hai Nells." sapa Cheryl yang diikuti senyuman atau lebih tepatnya seringaian. Nella membalas dengan malas sambil memutar bola matanya asal. Ica masih terlihat canggung berhadapan dengan Nella secara langsung.

"kayaknya tugas kali ini ga sebanyak sebelumnya deh." ucap Cheryl sambil membolak-balikkan buku di hadapannya, kemudian tatapannya tertuju pada Nella. "Gimana kalo yang ngerjain Nella aja, kan dia yang paling encer disini."

Nella yang mendengar namanya disebut jadi terbelalak dan tidak mau terima.

"Apaan, jangan harap karena gue udah bukan bagian dari kalian dan seenaknya nindas gue." balas Nella yang menahan diri untuk tidak berteriak dan menggebrak meja. Tangannya terkepal kuat, seperti ingin menerkam Cheryl seperti sebelumnya.

"Ce gue takut, serem banget." ucap Lisa yang sudah ada dibalik punggung Bella, berpura-pura takut. Mendengar itu Bella dan Cheryl hanya terkekeh kecil, dengan Bella yang memukul pelan pundak Lisa. Sedangkan Ica, gadis itu hanya diam menonton.

Nella yang sudah merasa kesal bangkit dari tempatnya dan menghampiri Lina.

"Ada apa Ornella?" tanya Lina yang melihat Nella ada di hadapannya.

"Apa saya boleh bertukar kelompok dengan kelompok lain, Bu?" balas Nella, Lina hanya menatapnya bingung.

"Apa ada masalah dengan kelompokmu sebelumnya?" lanjut Lina yang meminta alasan logis dari permintaan Nella.

"Loh Nel, tadi kita cuma bercanda jangan tukar kelompok dong." suara Cheryl tiba-tiba terdengar di sampingnya. Lengkap dengan wajah pura-pura bersalah, Cheryl meminta maaf pada Lina dan menarik lengan Nella.

30 Days✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang