Day 43
Masih segar di ingatan Nella, bagaimana perasaannya saat tahu Edric adalah teman semasa kecilnya. Teman kecilnya yang hanya berumur 2 minggu, tapi terasa membekas. Perasaannya campur aduk, antara senang, kaget, sedih, marah semua bercampur menjadi satu.
Perasaan senang karena pada akhirnya orang yang selalu ia tunggu kedatangannya, sudah masuk ke dalam kehidupannya lagi. Ia terkejut orang yang selama ini ia usik adalah teman semasa kecilnya, ditambah kondisi pemuda itu yang jauh berubah dari sebelumnya.
Sedih tidak dapat mengenali teman kecilnya dan malah mengerjainya habis-habisan. Ia marah, sejak awal pemuda itu tidak mengatakan langsung padanya di awal pertemuan. Ia bahkan marah pada dirinya sendiri, bagaimana jika karena tingkah lakunya Edric tidak ingin berteman dengannya lagi.
Mengingat kata teman, membuat Nella berdecih spontan. Ia jadi teringat dengan para mantan sahabatnya. Nella berani menjamin, hari ini ia akan kembali diganggu oleh Cheryl dan yang lainnya. Baru saja mengatakan kalimat itu, sudah ada Cheryl dan Lisa dihadapannya. Keduanya tampak bersidekap sambil melempar tatapan remeh ke arahnya.
"Ngapain?" tanya Nella yang menatap malas keduanya. Wajahnya ia naikkan dengan postur tegap, tanda ia takkan kalah dari mereka.
Tidak ada sedikitpun suara yang keluar dari mulut mereka. Beralih pada Lisa yang jadi mengitari mejanya, sedangkan Nella bersitatap dengan Cheryl. Dengan sekali lihat siapapun dapat menduga keduanya sama-sama mengeluarkan aura sengit.
Tangan Lisa yang menarik topi dari laci mejanya membuat Nella terkesiap, dengan sigap ia menahan lengan Lisa.
"Balikin topi gue." ucap Nella dengan nada yang mengintimidasi. Sepertinya ia dapat langsung menangkap apa yang akan mereka lakukan. Hari ini adalah hari senin dan seperti biasa upacara akan diadakan beberapa menit lagi.
Bukannya merasa terintimidasi, Lisa menghempaskan tangan Nella begitu saja dan dengan cepat berlalu bersama Cheryl. Jangan kira Nella hanya termangu di tempatnya, ia bergegas menyusul Cheryl dan Lisa yang masih terlihat di tangkapan netranya.
"Jangan macem-macem kalian." seru Nella yang kesal dengan keduanya, ia masih berusaha mengejar sehingga terjadi aksi kejar-kejaran antara ia dengan Cheryl dan Lisa. Melihat keduanya yang sudah jauh darinya, membuat Nella menambah kecepatan larinya.
Satu tangan Nella berhasil menangkap tangan Lisa sedang sebelah tangannya ingin mencengkram kerah belakang baju gadis itu. Setelah berhasil menjangkau kerahnya, dengan kasar ia menghempaskan begitu saja tubuh Lisa. Baru saja ingin mengambil topinya, Lisa sudah berteriak memanggil Cheryl dan mengopernya kepada gadis itu.
"Lisa." Nella mulai geram, ia menarik ikatan rambut Lisa dan membiarkan gadis itu agak terhempas. Aksi kejar-kejaran kembali terjadi. Ketika jaraknya dengan Cheryl sudah dekat, dengan sigap Nella mengambil topinya dan tanpa sengaja membuat Cheryl menabrak dinding di sebelahnya.
"Gausah main-main sama gue, karna gue bisa lebih cerdik dari kalian." ucap Nella yang sudah melebarkan senyum penuh kemenangan.
Namun, respon Cheryl sangat tidak terduga. Gadis itu hanya tersenyum menyeringai.
"Gada manusia cerdik yang bisa ketauan salah sama guru BK, Nel." balas Cheryl yang selanjutnya meringis kesakitan sambil memegang bahunya yang menabrak tembok.
Langkah kaki terdengar, disusul dengan suara Lisa yang sengaja berteriak.
"Itu Cheryl bu." Seru Lisa mendekati Cheryl yang berpura-pura kesakitan dan Nella yang hampir melongo. Bagaimana tidak, ia melihat Lisa berjalan beriringan dengan Bena.
Jangan lagi, baru beberapa hari yang lalu ia berurusan dengan Bena. Sudah cukup dengan wejangan yang membuat gadis itu duduk begitu lama di ruang BK.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days✔
Teen Fiction[WWC 2020 Winner] ..... Menceritakan seorang gadis primadona yang dipertemukan dengan pemuda difabel. Kehidupan gadis itu berubah setelah kepindahan pemuda tersebut. Penyesalan dan rasa bersalah terus menghantui. Akankah keduanya bertemu kembali ? C...