05 - Neophyte

199 35 3
                                    

Day 10

Hari yang indah di SMP Argani. Sang surya tampak menampakkan dirinya yang megah, ditambah dengan awan kumulus yang membuat hari ini semakin cerah. Sepertinya cuaca hari ini sangat mendukung suasana hati Nella.

Pagi-pagi sekali gadis itu berpapasan dengan orang yang disukainya di kelas IX-1. Tidak hanya berpapasan tapi juga berbincang akrab. Ditambah dengan barang yang berada dipelukan gadis itu, bisa diperkirakan dari pemuda yang disukainya. Karena sebelumnya saat tiba, tangannya kosong tanpa membawa apapun.

Nella berjalan menuju lokernya, saat dibuka banyak surat yang keluar berhamburan. Gadis itu tidak merasa kesal seperti biasa, ia merapikan surat-surat yang berjatuhan dan memasukan ke dalam kotak pemberian kakak kelas yang disukainya. Suasana hati Nella yang berbunga-bunga ternyata berhasil menghadang kebiasaan buruknya yang setiap membuka loker akan berdecak kesal, selanjutnya membuang surat-surat yang membuat lokernya terlihat penuh.

"Selamat pagi!" sapa Nella yang baru memasuki kelasnya, ditambah dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya dan hati yang berbunga-bunga. Keempat temannya yang melihat itu jadi bergidik ngeri dan berpikir, apa yang terjadi dengannya sampai bisa seceria itu sambil membawa surat-surat yang diberikan kepadanya.

"Nel lo sehat?" tanya Ica yang mulai buka suara dari kebingungannya.

"As you can see." balas Nella singkat sambil meletakkan kotak yang dibawanya dengan hati-hati.

"Gue liatnya lo abis kesambet Nel." ucap Lisa dengan wajah herannya, melihat Nella yang kini mengorek isi kotaknya. Ucapan dari Lisa membuat Nella menghentikan aktivitasnya sejenak dan menatap Lisa dengan satu alis terangkat.

"Kesambet gimana, gue normal gini." ucapan dari Nella mengundang beberapa reaksi berbeda, Bella dan Cheryl yang menggelengkan kepala pelan, Ica yang menepuk keningnya, dan Lisa yang sudah merapalkan mantra berharap seseorang menyadarkan tingkah aneh gadis itu.

"Selama ini ya Nel, gak pernah lo tuh mau ngumpulin surat-surat." ucap Cheryl yang mulai gemas dengan tingkah Nella yang tetap sibuk mencari sesuatu diantara banyaknya surat.

"Apalagi pake mood yang terlalu bagus kayak gini." tambah Bella menimpali ucapan dari Cheryl. Sontak ucapan Bella membuat Ica dan Lisa berpandangan. Kedua gadis itu seperti mulai mengerti apa yang terjadi dengan Nella.

"Kak Leo ngomong apa, gitu banget damage-nya." ucap Ica yang sudah tersenyum penuh arti, hal itu membuat Nella yang sebelumnya sibuk dengan dunianya sendiri menjadi terkejut. Matanya membulat sambil menggigit bibirnya.

"Ohh Kak Leo, wajar sih kalo itu." suara Cheryl kini terdengar sambil ikut menggoda Nella yang wajahnya mulai memerah seperti tomat.

"Gue nunggu kabar baiknya aja." sahut Lisa yang tersenyum menggoda, Nella yang mendengar itu jadi memukul pelan Lisa karena salah tingkah.

"Berarti lo ga ngerjain Edric lagi Nel?" tanya Bella yang ikut asyik melihat surat-surat yang didapat Nella.

Gadis itu berpikir sejenak karena ucapan Bella dan mulai mempertimbangkan.

"Hari ini jam olahraga kan, gak mungkin gue ngelewatin kesempatan gitu aja" balas Nella kini jadi mencari hadiah dari Leo. Balasannya barusan menandakan gadis itu sudah merancang rencana untuk Edric hari ini.

"Surat dari Kak Leo." ucap Ica yang menemukan surat Leo ditumpukkan surat-surat pemberian siswa di sekolah ini. Nella dengan cepat mengambil surat Leo dari tangan Ica.

Nella segera membaca surat yang diberikan Leo untuknya. Matanya membelalak dengan pipi memerah.

"Apa isinya Nel?" tanya Lisa yang mulai penasaran mewakili ketiga temannya yang lain. Mereka tampak menunggu jawaban dari Nella, tapi gadis itu tidak kunjung mengeluarkan suaranya yang ada hanya wajah memerah dan mulut terbungkam.

30 Days✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang