Day 17
Hari ini mungkin adalah hari dimana Edric bisa bernafas lega. Nella yang hari ini mendapat dispensasi untuk lomba membuatnya tidak dapat mengganggu Edric di sekolah. Tentu saja hal ini harusnya membuat Edric bersyukur, harinya akan berjalan baik-baik saja, semoga.
Di bangku Cheryl terlihat sudah ada Lisa dan Bella yang mengobrol bersama. Ketiganya sibuk berbincang karena kelas yang masih agak sepi dan jam masuk yang masih cukup lama.
"Hari ini Nella lomba bareng Kak Leo ya?" tanya Lisa yang memastikan ingatannya, kemudian dibalas anggukan Cheryl dan Bella.
"Tapi kalian mikir gak sih, berani-beraninya Nella deketin Kak Leo yang jelas banget perbedaannya kayak bumi dan langit." ucap Cheryl yang memulai obrolan tentang salah satu dari teman mereka.
"Beda gimana Ce? Kan mereka sama-sama pinter." heran Bella yang tidak menangkap maksud ucapan Cheryl.
"Kalo urusan otak emang ga jauh beda, tapi kondisi yang kayak pangeran-pelayan." jelas Cheryl yang berharap kedua temannya bisa memahami ucapannya.
"Maksudnya kondisi sosial Ce?" tanya Lisa yang mulai paham ucapan dari Cheryl.
"Yap, ga sadar diri banget kan." balas Cheryl yang membuat kedua temannya jadi berpikir dan pada akhirnya jadi setuju dengan ucapan Cheryl.
"Bener sih Ce, sayang banget Kak Leo yang se-perfect itu malah bareng Nella yang jelas-jelas banyak cacatnya." pendapat Lisa yang terlihat mulai terpancing dengan obrolan yang dimulai Cheryl.
"Doyan pencitraan doang, padahal gak ada akhlaknya." Komentar Bella menambahi.
"Lagian Ce, lu kenapa mau angkut makhluk kek gitu ?" tanya Lisa yang penasaran pada Cheryl. Karena selama ini yang mereka tahu, Cheryl yang tiba-tiba menarik masuk Nella dalam lingkaran pertemanan mereka. Hanya itu, bahkan tidak ada pikiran buruk lainnya.
"Otaknya terlalu encer, sayang buat dilewatin, lagian kita juga butuh manusia multitalenta kayak dia." Ucap Cheryl panjang lebar, kemudian ia kembali mengeluarkan suaranya, "Dia juga populer, lumayan kan bikin kita makin populer juga."
"Gila Ce, gue gak nyangka ternyata lo punya pikiran begini juga." ucap Bella yang masih tidak menyangka dengan apa yang diucapkan Cheryl.
"Ternyata bukan cuman gue yang punya pikiran buruk, waktu pertama kali lo ngajak dia bareng kita gue mikir, Cece dapet hidayah darimana bisa angkut anak beasiswa." jelas Lisa yang langsung di setujui Bella.
"Buat apa coba gue angkut anak beasiswa cuma-cuma, yang ada nambah beban idup." ucap Cheryl yang diikuti kekehannya.
"Gue sih selama ini mikir, kapan tu anak dapet hidayah, gada akhlak banget woy." ucap Lisa yang selanjutnya membuat ketiganya tertawa bersama.
"Udah deh, ntar sohibnya nongol jadi makin ruwet." peringat Cheryl karena Ica yang belum hadir di kelas. Mengingat Ica yang notabenya adalah teman sebangku Nella sekaligus tempat curhat gadis itu.
Ketiganya menuruti ucapan Cheryl dan beralih membahas hal lain. Sepertinya pagi itu mereka menumpahkan segala unek-unek yang sudah tertahan selama setahun lamanya. Mungkin terasa miris, tanpa sepengetahuan Nella teman-teman yang dipercayainya selama ini ternyata mengkhianatinya.
- - - -
Pagi ini Nella menjadi perwakilan sekolahnya bersama dengan Leo. Leo merupakan murid di kelas IX-1 yang juga berprestasi sama seperti Nella. Dalam seminggu belakangan ini, keduanya jadi sering bertemu entah karena janji belajar bersama ataupun yang lain.
Keduanya semakin dekat, terlihat dari Nella yang datang bersama Leo. Lebih tepatnya Leo yang menjemput Nella dan pergi ke tempat lomba bersama. Tentunya Nella tidak meminta Leo untuk menjemput di rumahnya, mengingat Nella yang ingin menutup rapat tentang kondisi ekonominya.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days✔
Fiksi Remaja[WWC 2020 Winner] ..... Menceritakan seorang gadis primadona yang dipertemukan dengan pemuda difabel. Kehidupan gadis itu berubah setelah kepindahan pemuda tersebut. Penyesalan dan rasa bersalah terus menghantui. Akankah keduanya bertemu kembali ? C...