Day 20
Dari kejauhan terlihat empat sosok gadis remaja belia yang baru saja turun dari bianglala. Mereka adalah Nella, Cheryl, Lisa dan Bella yang dari jauh hari sudah merencanakan untuk bermain di taman bermain sabtu ini. Berbeda seperti yang sudah-sudah, kali ini Ica tidak ikut serta karena urusan tersendiri.
"Ica tumben banget ga ikutan, padahal dia yang paling semangat kalo main ke sini." ucap Nella yang jadi mengingat ekspresi Ica saat mereka berencana pergi ke tempat ini.
"Kan Ica ada urusan Nel, jarang juga ga ikutan kita main." balas Cheryl seadanya yang disetujui Bella dan Lisa.
"Iyasih Ce bener." ucap Nella yang menjawab dengan lesu. Mungkin karena menyayangkan ketidakhadiran sahabatnya itu.
"Udah Nel, kan tujuan kita ke sini buat seneng-seneng." ujar Lisa yang merangkul bahu Nella dengan akrab.
"Lo kan minggu kemaren udah banyak ngeluarin tenaga, refreshing Nel." timpal Bella yang ikut merangkul Nella disisi yang berlainan dengan Lisa.
Nella yang mendapat perlakuan hangat dari teman-temannya yang lain jadi mengembangkan senyumnya dan bersemangat kembali.
"Kalian inget gak waktu Nella lomba?" tanya Cheryl yang mendapat anggukan dari Bella dan Lisa.
"Ada apa emang Ce?" Nella yang terheran jadi bertanya balik.
"Edric adem banget gada yang ganggu." balas Lisa yang paham dengan ucapan Cheryl.
"Besoknya kan si Nella langsung ngerjain dia." ucap Bella yang jadi mengingat-ingat sehari setelah perlombaan.
"Eh iya, itu bikin ngakak banget sih." ucap Cheryl yang membuat keempatnya tertawa.
Flashback On
Tepat sehari setelah perlombaan, di kelas ada seorang guru yang meminta salah satu murid untuk belajar bahasa isyarat. Tujuannya tentu agar dapat lebih mudah berkomunikasi dengan Edric. Mendengar hal itu, tanpa basa-basi Nella mengajukan dirinya.
Melihat Nella yang terlihat sangat antusias membuat keempat temannya terheran. Apa selama perlombaan gadis itu mendapat hidayah. Atau tiba-tiba kepala gadis itu terhantuk dan membuatnya tersadar. Kurang lebih begitulah pertanyaan yang ada di kepala keempatnya.
Di hari pertama Nella belajar bahasa isyarat, gadis itu sudah menguasai beberapa dan mempraktikannya pada Edric.
"Nel coba bilang ke Edric buat taro penghapus ini ke depan." ucap Alvaro yang antusias dan ikut menguji Nella.
Nella yang mendengar arahan dari Alvaro hanya mengangguk pelan dan saat itu juga ide jahil muncul di benak gadis itu. Nella memperagakan bahasa isyarat di hadapan Edric. Edric yang melihatnya hanya mengerutkan kening sambil memegang penghapus yang dibawa Alvaro.
Edric menuliskan sesuatu di bukunya dan memperlihatkan ke arah keduanya.
"Kamu yakin?"
Alvaro yang membacanya hanya mengangguk dengan wajah senang karena akhirnya ia bisa melihat Edric paham dengan bahasa isyarat dari Nella. Wajah Edric menjadi semakin bingung, ia memasang posisi ingin melempar. Alvaro yang dapat membaca gerakan Edric selanjutnya jadi menahan lengan pemuda itu.
"Nel lo bilang apa ke Edric?" tanya Alvaro curiga dengan isyarat yang diberikan Nella pada Edric.
"Lah, lu nyuruh dia buat taroh penghapus ke depan kan." balas Nella menaikkan sebelah alisnya.
"Ed, lu liat dia bilang apa?" tanya Alvaro yang langsung memastikannya pada Edric.
"lempar penghapusnya ke depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days✔
Teen Fiction[WWC 2020 Winner] ..... Menceritakan seorang gadis primadona yang dipertemukan dengan pemuda difabel. Kehidupan gadis itu berubah setelah kepindahan pemuda tersebut. Penyesalan dan rasa bersalah terus menghantui. Akankah keduanya bertemu kembali ? C...