4 Tahun yang lalu
Terlihat empat anak kecil perempuan berumur sekolah dasar sedang asyik bermain di taman. Cuaca yang cerah membuat mereka leluasa untuk berlari kesana-kemari.
"Aku punya mainan baru, papa aku yang beliin." gadis cilik berbando merah muda itu memamerkan boneka barbie yang ada digenggamnya pada tiga teman lainnya.
"Kate, Ella boleh pegang?" Kate beralih menatap temannya yang memiliki rambut hitam sebahu, sambil berpikir sejenak, kemudian memberi boneka barbienya kepada Nella.
"Jangan sampai jatuh ya boneka Kate." Nella menerimanya dengan senang, kemudian meletakkan tangan kanannya di pelipis.
"Siap bos." keempatnya pun tertawa bersama.
"hiks... hiks..." Nella, Kate dan dua teman lainnya seketika terdiam mendengar suara tersebut. Keempatnya saling melempar pandangan dan terdiam.
"Kalian denger ada suara gak?" tanya Davinia gadis yang menguncir dua rambutnya sambil berbisik dan mendapat anggukan serentak dari ketiganya.
"Jangan-jangan itu suara ...." kalimat Kate terpotong karena Nella yang merubah air mukanya menjadi heran.
"Mana ada hantu siang-siang Kate." ucap Nella yang langsung ditutup mulutnya oleh July.
"Jangan keras-keras Ella, nanti kita ketahuan." peringat July sambil meletakkan telunjuknya tepat di depan bibir.
"Hantu itu gak ada tau Jul." sangkal Nella sambil menggelengkan kepalanya heran dengan ketiga temannya yang lain.
"Tapi Ella ...." suara Kate terpotong kembali, kali ini karena suara misterius yang mereka ributkan.
"hiks.... hiks..." keempatnya saling melempar pandang, seperti bertelepati Kate, Davinia dan July menganggukkan kepala secara bersama.
"Lariii....." Nella terkejut dengan ketiga temannya yang sudah pergi begitu saja.
"Kate boneka barbie nya ketinggalan!!" teriak Nella yang sepertinya sia-sia karena teman-temannya sudah tidak terlihat di penglihatannya dan membuat gadis itu mendengus.
"Kenapa pada lari sih." racau Nella dengan kesal sambil merutuki ketiga temannya.
"Hiks... hiks...." suara itu kembali terdengar, bukannya membuat gadis itu takut tapi malah semakin penasaran. Ia berusaha mencari sumber suara yang sudah membuat ketiga temannya berpikir yang tidak-tidak.
"Darimana sih suaranya." dengus Nella yang sudah terlihat kelelahan, satu hal yang belum ia periksa adalah di rumah pohon yang tepat berada diatas tempat Nella dan teman-temannya bermain.
Nella dengan segera menaiki tangga menuju rumah pohon dan benar saja, ia melihat seorang bocah laki-laki seumurannya sedang menangis.
"Kamu kenapa nangis?" Nella berjalan mendekati bocah laki-laki tersebut, sontak bocah itu terkejut dan menghentikan tangisnya.
"K..ka..kamu si..siapa?" dengan tersengguk bocah itu balas bertanya pada Nella.
"Aku nanya kamu, kenapa malah di balas nanya." dengus Nella jadi mengerucutkan bibirnya.
Sontak reaksi Nella membuat Edric tertawa dan membuat Nella terheran sambil mengerjapkan matanya.
"Kenapa ketawa? Jangan-jangan kamu gila ya." ucap Nella sambil bergidik ngeri kalau benar bocah didepannya ini adalah orang yang kurang waras.

KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days✔
Fiksi Remaja[WWC 2020 Winner] ..... Menceritakan seorang gadis primadona yang dipertemukan dengan pemuda difabel. Kehidupan gadis itu berubah setelah kepindahan pemuda tersebut. Penyesalan dan rasa bersalah terus menghantui. Akankah keduanya bertemu kembali ? C...