Day 27
Hari ini adalah hari sabtu. Hari pertama berlangsungnya lomba di SMP Argani. Bisa kita bilang lomba ini adalah lomba tahunan rutin, class meeting. Beruntungnya keadaan Nella tidak semengenaskan hari sebelumnya. Dengan tampilan yang normal dan tentunya cantik di penglihatan kaum adam, Nella selalu bisa menjadi atensi sekitar.
Nella, Cheryl dan Bella duduk berjejer sambil menonton pertandingan basket kelas mereka melawan kelas VII-2. Ketiganya berteriak bertujuan menyemangati tim kelasnya.
"Ce, Nel, kalo main basket Alva ganteng ya, padahal di kelas kayak anak kecil." seru Bella yang jadi memuji ketua kelas mereka.
Cheryl dan Nella tidak membalas dan diam-diam ikut setuju dengan ucapan Bella. Saat di kelas, Alvaro akan jadi orang yang terlihat imut namun tegas. Berbeda saat dilapangan, seolah berubah menjadi orang lain sosoknya jadi banyak dikagumi adik kelas, kakak kelas maupun seangkatan, Bella contohnya.
"Itu si Didip pake headband segala, makin ganteng." lanjut Bella jadi heboh sendiri. Nella dan Bella hanya menggeleng samar, mereka berdua hanya ingin berpura-pura tidak mengenal Bella karena banyak pasang mata yang menghujam mereka.
"Lomba lo kapan Bel?" tanya Nella yang mulai bosan karena pertandingan basket yang terhenti.
"Harusnya bentar lag-ASTAGA udah mau mulai!!" seru Bella yang terkejut karena melihat arloji di tangannya. Bella buru-buru bangun dan berjalan tergesa. Nella dan Cheryl yang melihat itu jadi ikut terbangun dan berlari menyusul Bella yang sudah jauh.
Di lapangan sudah terlihat Bella lengkap dengan sarung yang dipakainya, futsal sarung namanya. Sebelumnya, diantara mereka berlima hanya Bella dan Lisa yang lebih jago berolahraga. Biasanya mereka akan menyoraki Bella dan Lisa bersama, tapi berbeda untuk kali ini.
Di seberang lapangan terlihat Ica yang menyemangati Lisa yang ada di lapangan, tak lupa dengan Leo yang sejak pagi tadi terus menempel di sisi Ica. Hal itu berhasil membuat Nella geram, namun gadis itu ingat ia telah membuang kenangan keduanya.
Cheryl yang tepat berada di sebelah Nella jadi was-was. Terlihat jelas tatapan tajam gadis itu ke arah dua insan di depannya. Namun, Cheryl segera bernapas lega saat Nella menariknya mencari tempat lain.
"Ce, si anak disabi ada ikut lomba?" tanya Nella yang menyebut Edric sebagai anak disabi.
"Si Ed? Kalo gasalah catur." Balas Cheryl sekenanya. Nella yang mendengar jawaban Cheryl jadi merubah posisinya untuk berpikir.
"Ngacauin orang main catur gimana ya, Ce?" tanya Nella disela-sela berpikirnya.
"Gausah aneh-aneh Nel ini demi kelas juga, ntar lo yang kena sama anak kelas." cegah Cheryl yang tau arah jalan pikiran Nella saat ini.
"Sorry Ce, peace." Nella balas cengengesan sambil unjuk dua jarinya.
"Kalo mau gangguin, mending besok deh dia cuman nugas bersih-bersih." Ucap Cheryl yang memberi pencerahan Nella yang sudah tak sabar ingin kembali mengerjai pemuda itu. Nella memasang wajah cerahnya dan memeluk Cheryl sekilas.
"Bella mana Ce?" tanya Nella yang mencari Bella di lapangan, namun tidak ada sosok yang dicarinya.
"Asik ngerumpi ya, bukannya semangatin gue." Suara itu berasal dari Bella yang berjalan ke arah mereka. Cheryl dan Nella hanya terkekeh karena ucapan Bella yang terlampau tepat.
"Cepet banget." Komentar Cheryl yang memberi sebotol minum pada Bella.
"Lawannya kelas VII, udah gitu minimalis, easy ." balas Bella yang langsung meneguk habis minuman dari Cheryl. Nella langsung melihat ke arah lawan kelasnya dan benar saja, jika dibandingan dengan kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days✔
Teen Fiction[WWC 2020 Winner] ..... Menceritakan seorang gadis primadona yang dipertemukan dengan pemuda difabel. Kehidupan gadis itu berubah setelah kepindahan pemuda tersebut. Penyesalan dan rasa bersalah terus menghantui. Akankah keduanya bertemu kembali ? C...