Sebuah mobil bermerk Mersedes Benz memasuki lobby sebuah sekolah elit yang terletak di kota seoul, terlihat seorang yeoja turun dari mobil hitam tersebut dengan senyum yang tak luntur dari paras wajah nyaris sempurna lnya dipadu dengan rambut panjang hitam kecoklatan milik nya.
"Kak apa nanti kau ada les?" tanya nya pada laki laki disamping nya yang juga turun dari mobil yang sama dengan nya, tampak orang yang dipanggil nya 'kak' itu mengangguk singkat.
Yeoja bername tag 'Kim Tae Ra' itu cemberut melihat bahwa kakak nya memiliki jadwal yang padat, laki laki itu menoleh kemudian tersenyum.
"Kakak akan makan malam dirumah, jadi tidak perlu sampai membuat senyum mu hilang seperti itu" ucap nya singkat dan membuat tae ra bersorak senang.
Tae ra baru saja mendaratkan pantat nya di kursi kelas nya sebelum tiba-tiba chaeyeon merangkul dan membuatnya terlonjak kaget, tae ra menatap chaeyeon tajam namun masih dengan tatapan bercanda membuat yeoja yg kini duduk di meja belakang nya itu terkekeh.
"Jadi bagaimana liburan musim dingin ini?" Tanya nya membuka obrolan.
Tae ra hanya mengangkat bahunya "sama saja seperti biasanya tidak ada yang berubah, kecuali kakak ku yang membawa pacarnya untuk ikut berlibur bersama keluarga" jawab tae ra malas.
"Sepertinya kau benar-benar sudah tidak perduli lagi dengan lee jeno ya" godaan chaeyeon mendapat pukulan pada pahanya, dan membuat nya meringis kesakitan.
"Bercandamu tidak lucu, huh pria arogan seperti nya tidak akan merubah sikap ku untuk membencinya" tae ra kembali mengingat bagaimana dirinya diacuhkan oleh bajingan lee jeno itu.
Chaeyeon yang sudah mengenal tae ra semenjak duduk dibangku SD hanya menggelengkan kepala nya, "aku berani bertaruh kau akan jatuh dipelukan nya"cibirnya lalu duduk kembali ke bangkunya saat melihat guru memasuki kelas.
Taera dan Chaeyeon memasuki kantin secara bersamaan untuk hari ini mereka belum berkenalan dengan siapapun lagi dikelas kecuali Somi yeoja blesteran yang terkenal karena kakak nya yang katanya sangat tampan bernama Vernon.
Taera cukup bisa mendengar bisikan kakak kelas mengenai dirinya dan Chaeyeon.
'Heol apakah itu adik dari kim doyoung?'
'Mereka tampak seperti boneka hidup kira-kira mereka sudah mengencani seseorang belum ya?'
'Jangan asal bicara si chayeon itu dengar - dengar sudah berpacaran dengan salah satu diantara geng kak jaehyun'
'Oh itu adik jung jaehyun yg bernama chaeyeon itu tampang nya biasa saja ternyata'
'Lihatlah fasilitas yang mereka dapatkan dari ketenaran kakak nya'
Kurang lebih seperti itu yang dapat Taera dengar ada yang berkomentar positif namun banyak juga yang negatif lain nya, namun ia tidak ingin mengambil pusing karna mengingat kakak nya berkata 'menjadi tuli lah saat orang berkomentar buruk tentangmu karena mereka tidak benar benar mengenalmu' dan itu sudah Taera terapkan semenjak menduduki bangku menengah pertama.
Taera memilih duduk disebuah bangku kosong terletak tidak jauh dari taman sekolah nya yang menghiasi di samping lapangan basket, soal Chaeyeon jangan ditanya dia sudah menghilang saat melihat pacarnya sekitar 2 menit yang lalu.
"Boleh aku duduk disini?" Tanya seorang namja membuyarkan lamunan Taera, ia mendongak melihat ke arah sumber suara itu.
"Duduk saja lagipula tidak ada orang disitu" jawab Taera berusaha seramah mungkin.
"Apa aku mengganggumu?" Tanya nya lagi membuat Taera menghembuskan nafas nya pelan lalu menggelengkan kepalanya malas menjawab.
"Namaku Lee Sungchan" pria bernama Sungchan itu mengulurkan jabatan tangan dan membuat Taera menerima jabatan nya.
"Tae Ra.. Kim Tae Ra" jawab nya disambut oleh senyuman lebar Sungchan yang berhasil meloloskan gigi kelincinya membuat Taera tertegun sejenak melihat betapa menggemaskan pria disampingnya ini.
Dan sesaat selanjutnya baik Taera maupun Sungchan mulai akrab dan berbagi cerita satu sama lain tidak luput dengan sesekali membuat Taera tertawa lepas mendengar bagaimana konyol cerita Sungchan, hingga bel masuk berbunyi membuat Sungchan berhenti bercerita.
"Aku belum menyelesaikan ceritaku" ucap nya sambil menyengir ke arah Taera, Taera tersenyum manis ka arah Sungchan.
"Kau bisa menceritakan nya sambil menelponku kan" usul Taera mengingat tadi pria tersebut sudah bertukar nomor dengannya, usulan nya diberi anggukan semangat Sungchan dan akhirnya mereka berpisah karena beda lantai kelas.
Taera merasa pandangan nya terkunci pada seseorang berambut biru yang kini menatap nya dari pinggir lapangan basket, tidak dapat dipungkiri jika namja itu semakin tampan dari saat terakhir kali mereka bertemu di sekolah menengah pertama.
"Jeno-ya.." sosok yeoja langsung begelayut pada lengan namja yang dari tadi menyita pandangan taera, dengan cepat taera mengalihkan pandangan nya lalu pergi ke arah kelas nya.
"sekali bajingan tetap saja bajingan" ucap taera final lalu dan memasuki area kelas nya.
Kim Doyoung baru saja masuk kedalam rumah nya saat tiba-tiba adik kesayangan nya tampak berlari kecil lalu berhambur ke pelukan namja tinggi tersebut.
"Kangen" ucap nya manja dan disambut belaian sayang dari Doyoung pada puncak kepala adik nya.
"Bukankah sudah ada naeun yang menemanimu" tanya Doyoung ringan tanpa melepas pelukan nya dan membiarkan mereka berpelukan sambil jalan ke arah ruang keluarga dan duduk di sofa.
"Kak naeun saja tidak cukup, aku butuh nya kakak" Taera sangat manja dan Doyoung tau persis itu orangtua mereka yang sibuk membuat adik kecilnya itu sangat lengket padanya.
"Dan sekarang kakak sudah pulang apa masih kurang?" Adik nya itu hanya menjawab dengan anggukan membuat Doyoung mengerutkan kening nya bingung.
"Lalu taera mau ap-"
"Masaklah sesuatu untuk makan malam" potong Taera cepat, Doyoung hanya terkekeh mendengarnya dapat diakui jika sebenar nya ia sedang lelah karena baru saja sampai dari les dance nya namun jika itu permintaan Taera ia benar benar tidak dapat menolak nya karena bagi seorang Kim Doyoung adik manja nya itu adalah prioritas utama.
"Kakak akan mandi lalu memasakkan tuan putri kimbab" ucap nya dan diberi anggukan oleh Taera yang langsung melepas pelukan nya.
"Ah iya kak tadi kata kak naeun dia pulang duluan karena malam ini ada acara keluarga" Doyoung hanya acuh dan mengangguk paham.
Kini Taera hanya memainkan handphone nya sambil sesekali menoleh ke arah kakak kesayangan nya yang sedang mengunyah makan malam dihadapan nya, Taera tersenyum geli melihat rambut Doyoung yang masih agak basah karena habis mandi.
"Pantas saja sangat terkenal disekolah" celetuk Taera membuat Doyoung menatap adiknya itu
"Kenapa? Apa ada yang mengganggumu?" Tanya doyoung dengan tatapan tegas nya, ia tidak akan segan segan melempar siswa atau siswi yang mengganggu adik nya mengingat keluarganya yang menjadi donatur terbesar kedua setelah keluarga Lee.
Taera dengan cepat menggeleng dan membuat doyoung bernapas lega.
"Aku tadi hanya mengagumi ketampanan kakak ku saja" ucapnya setelah menelan kimbab buatan doyoung.
"Habiskan ya aku harus pintar menjaga berat badan ku jika ingin segera debut" ucap doyoung lalu beranjak dari ruang makan memasuki studio musik nya.
Tbc
-Doyoung ke adik sendiri aja masih ada sifat dingin nya gmn kalo ke orang lain-🤭
Don't forget to vote and comment💚🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfie // lee jeno
Fanfiction'wah' aku melongo saat melihat kakak kelas sekaligus captain basket itu memasukan bola dalam jarak yang cukup jauh dari ring basket. 'ini untuk kak jeno' aku menyodorkan air putih pada laki laki bermarga lee itu namun sial nya dia bahkan menoleh pad...