21

880 62 17
                                    

Seminggu kemudian

Taera berlari kencang memasuki rumah sakit saat Doyoung dikabarkan sakit dan dibawa ke UGD karena terlalu khawatir Taera bahkan tidak memperdulilak sekitar hanya ingin segera sampai dan melihat kakaknya, namun hari ini kesialan menimpanya saat ia menabrak seorang pria dengan cepat ia segera menunduk kan tubuh meminta maaf.

Baru saja Taera mau melangkahkan kaki kembali berlari namun tangan nya dicekal membuat gadis itu tersentak kebelakang dan membalik badan kearah belakangnya, pria dihadapan nya itu berjongkok menalikan tali sepatu Taera yang ternyata tidak terikat.

"Dasar ceroboh" ucap pria itu membuat Taera mangut-mangut karena ia bahkan tidak mengenal pria itu berani sekali mengatainya.

Mata Taera terbelalak ia juga menutup mulutnya yang menganga saat melihat pria itu berdiri dihadapan nya seperti otomatis tangan Taera menampar pipi pria dihadapan nya.

"Brengsek!" ujar Taera lalu membalik kan badan.

"Wah bukan kah itu berlebihan untuk sambutan?"

"Enyahlah Lee Jeno!" Taera mempercepat jalan nya, ia sangat marah namun juga sangat senang astaga perasaan nya saat ini benar-benar campur aduk.

Jeno kembali mencekal tangan Taera dan membalikan tubuh gadis itu paksa lalu memeluknya erat, bahkan banyak pasang mata yang melihat kearah mereka entah tatapan apa itu Jeno tidak perduli.

"Maaf membuatmu menunggu, maaf mendorongmu menjauh, maaf sudah meninggalkan mu, maaf sudah membuat-"

"Diamlah! simpan penjelasan itu nanti aku perlu memeriksa kakak ku" jelas Taera yang masih ada di pelukan Jeno.

"Maksud mu dia?" Jeno menunjuk ke arah Doyoung yang sedang tersenyum ke arah mereka, Taera yang paham jika ini semua rencana Doyoung dan Jeno segera pergi meninggalkan kedua pria menyebalkan itu.

"Taera-ya!! saranghae! jangan marah terlalu lama ya aku sudah sangat merindukan mu!" Teriak Jeno ketika sudah didepan lobby menatap Taera memasuki mobil gadis itu.

Jeno menaikan alis ketika melihat kaca jendela mobil diturunkan terlihat tampang cantik Taera kini menatap Jeno dengan cemberut, tangan Taera terarah ke Jeno melemparkan jari tengah pada pria itu lalu mulutnya tampak bicara tanpa suara 'Aku membencimu Jeno sialan!' .

Doyoung yang berada dibelakang Jeno tak kuasa menahan gelak tawanya lalu menepuk pundah Jeno menyabarkan pria itu.

"Itu sisi lain dari adik ku ketika dia marah tapi tenang saja ia pasti akan kembali padamu pasti akan luluh.. yah walaupun kali ini akan lebih sulit untuk ditaklukan sepertinya" jelas Doyoung ditengah kekehan nya, kemudian melambai pada Jeno dan masuk ke mobil van nya karena dia akan ada syuting setelah ini.

"Aishhh merepotkan dasar Lee Taera!" Jeno mengacak rambutnya kesal ternyata Taera sama sekali tidak senang akan kehadiran nya.

Jeno memarkirkan mobilnya di halaman rumah Taera dia dapat melihat mobil yang tampak tak asing terparkir disana dan yang jelas itu bukan mobil Taera, baru saja ia akan masuk kedalam rumah gadis itu seketika pintu rumah terbuka menampilkan seorang pria bersama dengan Taera bahkan pria itu beberapa kali melempar senyum dan mengacak rambut gadis itu.

"Aish apa-apaan! jangan sentuh gadisku!" ucap Jeno langsung menarik tangan Taera, matanya membelalak ketika mengetahui siapa pria itu.

"Lee Jeno-ssi?" ucap Dejun tak kalah terkejutnya.

"Apa ini? kalian saling mengenal?" ucap Taera menoleh kearah kedua pria di depan nya, sedetik kemudian terlihat keduanya mengangguk secara bersamaan.

"Baik mari kuperjelas dulu, chagi- ah mian maksudku Taera-ya jadi di adalah rekan kerjaku rumah sakit kita sedang bekerja sama saat ini" jelas Dejun, Jeno menatap kesal pada Dejun yang bahkan hampir memanggil Taera dengan panggilan sayang.

"Terus kalian ada hubungan apa?" kini Jeno membuka suara.

"Tidak ada"

"Mantan kekasihku" Dejun menatap Taera seolah 'apa perlu diperjelas seperti itu?'

"Kami bahkan baru putus seminggu yang lalu" lanjut Taera dan mendapatkan tawaan hambar dari Jeno, akhirnya Dejun sadar bahwa pria dihadapan nya itu adalah mantan Taera yang masih gadis itu sayangi.

"Wah sangat mengesankan aku memperjuangkan hidup dan kau malah asik berkencan dengan pria lain" ucap Jeno menatap kesal Taera, hampir saja gadis itu tergerak untuk mencubit pipi Jeno andai ia tidak ingat bahwa ia masih marah pada pria itu.

"Siapa suruh meninggalkan ku, ah iya oppa kau akan pulang ya.. ayo ku antar ke mobil" ucap Taera lalu mengapit lengan Dejun dan menggiring pria yang sedang bingung itu ke mobilnya, Jeno yang merasa kehadiran nya sia-sia segera masuk ke mobilnya dan pergi.

Taera yang melihat mobil Jeno pergi hanya bisa kesal.

"Tadi kau mengabaikan nya kini dia pergi kau kesal sekarang salah siapa coba?" ucap Dejun menatap Taera yang tampak kesal.

"Jangan terlalu keras kepala seperti anak kecil, jika tidak ingin kehilangan nya lagi" kini Dejun sudah masuk kedalam mobilnya sambil terus menatap Taera, gadis itu menunduk kan tubuhnya menjajari wajah Dejun lalu tersenyum.

"Iyaaaaaa aku akan segera memaafkan nya tapi biarkan aku bermain sebentar"

"Terserah kau saja yang penting aku sudah mengingatkan" tangan Dejun mengacak rambut Taera gemas sebelum akhirnya meninggalkan rumah gadis itu.









Taera menatap keluar jendela cafe menunggu dengan bosan kehadiran Juyeon, sudah hampir 2 tahun mereka tidak bertemu semenjak kelulusan Juyeon.

"Yak mian mian.. aku terlambat" ucap Juyeon melempar cengiran ke Taera namun dilihatnya gadis itu mendengus kesal.

"Berapa lama ini, astaga oppa tau kan aku paling tidak suka menunggu"

"Mian.. managerku sangat berisik ia bahkan hampir tidak membolehkan ku bertemu denganmu tadi" Juyeon kini adalah seorang idol terkenal jadi Taera memaklumi keterlambatan pria dihadapan nya itu.

"Tteokbokki?" tawar Juyeon sambil mengangkat kedua alisnya dan diberi anggukan oleh Taera.

Taera memperhatikan setiap bagian dari Juyeon tampak tidak banyak berubah yang berubah hanya rambut pria itu kini menampak kan jidatnya, Juyeon yang sadar diperhatikan oleh Taera mendongak masih dengan tteokbokki dimulutnya.

"Wae?" tanya Juyeon heran dengan tatapan Taera, sang gadis hanya menggeleng lalu kembali menyantap makanan dihadapan nya.

"Penampilan oppa tidak berubah padahal sudah punya banyak uang" ucap Taera ringan mendapat jitakan dijidatnya oleh Juyeon membuat gadis itu meringis lalu menatap Juyeon tajam.

Setelah acara makan mereka selesai Juyeon segera pamit pada Taera karena harus menghadiri acara show ternama, dan manager cerewetnya sudah berkali-kali menelpon pria itu sehingga Taera hanya mengangguk paham membiarkan oppa nya itu pergi dijemput oleh Younghoon sepupu Taera.

Taera memilih berjalan kaki sebentar menikmati keindahan Gangnam yang tampak indah saat musim dingin, salju pertama belum nampak turun membuat Taera sangat menanti-nanti kehadiran nya.

Langkahnya terhenti didepan mini market yang sangat tak asing baginya menatap mini market itu dari luar dengan tatapan rindu sedetik kemudian dia tersenyum mengingat pria itu sudah kembali dengan kondisi sehat, Taera membalik kan badan ingin segera pergi dari tempat itu namun tubuh nya terhuyung kebelakang ketika menabrak dada seseorang dengan cepat tangan nya digenggam lalu menariknya masuk kedalam dekapan pria itu.

"Selalu ceroboh ya Lee Taera" ucap Jeno dengan senyum puasnya.


-tbc-

Don't forget vote and comment💚💚

boyfie // lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang