16

805 50 7
                                    

Geser untuk dengerin lagunya💚

Taera membuka matanya saat sinar matahari memasuki kamarnya dengan langkah gontai gadis itu keluar kamarnya diruang makan tampan Dejun sedang menyiapkan makanan untuknya, gadis itu tersenyum memeluk pria yang berstatus pacarnya 10 bulan itu dengan erat membuat sang empu terlonjak kaget.

"Ya.. sudah kubilang aku punya jantung lemah" omel Dejun pada Taera gadis itu terbahak.

"Jantung lemah ternyata dapat menggendong gadis selama setengah jam lebih non stop ya" jari Taera meraih ujung hidung Dejun dan menariknya gemas.

"Kim Taera.. jika kau tidak berhenti menggodaku aku akan-"

"Akan apa?" kini Taera memasang puppy face andalan nya, membuat Dejun tidak dapat melanjutkan kata-katanya.

"Makanlah dan berhenti memasang wajah itu sangat menyeramkan" Taera masih dengan senyum jahil nya menatap Dejun namun pria itu menghindari tatapan matanya membuat Taera dengan gencar mengikuti kemana sisi wajah Dejun pergi.

"Ya!"

"Wae?!" Taera dengan jahil mengikuti nada bicara Dejun.

"Ah terserah" Dejun memutuskan untuk pergi ke ruang keluarga dan duduk disofa.

"Oh yaaa... jangan marah aku hanya bercanda chagiya" Taera mengekori Dejun ikut duduk disamping nya.

Dejun tidak bergemin hanya menatap lurus ke layar datar tv nya dengan wajah kesalnya, Taera dengan gemas mencubit pipinya membuat sang pemilik pipi menoleh kesal ke arahnya.

Kedua tangan Dejun mencengkram kedua pergelangan tangan Taera dan mendorong gadis itu hingga terbaring disofa, tatapan Dejun berubah yang awalnya kucing menjadi seekor harimau membuat Taera bergidik ngeri ia hanya bisa melempar cengiran nya membuat Dejun menghela napas pasrah karena tidak bisa marah pada gadis itu.

"Pergi makan sana.. aku akan mandi dan bersiap pergi golf"

"Ikutttttt.." Taera bergelayut manja dilengan pria itu membuat Dejun membelai rambutnya sayang.

"Baiklah sekarang Taera ku sayang makan dulu setelah itu mandi dan kita berangkat jangan membuat appa ku menunggu" ucap Dejun lalu pergi ke arah kamarnya.

Meskipun kini keduanya hidup bersama di sebuah rumah kecil namun tidak membuat Taera dan Dejun tidur dikamar yang sama, aneh bukan padahal usia hubungan mereka lebih lama dari saat dulu Taera bersama Jeno.

Setelah siap semua Taera segera menyusul Dejun yang menunggunya dalam mobil.

"Mian apa terlalu lama?" ucap Taera saat setelah duduk disamping Dejun, pria itu tersenyum tulus pada Taera.

"Gwenchana.. appa pasti paham kenapa kekasihku menghabiskan waktu cukup lama untuk bersiap" Dejun meraih tangan Taera lalu menancap gas mobilnya pergi ke tempat yang sudah direncanakan.

Taera segera berhambur ke pelukan Xiao Sehun yang merupakan appa Dejun itu.

"Sayang.. apa Dejun menyusahkan mu?" pertanyaan itu membuat Taera terkekeh sebelum akhirnya menggeleng.

"Aku lah yang disusahkan appa" ucap pria yang kini sudah berada di sampingnya itu, Taera menatap Dejun dengan puppy face nya.

"Appa lihat dia selalu seperti itu ketika aku memarahinya" adu Dejun pada sang appa.

"Bukan kah sangat menggemaskan? kenapa kau malah kesal?"

"Dengan wajah itu aku tidak bisa marah itulah yang ku kesali" Dejun membenarkan posisi tubuhnya bersiap memukul bola kecil dibawahnya, sedetik kemudian Dejun berhasil membuat bola itu meluncur jauh.

boyfie // lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang