Geser buat dengerin musik nya, enjoy💚
"Bagaimana jika aku tidak mau pulang?" terdengar Dejun menghelakan nafas.
"Aku tidak akan mengantarmu pulang jika kau tidak mau" jawab Dejun matanya masih terfokus pada jalan satu tangan nya diletak kan pada sisi pintu mobil dengan punggung tangan nya dipelipis.
Taera terdiam ini pertama kali semenjak keduanya berkencan Dejun tidak menggenggam tangan nya selama perjalanan.
"Dejun-ah" orang yang dipanggil itu menoleh pada Taera sebentar.
"Emm"
"Jika marah ungkapkan jangan mendiamkan ku" lagi-lagi Dejun menghela napas nya.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan" jelas Dejun tanpa menoleh sedetik pun ke arah Taera.
"Dejun-ah.."
"Taera kumohon aku sedang banyak pikiran sekarang jangan menambah pikiran ku" Dejun memijit pelipis nya mengingat kejadian tadi membuat ia pening.
Kemudian hening tidak ada lagi percakapan diantara keduanya sampai mereka memasuki rumah, sesampai nya mereka Dejun langsung memasuki kamarnya meninggalkan Taera.
Beberapa menit kemudian pria itu tampak keluar kamar dengan menenteng tas ransel.
"Dejun-ah mau pergi kem-"
"Pulang" potong Dejun cepat sambil menali tali sepatunya.
"Jadi kau akan meninggalkan ku? kau tidak tau bukan aku paling benci ditinggalkan?!" kini gadis itu meninggikan suaranya.
"Dan kau tidak tau jika aku paling benci diduakan! dianggap pelampiasan! bahkan hatimu masih untuk pria itu iya kan? setahun lebih Taera aku berharap kau akan benar-benar mencintaiku namun apa yang aku dapat? saat pria itu hadir lagi aku dapat melihat duniamu kembali hidup hanya lewat tatapan mu padanya lalu aku ini apa Taera?" Dejun yang sedari tadi menahan emosi akhirnya meluapkan semua isi hatinya pada Taera membuat gadis itu terdiam.
"Lihat bahkan kau tidak dapat menyangkal semua perkataan ku, sudahlah cepat atau lambat kau akan meninggalkan ku juga kan dan kembali padanya tidak apa aku akan berusaha ikhlas karena besar cintaku bahkan membuatku bodoh" ucap Dejun final lalu keluar dari rumah.
"Dejun-ah.." Taera berlari mengikuti Dejun namun pria itu sudah menghilang entah ke arah mana namun yang jelas pria itu berjalan karena Taera dapat melihat mobil Dejun di garasi, gadis itu segera keluar mencari keberadaan Dejun yang ia yakin belum jauh.
Langkah Taera terhenti ketika melihat Dejun yang duduk dibangku halte bus dengan kepala tertunduk wajah ceria serta senyuman Dejun tampak hilang sepenuhnya, saat pria itu mulai berjalan Taera mengikuti kearah Dejun pergi namun langkah gadis itu terhenti ketika Dejun berbalik dan mata mereka bertemu sesaat.
Dejun melangkah kan kakinya tampak terburu-buru dan langsung memeluk tubuh Taera namun pria itu membalikan tubuh Taera kearah awal Dejun menuju padanya, pria itu menenggelamkan wajah Taera didada bidangnya.
"Taera-ya.. maafkan aku, saranghae uri Taera" ucap Dejun masih memeluk Taera erat.
"Aku-"
"Bisakah kau jawab aku juga mencintaimu? kumohon sekali ini saja" mata Dejun tampak mulai meneteskan air mata.
"Aku juga mencintaimu Dejun-ah"
"Akhirnya aku mendengar kata-kata itu.. gomawo Taera-ya" suara Dejun terdengar sangat lemah entah apa yang terjadi padanya, namun saat tubuh Dejun tiba-tiba merosot membuat Taera sadar ada sesuatu yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfie // lee jeno
Fanfiction'wah' aku melongo saat melihat kakak kelas sekaligus captain basket itu memasukan bola dalam jarak yang cukup jauh dari ring basket. 'ini untuk kak jeno' aku menyodorkan air putih pada laki laki bermarga lee itu namun sial nya dia bahkan menoleh pad...