Geser buat denger lagunya, enjoy💚
Seminggu berlalu keadaan Jeno mulai beranjak stabil, besok Jeno dan Taera akan pergi ke jeju untuk berlibur tahun baru gadisnya itu sedang memasuk kan baju ke koper Taera sama sekali tidak memperbolehkan Jeno membantunya dengan alasan tidak mau tunangan nya itu kelelahan dan jatuh sakit lagi.
"Jeno-ya sudah minum vitamin?" Taera tiba-tiba mengingatkan Jeno, maksud dari vitamin yang diucapkan Taera itu sebenarnya obat Jeno namun karena pria itu menyembunyikan penyakitnya dari sang gadis akhirnya ia bilang itu vitamin rutin dari dokter.
"Sudah tadi.. berhenti mengkhawatirkan aku sayang aku bahkan bisa menggendongmu keliling kota jika kau mau" godaan Jeno diberi pukulan dilengan nya.
"Berhenti bercanda tidak ingat minggu lalu hampir membuat duniaku berhenti berputar hah?" Taera mangut-mangut menatap Jeno kesal, seketika mata Jeno menghilang karena cengiran nya Taera melihat wajah itu tak kuasa menahan senyuman nya.
"Mian.. aku janji tidak akan membuatmu khawatir lagi" ucap Jeno ia menaikan kedua alisnya saat Taera menoleh ke arahnya, sedetik kemudian gadisnya itu mengangguk mengiyakan ucapan Jeno.
"Janji ya" kelingking Taera terangkat di depan wajah Jeno, meski ragu Jeno menautkan jari kelingking diakhiri dengan sentilan pada hidung tunangan nya itu.
Mata Taera masih sangat lengket ketika sampai di pulau kecil yang ia impikan, matahari sudah menembus jendela kamar villa mereka tangan Taera menyusuri ranjang dan tidak ada Jeno disampingnya membuat gadis itu panik segera beranjak mencari tunangan nya itu.
Dilihatnya pria yang ia cari itu tampak sedang membuatkan sarapan untuknya Taera tersenyum melihat Jeno tampak menggunakan piama couple mereka wajahnya sangat serius membuat Taera enggan membuatnya peka akan kehadiran nya.
Taera terkejut saat Jeno terciprat minyak hasil menggoreng telur, dengan segera ia menarik tangan Jeno untuk mencuci tangan pria itu.
"Tae-"
"Diam! bisakah lebih hati-hati agar tidak membuatku khawatir?" Jeno menarik tangan nya perlahan saat Taera selesai mengoles obat salep, tangan nya menggenggam tangan Taera erat manik mata mereka bertemu.
"Aku baik-baik saja Taera-ya.. bahkan sangat baik jauh dari minggu lalu tidak perlu khawatir lagi sekarang emm?" manik mata Jeno berhasil menghangatkan sekaligus membuat Taera yakin bahwa pria itu sungguh baik-baik saja, gadis itu mengangguk kan kepala percaya pada ucapan Jeno.
Keduanya menyantap sarapan buatan Jeno dalam diam tidak ada pembicaraan sama sekali yang terdengar hanya denting garpu dan gesekan pisau.
"Jeno-ya.. bisa nyanyikan aku sebuah lagu?" Taera membuka pembicaraan saat makanan nya habis.
"Lagu apa yang ingin kau dengar?"
"Blue Jeans" Jeno tampak mengingat-ingat lagu itu lalu mengangguk menyanggupi keinginan Taera membuat gadis itu terlonjak bahagia.
Jeno meraih gitar yang ada di kamarnya lalu pergi ke balkon untuk menyusul Taera yang sedang duduk sambil menikmati pemandangan laut, ia mulai memetik senar gitar untuk memenuhi permintaan gadisnya.
Calling you late at night
Talking 'bout nothin'
But we're always laughingJeno mulai bernyanyi sambil terus menatap Taera yang sedang merekam nya, entah untuk apa.
These dumb conversations
They raise my affections
Those were the good times
And I miss the old timesHave I told you lately?
That I miss you badly?Sometimes I wish
That I could still call you mine
Still call you mine
Now all I've got is
The stain on my blue jeans
The only way I could
Remember that you were once mineTaera tampak sangat menikmati tiap lirik dari lagu yang Jeno nyanyikan, Jeno sesekali menatap kamera dan tersenyum seolah menular Taera juga selalu tersenyum saat Jeno tersenyum.
Your voice were lullabies
I would be listenin'
'Til I was sleeping
But our situations
It stopped our relations
Why did we end it?
Don't want to believe itJeno mulai melanjutkan bait selanjutnya dari lagu tersebut.
'Cause I'm feelin' lately
That I miss you badlySometimes I wish
That I could still call you mine
Still call you mine
Now all I've got is
The stain on my blue jeans
The only way I could
Remember that you were once mineSometimes I wish
That I could still call you mine
Still call you mine
Now all I've got is
The stain on my blue jeansThe only way I could
Remember that you were once mine..Jari Jeno berhenti memetik gitar itu ketika lagu yang ia nyanyikan selesai, manik matanya masih menatap lekat kamera yang mengatah padanya.
"Saranghae Taera-ya.. Lee Taera ku sayang" ucap Jeno tanpa suara namun bisa terlihat jelas dilayar handphone Taera, dengan cepat gadis itu memitar kamera kehadapan nya menghampiri Jeno lalu mencium pipi tunangan nya itu.
"Aku juga sangat sangat mencintaimu Lee Jeno, jadi kumohon jangan pernah meninggalkan ku" senyum merekah pada wajah cantik Taera, Jeno hanya membalas ucapan itu dengan senyuman dan kecupan pada kening sang gadis.
Liburan mereka berjalan dengan sangat lancar bahkan waktu 5 harinya terasa sangat singkat, keduanya bahkan hampir setiap hari pergi menikmati senja dipinggir pantai, saat pagi pergi ke kebun bunga, siang nya manikmati makanan laut di kedai kecil yang berada sekitar villa.
Hari ini merupakan terakhir kali mereka berada di pulau indah ini sebelum kembali ke seoul, Taera menata baju-baju di koper ia melakukan nya sendiri karena melihat Jeno yang tampak kelelahan kini berbaring di ranjang.
Taera baru saja menyelesaikan kegiatan nya ia segera beranjak ke sebelah Jeno, ia menatap wajah pria itu tampak pucat karena kelelahan hari ini memang tujuan mereka cukup banyak terlihat Jeno yang beberapa kali mengerutkan dahinya entah memimpikan apa gadis itu memejamkan matanya sesaat kemudian dan larit dalam mimpinya sendiri.
Jeno berlari ke kamar mandi setelah merasa perutnya mual ia memuntahkan semua isi perutnya, Jeno memejamkan mata ketika merasa nyeri dikepalanya yang mendadak menghujam tangan nya berpegang erat pada sisi wastafel agar tidak terjatuh karena keseimbangan tubuh pria itu mulai hilang.
Jujur Jeno takut jika sampai Taera terbangun dan melihatnya seperti ini apa yang harus ia katakan? Jeno belum siap untuk mengatakan yang sebenarnya pada gadisnya itu.
Kini sudah sekitar satu jam Jeno masih terduduk dilantai kamar mandi kakinya seperti lumpuh untuk banhkit saja Jeno tidak memiliki tenaga sama sekali, Jeno sudah memutuskan akan menjalani terapi saat ia kembali ke seoul Sungchan juga mengatakan akan selalu menemaninya menjalani seluruh pengobatan Jeno namun hari ini seolah ia tidak sanggup memenuhi niatnya itu matanya terasa berat kepalanya seperti akan pecah mual diperutnya membuatnya bahkan tidak bisa memuntahkan apapun karena seluruh isi perut yang sudah ia keluarkan saat muntah pertama tadi.
-tbc-
-suara jeno berat berat enak gitu didenger🥰-
Don't forget vote and comment💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfie // lee jeno
Fanfiction'wah' aku melongo saat melihat kakak kelas sekaligus captain basket itu memasukan bola dalam jarak yang cukup jauh dari ring basket. 'ini untuk kak jeno' aku menyodorkan air putih pada laki laki bermarga lee itu namun sial nya dia bahkan menoleh pad...