Taera dengan wajah muramnya melangkah ke arah kelas Jeno, ia marah karena Jeno tidak menepati janji untuk menjemputnya namun sesampainya disana ia tidak melihat keberadaan Jeno bahkan Jaemin dan Renjun juga tidak ada disana Taera berfikir tunangan nya itu pasti sudah pergi bersama sahabatnya untuk menghindari amukan Taera.
Kini Taera berada di bangku favorite nya bersama Sungchan yang asik dengan handphone nya entar berbalas pesan dengan siapa yang jelas pria itu tampak sesekali tersenyum bahagia, Taera lelah karena tidak menemukan Jeno dimana pun namun Taera yakin bahwa Jeno tidak mungkin membolos apalagi sedang ada try out seperti sekarang gadis itu menelpon tunangan nya dan sialnya handphone Jeno tidak aktif.
"Sungchan-ah apa Jeno sungguh tidak memberimu kabar?" tanya Taera dan dijawab gelengan cepat oleh Sungchan.
"Kau bisa antar aku pulang tidak? sungguh perasaanku tidak enak, aku ingin bertemu Jeno"
"Baiklah ayo pulang sudah lama juga aku tidak membolos" Sungchan segera berdiri lalu pergi ke arah kelas untuk mengambil tas nya begitu pula dengan Taera.
Sungchan memarkirkan mobil nya saat sudah berada di basement apartemen kakaknya itu, sedangkan Taera ia sudah dengan cepat melenggang keluar untuk pergi menemui Jeno saat sudah berada di dalam apartemen langkah Taera langsung tertuju pada kamarnya dan Jeno.
"Yak! Lee Jeno!" Taera dengan kesal memukuli lengan dan punggung pria yang nampak sedang tertidur itu membuat pria tersebut membuka matanya.
"Taera-ya kenapa pulang sendiri? bukan kah aku bilang aku akan menjemputmu?" suara parau Jeno berhasil membuat Taera yang awalnya marah berubah menjadi khawatir melihat bibir pucat Jeno.
"Jeno-ya sudah berapa lama demam seperti ini?" panik Taera setelah mengecek suhu tubuh Jeno menggunakan punggung tangan nya dan merasa tubuh Jeno sangat panas.
"Aku sudah minum obat tidak perlu khawatir"
"Tidak perlu khawatir bagaimana bibirmu sangat pucat, matamu sayu, keningmu panas dan mengeluarkan keringat dingin bagian mananya yang tidak perlu dikhawatirkan?" cecar Taera namun dilihatnya Jeno hanya tersenyum tipis lalu menarik Taera dalam pelukan nya.
Jeno dapat merasa Taera membalas pelukan nya tidak kalah erat, ia hanya bisa meneteskan air matanya tanpa sadar jujur saja ia sangat takut saat mengetahui apa yang membuatnya beberapa kali pingsan, sakit kepalanya yang sering menjadi, bahkan ketika ia mengangkat tubuhnya sendiri kesusahan.
Taera mendongak kan wajahnya dilihat pria yang ia cintai menangis membuat gadis itu terbelalak, ini pertama kalinya taera melihat Jeno menangis jarinya tergerak menghapus air mata Jeno hatinya terasa sangat sakit melihat prianya menangis dalam diam dan terus mendekap tubuhnya seperti ini.
Tangan Taera terulur memeluk erat Jeno menenggelamkan wajahnya dibalik dada bidang Jeno, ia tau Jeno sedang tidak baik-baik saja namun Taera memilih untuk diam tidak berkata apapun dan bertanya apapun ia hanya bisa bertanya dalam hati apa yang membuat Jeno sampai menangis seperti ini.
Hari sudah malam dan mereka masih di posisi yang sama namun bedanya Jeno terlelap pelukan nya juga sudah melonggar berbeda dengan Taera yang masih memeluk pria itu sangat erat seperti enggan melepas pelukan nya, jemari Taera membenarkan poni Jeno yang tampak menutupi dahi pria itu dengan hati-hati Taera meletakan punggung tangan nya di dahi Jeno untuk memeriksa demam nya sedetik kemudian Taera tersenyum karena demam Jeno sudah reda.
"Jeno-ya" Taera membangunkan tunangan nya itu dengan perlahan namun tidak ada tanda-tanda dari Jeno, tangan nya meraih lengan Jeno dan menggoyangkan nya dan masih tidak ada jawaban disana.
"Jeno-ya ayo bangun waktunya makan malam" ucap Taera lagi kini tangan nya menepuk pelan lengan Jeno, dan pemilik lengan itu masih senantiasa terpejam kali ini Taera merasa nafasnya tercekat ketika dia sadar Jeno tidak sedang telelap matanya memanas air mata turun begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfie // lee jeno
Fanfiction'wah' aku melongo saat melihat kakak kelas sekaligus captain basket itu memasukan bola dalam jarak yang cukup jauh dari ring basket. 'ini untuk kak jeno' aku menyodorkan air putih pada laki laki bermarga lee itu namun sial nya dia bahkan menoleh pad...