Lee jeno pov
Aku menatap sosok yeoja yang sangat aku rindukan sudah bisa tertebak jika dia akan bersekolah disini, mengagumi caranya bercerita dengan lawan bicara dihadapannya bahkan sesekali dia tertawa tampak bahagia.
sialan!
Aku ingin dia tertawa seperti itu karena lelucon ku dan tepat dihadapan ku bukan hadapan orang lain apalagi namja lain, aku menghembuskan nafas kasar ingin sekali mendatangi dan menarik tangan nya namun lagi-lagi teringat akan kebodohan ku 2 tahun lalu yang mengacuhkan perhatian nya.
Masih diam menatap nya sampai tiba-tiba tatapan kami bertemu saat yeoja itu akan beranjak dari bangku taman itu, baru saja aku mau melangkah mendekatinya namun lenganku digelayuti oleh seseorang yang jelas aku kenal siapalagi jika bukan siyeon gadis ini benar benar membuatku muak dengan sifat manjanya.
"Jeno-ya.."
Bahkan mendengar suara yang dibuat sok imut membuat perutku begejolak ingin memuntahkan sisa makanan yang ada lambungku, aku memutar bola mata malas dan kembali menatap kearah bangku taman namun sial nya dia sudah pergi.
Kulepaskan gelayutan nya dengan sekali hentakan membuat gadis dihadapan ku cemberut sambil menghentak kan kaki nya, astaga dia bahkan tidak imut sama sekali aku sudah lelah menolak nya berkali kali dengan cara apapun dia tidak jera justru semakin menempel kepadaku.
"Pergilah aku ingin sendiri" jelasku namun ia malah tersenyum padaku bahkan senyumnya mengerikan menurutku mirip seperti annabelle, iya boneka hantu itu.
Aku mengacuhkan nya dan pergi ke arah kelasku langkah ku terhenti melihat sosok yang dari tadi kuperhatikan di bangku taman sedang duduk dan sesekali mencatat apa yang gurunya jelaskan, tanpa tersadar aku tersenyum hanya dengan melihatnya menggaruk kepala belakang nya yang aku yakin itu tidak gatal melainkan ekspresi bingung nya.
"Ah kiyowo" ucapku sangat pelan hingga hanya terdengar olehku.
"Yak! Lee Jeno!" Suara nyaring Renjun membuat ku menoleh ke sumber suara dan bahkan bukan hanya aku kini seisi kelas menoleh ke arah jendela termasuk sosok yang dari tadi kupandangi.
"Aishh sialan" aku mengumpat pelan agar tidak terdengar siapapun namun Renjun bisa membaca gerak mulutku membuat nya lari kabur.
Aku menoleh kepada guru killer yang bernama Haechul itu lalu membungkuk kan badan sebentar tanda minta maaf terlah mengganggu nya dan segera mengejar Renjun yang sudah kabur.
-tatapan Jeno ke Taera-
Jeno pov off
Pagi ini Taera tidak berhenti tersenyum saat tau kabar jika appa dan eomma akan pulang pekan ini, membuat seorang Taera tersenyum sangat mudah bukan? namun senyum nya memudar ketika menangkap bayangan sosok Lee Jeno yang kini tepat berada tidak jauh dari lokernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfie // lee jeno
Fanfiction'wah' aku melongo saat melihat kakak kelas sekaligus captain basket itu memasukan bola dalam jarak yang cukup jauh dari ring basket. 'ini untuk kak jeno' aku menyodorkan air putih pada laki laki bermarga lee itu namun sial nya dia bahkan menoleh pad...