Di tengah kebisingan yang tengah melanda Konoha, Sasuke lebih memilih menarik Naruto menjauh dari arah keributan.
Saat ini Sasuke sedang menggenggam tangan Naruto dan membawanya menjauh.
"...",Naruto yang sejak tadi diseret-seret Sasuke, rupa-rupanya tengah mencoba mencari tahu apa yang tengah terjadi pada Konoha hingga telinganya mendengar sebuah keributan tentang Kyuubi dan Akatsuki.
Mengungsi mungkin jalan teraman untuk penduduk Konoha saat ini sementara Sasuke yang telah berhasil sampai di pintu gerbang Konoha pun merasa terhalang kekkai genkai yang membuatnya tidak bisa berjalan keluar desa.
Naruto yang sedari tadi diam tak bergeming pun akhirnya kembali kepada Sasuke yang nampak kesulitan untuk keluar desa.
"Kau ingin kemana?",tanya Naruto.
"Keluar desa tapi ada penghalang disini",balas Sasuke bingung.
"Setelah keluar desa, kau ingin kemana?",tanya Naruto lagi, berniat memastikan.
"Pergi sejauh mungkin dari Konoha",balas Sasuke lagi menatap Naruto yang masih anteng-anteng saja.
"..baiklah",ucap Naruto setelah berpikir sejenak.
Naruto pun berjalan ke arah luar gerbang desa dengan menggenggam tangan Sasuke bersamanya. Seolah tak terhalang apapun, Naruto melewati gerbang desa dengan penghalang begitu saja.
'...',Sasuke menatap dirinya sendiri dan Naruto yang kini telah berada di luar gerbang desa lalu tanpa pikir panjang kembali menarik Naruto menjauh.
*****
'Aniki mungkin ada di Konoha saat ini',pikir Sasuke diam-diam.
"Kau mau membawaku sampai mana lagi?",tanya Naruto merasakan keduanya hanya berjalan saja tanpa tujuan sedari tadi.
"Tidak tahu",balas Sasuke polos.
Seketika itu juga Naruto langsung berhenti melangkah, ikut memaksa Sasuke untuk berhenti juga.
"Kemari",ucap Naruto menuntun Sasuke masuk ke dalam portal tembus pandang.
Kini Naruto dan Sasuke berada di tempat yang dipenuhi air terjun melimpah, membuat Sasuke terpesona akan keindahan alamnya.
Hari pun mulai malam, Naruto dan Sasuke kini tengah duduk berdekatan dengan api unggun sembari dikelilingi air terjun.
Naruto terdiam menatap air terjun sementara Sasuke sedang kebingungan dengan bahan pembicaraan mereka, biasanya Sasuke memang pendiam tapi kali ini Sasuke merasa bingung harus melakukan pembicaraan apa dengan Naruto yang seolah-olah tak peduli dan hanya menatap nyala api unggun.
"Lehermu tidak sakit?",tanya Sasuke yang seolah-olah merasa bodoh sendiri.
"Kau mengkhawatirkanku?", tanya Naruto balik.
"Ya",balas Sasuke seadanya. Kini suasana senyap kembali tercipta.
"Kau mau makan?",tanya e lagi.
Mendengar pembicaraan Sasuke, Naruto langsung berdiri dan berjalan menuju pondok sederhana yang terletak di tengah-tengah air terjun tempat keduanya berada saat ini.
Melihat Naruto yang pergi, Sasuke kini memikirkan nasibnya yang sudah berhenti menjadi ninja dan tentang anikinya yang telah membantai seluruh klan.
'Aku memang sudah mengambil keputusan ini sendiri dengan egois',pikir Sasuke mulai berkelana jauh ke dalam pikirannya.
"Jangan melamun",suara Naruto langsung menyadarkan Sasuke disaat dirinya akan kilas balik dengan masa lalunya sendiri.
Sasuke menatap tangan Naruto yang terulur dengan sebuah ramen.
"Aku hanya punya ini",ucap Naruto sebelum Sasuke mengambil ramen pemberiannya.
"Apa yang akan kau lakukan jika saudaramu berkhianat?",tanya Sasuke tiba-tiba ketika Naruto baru akan memakan ramen miliknya.
"Aku tidak akan peduli tapi aku ingin dia mempertanggung jawabkan perbuatannya",balas Naruto dengan dingin.
Keheningan kembali tercipta.
"Kau bisa latihan disini, banyak metode latihan yang bagus",ucap Naruto setelah menghabiskan seluruh ramen miliknya.
Sasuke nampak terkejut dengan Naruto yang memulai pembicaraan terlebih dahulu dan merasa senang.
🙄Tidak ada bahan
Selasa, 29 Desember 2020
19:33
KAMU SEDANG MEMBACA
NARUTO SECRET [END]
FantasyAku hanyalah ninja bodoh yang selalu teraniaya. Peringatan: Berhati-hatilah dalam memilih bacaanmu.