Bodoh adalah satu kata yang selalu orang-orang di sekitarnya ucapkan ketika bertemu dengannya.
"Hei lihat si bodoh itu", bisik-bisik orang-orang di sekitarnya.
Naruto nama si anak yang selalu menjadi buah bibir orang-orang di sekitarnya menatap lesu ke bawah, ia tidak berani menatap ke depan. Tidak akan pernah.
Naruto tidak suka itu. Jika bisa memilih, dirinya akan lebih memilih dipukuli atau dibunuh dibanding direndahkan dengan ucapan-ucapan hinaan. Itu menyakitkan! Pernah dengar ucapan kata-kata kasar lebih menusuk ke hati dibanding pelecehan yang dilakukan secara fisik? Itulah dia!
'Mereka melakukan itu lagi',pikir Naruto menatap pasir-pasir yang ia pijaki.
Naruto terus berjalan hingga sampai ke rumahnya. Rumah pemberian Hokage Keempat atas dasar rasa kasihan.
Naruto langsung berbaring di atas kasur lusuh yang tidak pernah dicuci lagi sejak Naruto memijaki rumah itu. Rumah mewah yang kini berubah menjadi rumah lama tak terurus.
Naruto tidak melakukan apapun dengan rumah itu. Dia hanya tidur disana. Naruto tidak pernah diajari apapun oleh siapapun. Hanya kata-kata hinaan yang setiap hari ia dengar dari telinganya.
"Hahh", lagi-lagi Naruto mendesah pasrah di atas kasurnya.
Tiba-tiba terdengar bunyi rintikan hujan yang seketika membuat dirinya kalut. Naruto buru-buru mengambil apapun untuk menutupi rumahnya yang bocor.
Satu-satunya yang berharga bagi Naruto adalah rumahnya. Teman satu-satunya yang dia punya.
Setetes air mata tiba-tiba meluncur keluar dari mata Naruto yang terpejam.
'Bagaimana ini?',pikir Naruto kebingungan.
Tiba-tiba ketukan pintu terdengar, Naruto tidak membukanya. Dia hanya menatap pintu yang terketuk itu dari kejauhan dalam diam.
Naruto menggeleng-gelengkan kepalanya cepat.
"Rumah masih bocor",gumam Naruto kembali sibuk pada air hujan yang dengan kejamnya masuk semakin deras ke dalam rumahnya.
"Aku akan membersihkan airnya",gumam Naruto segera bolak-balik kamar mandi.
Kalian tahu apa yang Naruto lakukan? Ya, Naruto mengambil air hujan yang masuk tersebut ke dalam bak mandi. Karena tidak pernah ada apapun dirumahnya selama ini, hanya kosong. Naruto selalu menggunakan air hujan itu untuk mandi.
Sementara suara ketukan pintu yang awalnya terdengar pelan kini seperti digedor-gedor paksa. Hingga pintu terbuka paksa dari luar, seseorang masuk dengan tampang marah, melihat Naruto melakukan hal yang sama setiap kali hujan datang dan rumahnya bocor.
"NARUTO? APA YANG KAU LAKUKAN?",teriak orang itu berjalan penuh rasa kesal menghampiri Naruto.
Naruto terdiam membeku di tempat ketika tubuhnya ditarik maju mundur oleh si tersangka penggedoran.
"Bukankah sudah kukatakan padamu untuk pergi dari sini? Mengapa kau tidak mau ikut denganku?",tanya orang itu menarik paksa wajah Naruto agar melihatnya.
Naruto enggan menatap orang yang baru saja masuk ke rumahnya tanpa dipersilahkan. Tapi orang itu tak hilang akal dan tidak membiarkan Naruto mengalihkan pandangannya kemana pun.
"Lihat aku Naruto! Jangan bilang kau lupa siapa aku",ucap orang itu menatap Naruto tajam.
"Siapa kau?",gumam Naruto dengan suara pelan.
"Ingat namaku mulai sekarang. Namaku.. Uchiha Sasuke",ucap Sasuke menggenggam erat bahu Naruto.
'Ck, padahal aku hanya mengikutinya. Sejak kapan jadi begini?', pikir Sasuke kesal setengah mati.
Sebelumnya di pertemuan pertamanya dengan para anggota tim 7. Di sana ada Kakashi, dirinya, Sakura dan Sai. Hanya satu orang yang tidak datang saat itu. Seseorang yang bernama Naruto.
Awalnya Sasuke cuek saja dan tidak peduli tapi semakin lama rasa tidak peduli itu berubah menjadi rasa penasaran.
Naruto itu tidak pernah datang. Tidak pernah! Sekalipun itu untuk misi tim! Tidak pernah ada pula yang pernah membicarakannya.
Sampai suatu hari, Sasuke mendengar nama Naruto disebut-sebut. Sasuke langsung berhenti melangkah ketika sosok yang bernama Naruto itu melewatinya begitu saja. Sasuke tidak kesal. Hanya saja dia merasa heran dengan sosok Naruto yang selalu menatap ke bawah.
Tidak peduli seberapa lama dan panjangnya hari yang Sasuke lewati untuk hanya mengikuti Naruto. Naruto tidak pernah menatap ke arah manapun kecuali ke bawah.
'Apa yang salah dengannya?',pikir Sasuke saat itu.
Keesokan harinya berlalu tanpa ada apa-apa. Masih seperti biasa hingga Sasuke memutuskan untuk berbicara secara terang-terangan di depan Naruto. Menghampirinya di rumahnya yang kini semakin tak berbentuk.
Saat itu juga hujan, sama seperti saat ini. Sasuke yang kaget saat itu langsung menghampiri Naruto dan mengajaknya untuk tinggal bersamanya tapi Naruto menolak.
Kembali ke saat ini, Naruto masih tidak mau menatapnya sedikit pun.
"Hari ini kau harus pergi denganku",ucap Sasuke berupaya menarik paksa Naruto keluar dari rumahnya.
Naruto menggeleng keras,"airnya belum diambil" gumam Naruto menatap air di atas lantai rumahnya yang kini becek karena Sasuke masuk ke rumahnya masih menggunakan sandal ninjanya.
"TIDAK USAH",teriak Sasuke greget dengan penolakan Naruto.
Dengan terpaksa Sasuke membuat Naruto pingsan kemudian meletakkan Naruto di atas punggungnya. Sasuke dengan buru-buru melewati atap-atap rumah penduduk demi sampai ke rumahnya.
'Aku bahkan hampir melupakan seluruh klan Uchiha yang sempat dibantai karena terlalu memikirkan Naruto. Rasanya aku tidak bisa tenang jika meninggalkannya di rumah lusuh itu. Untuk sekarang, aku akan mengabaikan balas dendamku',pikir Sasuke berlari dari atap ke atap rumah penduduk dengan hati kesal setengah mati.
Saat malam menjelang, Sasuke segera membuka pakaian Naruto dan meletakkannya di kamar mandi lalu memandikannya. Setelah itu barulah Sasuke memutuskan untuk meletakkan Naruto di atas kasurnya.
'Jangan sampai dia kabur lagi seperti kemarin',pikir Sasuke masih kesal.
"Hahh",desah Sasuke panjang kemudian melangkah masuk ke kamar mandi untuk mandi.
Tak seberapa lama Sasuke keluar dari kamar mandi, Sasuke menemukan Naruto mengamuk di kamarnya karena tidak bisa keluar. Untung saja sebelumnya Sasuke menyempatkan diri mengunci semua pintu keluar.
Sekarang Naruto duduk di pojokan karena menyadari kehadiran Sasuke.
'Rasanya sekarang aku payah',pikir Sasuke melihat kondisi Naruto saat ini yang entah mengapa terlihat sangat mengenaskan padahal sudah ia mandikan.
"Mendokusai",ucap Sasuke berjalan mendekat ke arah Naruto yang terlihat ingin menjauh darinya dengan terus mundur ke tembok.
Apa yang akan kalian lakukan jika jadi Naruto?
Apa yang akan kalian lakukan jika jadi Sasuke?
Senin,14 Desember 2020
20:46
KAMU SEDANG MEMBACA
NARUTO SECRET [END]
FantasyAku hanyalah ninja bodoh yang selalu teraniaya. Peringatan: Berhati-hatilah dalam memilih bacaanmu.