Itachi masih mematung di tempatnya sementara Naruto berjalan maju ke arah Itachi dengan tenangnya.
"Apa salah mereka padamu, Itachi nii-san?",tanya Naruto sembari memiringkan kepalanya ke samping.
"Kau sebaiknya menyingkir darisini sekarang Naruto. Ini bukan permasalahanmu",ucap Itachi dengan tatapan menusuk, berbeda sekali dengan yang berada di pikirannya disini,'apa yang dilakukannya disini, jika dia melangkah lebih jauh, dia benar-benar akan terlibat masalah denganku?' pikir Itachi panik.
"Apa Itachi nii-san tidak bisa memikirkan cara yang lebih baik?",tanya Naruto semakin berjalan mendekat.
Meski merasa gelisah karena adanya kehadiran Naruto disana, Itachi juga menyadari jika dirinya dapat memanfaatkan kekuatan matanya untuk menjebak Naruto dalam genjutsu.
"Degg",detak jantung Naruto langsung berdetak cepat.
"Itachi nii-san?",gumam Naruto merasa heran dengan tatapan Itachi yang nampak putus asa.
'Berhasil?!',pikir Itachi mengira dirinya berhasil membuat Naruto masuk dalam genjutsunya.
Tanpa sepengetahuan Itachi, Naruto melangkahkan kakinya mendekati Itachi.
"Itachi nii-san? Tetaplah berada dalam genjutsu yang kau buat sendiri karena kekuatanmu belum cukup kuat untuk dapat membuatku masuk ke dalam ilusimu dan malah berakhir terpantul lagi kepadamu",gumam Naruto kemudian mengalihkan pandangannya pada bulan purnama yang ada di langit.
*****
Di suatu tempat di bawah tanah, terlihat sosok laki-laki dengan sebelah mata uang diperban. Laki-laki tersebut nampak menyeringai tipis karena sudah berhasil memusnahkan salah satu klan yang menjadi ancaman bagi kedamaian Konoha.
"Huhh, aku benar-benar tidak bisa mengungkapkan rahasiaku sendiri secara terang-terangan begini lagi",gumam sebuah suara tepat di samping laki-laki yang sebelah matanya tertutup perban.
"SIAPA KAU?",teriak laki-laki yang sebelah matanya terperban, sebut saja namanya Danzo.
"Aku sudah beberapa kali mengungkapkan rahasiaku pada Sasuke, lalu terakhir kali pada keluarga Uchiha itu. Aku harap kau menjadi yang terakhir yang membuatku mengungkapkan siapa diriku secara sukarela seperti ini, ini akan mengganggu kestabilan dunia",gumam Naruto sembari menyeringai tipis.
Danzo masih terdiam di tempatnya menatap Naruto dengan waspada sebelum tiba-tiba pandangannya mengabur begitu saja.
"Danzo, dari sekian banyaknya cara yang bisa kau lakukan untuk melindungi kedamaian Konoha, kau malah lebih memilih jalan yang mana bisa membawamu ke jalan kegelapan ataupun jalan cahaya. Aku hanya menghapus cara pikirmu yang sedikit melenceng dari jalan cahaya, sisanya hanya kau sendiri yang bisa menentukan akan mati dengan cara apa di masa depan nanti",ucap Naruto panjang lebar sembari memegang kepala Danzo.
Setelah selesai berucap dengan lebih leluasa, Naruto menghilang begitu saja dari sana meninggalkan Danzo yang langsung jatuh pingsan.
Keesokan harinya, Naruto terpaksa mengulum senyum melihat Itachi yang nampak kaget dengan pemandangan yang tersaji di depan matanya.
'Eh? Bukannya tadi aku akan membantai seluruh Klanku, mengapa sekarang berada disini? Apa yang baru saja terjadi? Apa itu hanya ilusi yang tanpa sengaja kuciptakan?',pikir Itachi terheran-heran sembari melirik Naruto.
*****
Pada malam harinya, Itachi memutuskan untuk bertemu Danzo terlebih dahulu sebelum menuntaskan tugasnya sesuai keinginan Danzo.
"Kau datang?",tanya Danzo segera berbalik melirik Itachi yang sudah berdiri di belakangnya.
"Sesuai janji, aku akan melakukannya",ucap Itachi dengan tatapan datarnya.
"Tidak usah!",tolak Danzo langsung menatap Itachi intens.
"Aku berubah pikiran",lanjut Danzo segera pergi dari hadapan Itachi.
Disisi lain Fugaku nampak terduduk diam di dalam ruangan pribadinya. Fugaku yang sedari tadi hanya terdiam mulai menampakkan senyumnya.
'Bagus juga idenya untuk menghilangkan kecurigaan dengan Klan Uchiha',pikir Fugaku dalam diam sebelum tak lama kemudian mulai berdiri dan keluar dari ruang pribadinya lalu setelahnya menutup pintu ruangannya dengan perasaan lega.
Rabu, 20 Januari 2021
14:34
KAMU SEDANG MEMBACA
NARUTO SECRET [END]
FantasyAku hanyalah ninja bodoh yang selalu teraniaya. Peringatan: Berhati-hatilah dalam memilih bacaanmu.