'Aku ingin pujian! Sudah beberapa hari berlalu dan aku hanya dapat melihatnya di malam hari, itu pun hanya sebentar',pikir Sasuke menatap batu besar kosong.
'Apa Naruto benar-benar ada disana?',pikir Sasuke meragukan.
"Naruto, bantu aku latihan",pinta Sasuke pada batu besar yang sedari tadi diperhatikannya.
Sebuah keping-kepingan kecil perlahan-lahan menyatu membentuk sosok Naruto,"apa yang bisa kubantu?"
Tentu hal fana yang baru saja Sasuke lihat membuatnya sangat shock,'pantas saja selama ini aku tak bisa melihatnya, ternyata..'
"Aku ingin tahu keefektifan latihanku selama ini",jelas Sasuke secara singkat.
"Aku mengerti",ucap Naruto memposisikan dirinya di hadapan Sasuke.
'Meski aku tidak tahu apa itu akan berpengaruh',pikir Naruto apa adanya.
"Hyoton: Soul Society",rapal Sasuke, tak lama kemudian sosok seekor naga berukuran raksasa mengarah dengan kecepatan diluar nalar menuju Naruto yang nampak diam tak bergeming di tempat.
"...? Ya, jutsumu kuat",puji Naruto nampak sehat-sehat saja setelah terkena jutsu baru tersebut.
"...Kau tidak terluka?",gumam Sasuke bingung dengan keanehan yang baru saja dilihatnya.
"Naruto, apa seranganku melukaimu?",tanya Sasuke berlari menghampiri Naruto.
"Begitulah, seperti yang terlihat",balas Naruto dengan tenangnya.
'Dia tidak mungkin membohongiku, bagaimanapun aku melihatnya sendiri? Tidak ada efek apapun padanya',pikir Sasuke merasa terpana.
"Naruto, tubuhmu itu..",ucap Sasuke curiga.
"Seperti perkiraanmu, tubuhku agak berbeda dengan kebanyakkan orang",balas Naruto dengan tenangnya.
"Kau tahu Sasuke, jutsu yang kau keluarkan itu sangat kuat.. hanya saja, mungkin suatu kesalahan jika mencobanya padaku",balas Naruto menatap Sasuke dengan memejamkan matanya, agar Sasuke aman.
"Ya",balas Sasuke seperti orang linglung.
'Aku tidak sebanding dengan Naruto, jika anikiku berhadapan dengan Naruto.. sepertinya anikikulah yang akan mati dengan mudah',pikir Sasuke gelisah, tidak menyangka akan ada perbedaan diluar nalar seperti itu.
'Naruto ini sebenarnya siapa? Dewa kah? Monster kah?',pikir Sasuke pusing.
"Jangan terlalu dipikirkan, aku sudah siapkan makanan",ucap Naruto berusaha mengalihkan pikiran Sasuke padanya.
"Hm..",sahut Sasuke dengan gumaman, tidak seperti biasanya, Sasuke makan dengan sangat senyap.
"Sasuke, elemen dasarmu itu api dan petir. Menurutku sudah sangat luar biasa saat kau mengeluarkan jutsu Hyoton hanya dengan latihan individumu sendiri, perkembanganmu tak terbatas",puji Naruto tak tega melihat Sasuke yang masih shock pasca serangannya tadi.
"Ya.. Naruto? Aku punya permintaan",balas Sasuke tiba-tiba serius dan berjalan mendekat lalu duduk di depan Naruto.
"Apa yang kau inginkan?",tanya Naruto ragu dengan permintaan Sasuke.
"Tatap mataku dengan kedua matamu",pinta Sasuke memegang kedua bahu Naruto erat, meski tahu jika kematian adalah resikonya.
Naruto pun mulai mensejajarkan pandangannya pada mata Sasuke tapi tetap saja, Naruto menatap Sasuke dengan kedua matanya yang dipejamkan.
"B-buka matamu",pinta Sasuke lagi, mulai ragu dengan permintaannya. Takut akan kematian mungkin.
"Itu cukup sulit",balas Naruto enggan menyanggupi.
"Aku ingin lihat. Biarkan aku melihatnya. Aku ingin kau menatap mataku",pinta Sasuke mengulangi permintaannya.
"Bagaimana ya?",ucap Naruto bingung dan malah menolehkan wajahnya ke samping.
'Aku ingin lihat',pikir Sasuke kekeh dan memegang paksa wajah Naruto lalu menolehkannya kembali ke depan.
"Ini bukan sesuatu yang bisa kau lihat sesuka hatimu Sasuke",ucap Naruto menasehati dan dengan cepat memejamkan matanya lagi.
'B-bagaimana supaya dia mau menatap mataku?',pikir Sasuke bingung.
"Hahh, maafkan aku Sasuke. Kau benar-benar tidak boleh melihatnya",gumam Naruto segera menghilangkan kesadaran Sasuke.
Naruto pun mengangkat tubuh Sasuke dan membaringkannya ke dalam pondok. Setelah hari itu, Naruto tidak lagi menampakkan dirinya ke hadapan Sasuke.
Kamis, 7 Januari 2021
22:02
KAMU SEDANG MEMBACA
NARUTO SECRET [END]
FantasyAku hanyalah ninja bodoh yang selalu teraniaya. Peringatan: Berhati-hatilah dalam memilih bacaanmu.