Samantha

533 63 10
                                    


Lanjutkan lagi yaa..

Awas Typo..

.
.
.
.
.

Bright POV

Gadis remaja itu memberi salam padaku saat melewatiku. Kernyitan didahiku semakin terlihat jelas, tanpa disadarinya kakinya mengikuti gadis tersebut yang kini keluar dari cafe bersama dengan seorang remaja pria.

Dari balik kaca besar Bright bisa melihat interaksi keduanya yang terlihat sangat dekat. Tay yang bingung dengan sahabat+sepupunya itu itu pun mendekat dan mengikuti arah pandangnya.

" Ada apa Bright?" Yang disebut namanya menoleh.

" Siapa mereka?" Tay melirik arah telunjuk Bright pada dua remaja kembar di luar sana.

" Oh, mereka? Yang gadis Samantha, dia salah satu penyanyi dicafe. Kenapa?" Bright semakin mengernyitkan keningnya. Tay yang melihat mimik wajah sahabatnya itu ikut bingung.

" Hey, ada apa dengan wajahmu?" Bright mengerjap lalu menggeleng cepat.

" Tidak ada, hanya merasa familiar dengan wajahnya." Tay mengangguk lalu mengedikkan bahu tidak peduli.

" Lalu yang satu lagi?" Tay mengerjap dan tersenyum.

"Namanya Samuel, mereka kembar identik. Awal aku melihat mereka pun sedikit takjub, karena wajah mereka seiras hanya gender saja mungkin yang membedakan." Bright mengangguk mendengar penjelasan Tay.

" Oh ya, phi Sing dan phi Off apa mereka sudah datang?" Tay memutar kepalanya dan menunjuk ruang privasi di sudut cafe.

Keduanya pun melangkah memasuki ruangan tersebut. Tapi lagi-lagi Bright menoleh ke luar untuk melihat dua remaja tadi, tanpa disadari bibirnya nik ke atas melihat kedua mahluk kembar yang sedang tertawa itu.

POV end

.
.
.
.

Win melihat beberapa barang yang tergeletak begitu saja di ruang tengah, sedangkan kedua anak kembarnya sedang makan siang.

" El..! Sam..! Ini apa?" Samuel dan Samantha saling menatap.

" Apa Mami boleh membukanya?" Samuel menyahut mengiyakan karena Samantha terlihat tidak ingin membuka mulutnya karena begitu asik menikmati makanannya.

" Wow..! Surat cinta? El kamu seterkenal itukah? Banyak sekali surat cinta untukmu, Nak." Samantha tersenyum mengejek mendengar ucapan maminya yang terdengar heboh. Sedangkan Samuel mendengus dengan wajah masam.

" Sam, kau juga dapat. Cantik sekali sepatunya, tapi Mami tidak yakin kamu menyukainya." Samantha berhenti mengunyah sejenak.

Melihat Maminya tengah berjalan menghampirinya untuk memperlihatkan  sepatu dengan hels setinggi 5inc berwarna pink. Samuel menutup mulutnya yang hendak tertawa. Feminim sekali dan itu bukan gaya Samantha.

" Untuk Mami saja." Win menggeleng mendengar ucapan putrinya.

"Mami simpan ya, mungkin akan ada waktu dimana kau membutuhkannya." Gadis muda itu hanya mengedikkan bahu tidak peduli.

" Oh iya, mami juga lihat ada box cookies dari toko. Apa hari ini kalian mampir ke toko?" Samantha dan Samuel kompak menggeleng. Win yang melihat gelagat keduanya memicingkan mata curiga.

" Fans Samuel memberikannya tadi saat kami mau pulang." Samantha menjelaskan dengan cepat karena bagaimanapun dia tidak ingin Mami tahu jika dirinya bekerja sampingan.

Win beroh ria setelah mendengar jawaban putrinya. Lalu Win beralih menatap putranya.

" Lalu apa sekarang kamu sudah memiliki kekasih?" Win menatap Samuel dengan mimik penasaran.

Samuel & SamanthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang