18+ 🔞🔞

450 37 16
                                    


POV flashback







Bel sekolah sudah menggema di seluruh penjuru sekolah. Secara bersamaan seluruh pintu ruang kelas terbuka menghamburkan siswa-siswi keluar dari penatnya suasana kelas.

Ada yang tersenyum lebar, ada yang terlihat luyu bahkan ada yang menguap karena kantuk yang disebabkan dari lelahnya berpikir.

Tak terkecuali dua sepasang murid yang kini jalan beriringan dengan Senda gurau.

Tak jarang si pemuda dengan paras tampan itu menggoda si cantik dengan sesekali menarik ikatan rambutnya yang panjang seperti ekor kuda.

"Sakiiit..." Gerutu si cantik ketika lagi dan lagi si tampan menarik rambutnya. Bukannya meminta maaf justru si tampan menjulurkan lidahnya mengejek si cantik, tentu saja hal itu membuat si cantik merasa kesal dan mengejar si tampan untuk membalasnya.

Aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan, berlarian di tengah lapangan. Menghiraukan pandangan murid lain yang mungkin merasa iri karena si cantik begitu mudah dekat dengan si tampan yang terkenal dingin itu.

Ya, siapa lagi kalau bukan Metawin dan Bright.

Di tahun ketiga mereka sebagai murid SMA, Bright masih begitu sulit untuk didekati. Teman yang akrab dengannya hanya beberapa orang saja. Dan itu pun sudah menjadi alumni setahun yang lalu.

Kini yang benar-benar dekat dengannya hanyalah Metawin. Sejak Bright menjadi murid baru hingga sekarang, hanya Metawin yang bisa mencairkan hawa dingin disekitar Bright.

Tapi, satu yang membuat semua siswa memiliki pertanyaan yang sama. Apakah mereka berpacaran? Tak ada yang tahu bahkan Metawin sekalipun.

Bright tidak pernah memintanya untuk menjadi kekasihnya, tapi semua perlakuan yang Bright berikan kepadanya cukup menunjukkan jika pemuda itu menyukainya.

Awalnya keraguan selalu menyelimuti hatinya. Setiap detiknya Metawin selalu menebak , menerka tentang perasaan Bright. Ingin mundur tapi Metawin sadar dirinya sudah terlalu bergantung pada sosok Bright.

Metawin sadar jika dirinya tak bisa jika tidak ada Bright disisinya.

Namun sore itu, ditengah guyuran hujan lebat. Keduanya berteduh di depan ruko yang sudah tutup karena hari sudah semakin sore dan jalanan semakin basah karena hujan yang enggan untuk berhenti atau menurunkan volume air yang turun.

Bright menatap kearah Metawin hendak mengajaknya untuk mampir ke rumahnya sejenak karena jarak rumahnya yang lumayan dekat itu harus tertahan ketika kedua mata hazelnya tak sengaja menatap bagian depan tubuh gadis disampingnya.

Menyadari jika dirinya diperhatikan, Metawin yang sejak tadi memperhatikan hujan yang yang turun itupun mengalihkan perhatiannya pada Bright.

Namun kernyitan didahi Metawin sebagai tanda bingung. Apa yang sedang diperhatikan oleh pemuda disampingnya itu?

Perlahan Metawin mengikuti arah pandang Bright dan begitu terkejutnya ia ketika tahu apa yang tengah diperlihatkan dibalik seragam putihnya itu.

Sial!!! Metawin lupa jika dia tidak mengenakan tanktop untuk menyembunyikan warna dalaman yang dikenakannya.

Dengan gerakan cepat Meta menutup bagian dadanya dengan tas ransel merah miliknya guna menutupi bayangan pakaian dalam yang dipakainya karena terlihat dibalik seragam putihnya yang basah. Bright yang berdiri di sampingnya pun hanya terdiam kemudian mengerjap beberapa kali.

Tersadar dengan apa yang baru saja ia lakukan. Dengan sedikit rasa bersalah dan canggung Bright menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

Menetralkan detak jantungnya dan meneguk Saliva yang terasa sulit ditelan tenggorokannya.

Samuel & SamanthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang