Makasih respon kalian di chapter sebelumnya..😘😘Gak bosen ngingetin..
Hati-hati typo-nya ya ...
.
.
.Pria tampan namun penampilannya terlihat sangat menyedihkan itu, kini tengah terduduk termenung di tengah taman kota.
Kemeja biru bergaris yang dikenakannya terlihat digulung bagian tangannya hingga sedikit memperlihatkan urat tangannya yang begitu kuat.
Dua kancing teratasnya ia lepas, mengendurkan ikatan dasi yang teramat sangat mencekiknya di saat suasana hatinya yang begitu kalut.
Memori di kepalanya kembali menarik mundur ingatannya pada mas sekolah dulu.
Flashback
Sepasang anak muda-mudi berjalan beriringan saling menggenggam tangan satu sama lain. Seragam sekolah masih melekat di tubuh kurus keduanya. Walaupun terik matahari begitu kencang namun tidak sedikit pun menyurutkan senyum keduanya.
Yang perempuan berhenti dari langkahnya ketika melihat bangku panjang di sebuah taman tepat di depannya ada danau buatan.
"Ayo kita duduk di sana.." tanpa menunggu sahutan dari yang lelaki, si perempuan menarik tangan yang masih ia genggam menuju bangku yang memang terlihat sejuk karena terletak tepat dibawah pohon rindang yang cukup besar.
Keduanya duduk berdampingan, tarikan nafas panjang keluar dari bibir penuh si perempuan dengan kedua mata yang terpejam.
Tapi, pejaman matanya terbuka kembali ketika ia merasa pelipisnya yang berkeringat di usap lembut dengan kain tipis milik lelaki yang duduk di sampingnya dengan senyum hangat.
"Apa kamu haus?" Si perempuan tersenyum, detik berikutnya tangannya sibuk membuka tas kemudian mengeluarkan satu botol minuman berwarna pink yang masih terisi penuh infus water. Tangannya menggoyangkan botol tersebut di depan si lelaki, membuat lelaki berparas tampan itu terkekeh dibuatnya.
"Baiklah, bagaimana kalau eskrim?" Tidak putus asa kini si lelaki menawarkan hal yang sangat disukai oleh sosok yang begitu di cintainya itu. Dan lihatlah bagaimana kedua manik hazel yang terlihat teduh itu membulat lucu ketika mendengar kata eskrim.
Anggukan penuh semangat ia berikan sebagai jawaban.
"Mauuuu.." Bright, si lelaki versi muda itu tertawa gemas mendapat suguhan menggemaskan dari sang kekasih. Tangannya terulur mengusak rambut panjang yang di biarkan tergerai bebas itu.
"Tunggu disini, aku akan membawakannya untukmu." Anggukan kembali Win berikan.
Setelahnya Bright beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri stan eskrim yang berada di atas mobil box berwarna putih dengan stiker-stiker lucu bergambar eskrim. Untung saja antriannya tidak terlalu ramai, sehingga Win tidak perlu menunggunya terlalu lama.Setelah 15 menit antri, kini Bright kembali menghampiri sang kekasih yang kini terlihat sedang menikmati semilir angin di tengah panasnya cuaca sehingga terasa menyejukkan. Kedua tungkainya mengayun pelan disertai dengungan berirama yang keluar dari mulut sosok berparas cantik itu.
"Aah, vanilla!" Pekik Win tiba-tiba ketika dirinya membuka mata dan menemukan satu cup eskrim vanilla kesukaannya. Dengan mata berbinar Win menerimanya dengan suka cita. "Terimakasih, sayang..." Satu kalimat yang Win lontarkan mampu membuat lelaki yang duduk disampingnya salah tingkah, wajah tampannya merah hingga ke telinga dan tangan yang menggaruk tengkuknya.
Win selalu suka melihat kekasihnya ketika malu-malu salah tingkah begini. Aah lucunya...
"Bisakah kamu berhenti membuatku malu?" Lelaki tampan itu menggerutu karena lagi-lagi dirinya dibuat salah tingkah oleh perempuan yang telah resmi menjadi kekasihnya dua bulan lalu. Tentu saja perempuan cantik itu tertawa mendengar gerutuan lelaki tampannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samuel & Samantha
Romansahanya imajinasi author yang lagi bucin bucinnya sama couple brightwin. SG Marriage life family drama