Typo gaes
.
.
.
.
.Semenjak obrolan singkat keduanya di cafe milik papanya, Nessa dan Samuel kini mulai dekat. Bukan hanya dengan pemuda tampan itu saja, Nessa pun mulai akrab dengan Samantha juga chimmi.
Bahkan kini gadis dengan rambut sebahunya itu sering ikut bergabung dengan ketiganya saat jam istirahat.
Entah itu untuk makan bersama di kantin, atau di taman belakang sekolah sekedar bersantai dengan cemilan yang biasa Samantha bawa dari rumah.Seperti sekarang, Nessa duduk dengan tots bag di sampingnya yang berisi bekal makan siang.
Menunggu ketiga temannya yang sedang dalam perjalanan menuju ke tempatnya sekarang.Senyum manis merekah di bibir ranumnya kala melihat kotak bekal yang dibuatnya khusus untuk Samuel. Atensinya beralih ke arah depan kala ketukan sepatu beradu dengan lantai ubin sekolah.
Deg
Deg
Deg
Detak jantungnya memompa dengan cepat, ketika kedua netranya mendapati sosok Samuel sedang berjalan dengan begitu gagahnya. Wajah dingin dan datarnya menjadi pesona tersendiri yang Samuel miliki.
Tapi kernyitan di dahi hadir menjadi sebuah tanda kebingungan, ketika menyadari jika Samuel datang hanya seorang diri. Tidak ada Chimmi atau pun Samantha yang mengikuti.
"Maaf ya, kamu nunggu lama." Nessa menetralkan degup jantungnya. Jujur, walaupun keduanya sudah sering berbicara. Tapi ini baru pertama kalinya mereka duduk berdua tanpa Samantha juga Chimmi.
"Uh? T-tidak apa-apa kok.." sahut Nessa yang terdengar gugup. Kedua netranya mengedar, mencari dua sosok lainnya yang selalu terlihat bersama dengan pemuda di depannya ini. Tahu apa yang sedang dilakukan oleh Nessa, Samuel memilih untuk mendudukkan bokongnya tepat di samping gadis yang tampak manis dengan Bando berwarna pastel yang menghiasi kepalanya.
"Samantha tidak bisa ikut karena tadi Bu Jennie meminta bantuannya untuk memeriksa soal ulangan tadi." Jelas Samuel tanpa diminta, membuat Nessa mengangguk mengerti.
Keduanya kembali terdiam, bingung apa yang harus mereka lakukan. Karena biasanya Chimmi atau Samantha yang akan memulai percakapan, dan keduanya akan ikut menimpali.
Tapi sekarang keduanya dilanda rasa canggung satu sama lain, Samuel yang duduk dengan menumpukkan kedua sikunya di atas paha dengan tubuh sedikit membungkuk, berdehem pelan.
"Hmm, kamu sudah makan siang?" Pertanyaan yang diajukan Samuel tentu saja membuat Nessa teringat sesuatu.
Gadis itu merutuki dirinya, lalu mengambil totbag yang ia letakkan di sisi lain tubuhnya.
"Aku hampir melupakannya, ini aku buatkan kamu bekal." Samuel mengernyit ketika Nessa menyodorkan tas berisi kotak makan itu.
"Untukku?" Tanyanya seraya menunjuk dirinya sendiri. Anggukkan cepat Nessa berikan sebagai jawaban, tidak lupa senyum manisnya pun ia suguhkan pada pemuda yang ia sukai itu.
Perlahan Samuel membuka kotak bekal berwarna biru tersebut dan tersenyum gemas ketika melihat apa isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samuel & Samantha
Romancehanya imajinasi author yang lagi bucin bucinnya sama couple brightwin. SG Marriage life family drama