Diam-diam suka

391 51 26
                                    


Awalnya kukira nih lagu punya Blink 😂, ternyata punya cherrybele.
Sebenarnya gak suka Cherrybelle.. dan bukan chibi juga. Cuma yah lagunya pas aja gitu buat part yang ini.

So enjoy ya sama story' nya..

Ini Nessa yang naksir sama Samuel ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Nessa yang naksir sama Samuel ya.. penasaran gak dia anak siapa?

Baca aja ya..

Awas Typo...

.
.
..
.
..
.

Samantha dan Samuel berjalan berdua di koridor sekolah, seperti biasa kedua saudara kembar ini selalu menerima sesuatu yang di berikan hadiah dari orang-orang yang mengatakan fans mereka.

Samantha berdecih melihat ketika dua orang gadis tetangga kelasnya yang menghadang jalannya.

" Samuel, ini untukmu.." Samantha membuang perhatiannya ke arah lain. Terlalu bosan melihat wajah mereka yang selalu di buat-buat untuk terlihat imut di depan kakaknya.

" Hmm.. terima kasih, tapi.. kufikir kau terlalu sering memberiku hadiah." Samuel terlihat enggan menerima dua bingkisan yang di sodorkan kepadanya. Samantha melihat sekilas wajah dua gadis tersebut.

" Apa kau akan menolaknya? Jika iya, maka aku akan sangat kecewa." Samantha bersikap seolah dirinya ingin muntah. Lalu tanpa disangka Samantha mengambil dua bingkisan tersebut, Samuel dan dua gadis tersebut terkejut.

" Hadiahnya di terima, tapi ini yang terakhir. Kalian tidak lihat wajah kakakku? Dia terlihat sangat tertekan dengan kalian." Samuel tidak menyangka jika adiknya memiliki mulut yang pedas. Samuel mencoba menahan senyumnya.

" Kenapa kau yang repot? Samuel saja tidak pernah keberatan." Samantha menghela nafas kasar'.

" Kakakku ini orangnya bodoh dan terlalu baik. Oleh karena itu dia selalu merasa sungkan untuk menolak pemberian kalian." Dua gadis tersebut tidak terima dengan perkataan yang keluar dari mulut Samantha lalu bertanya pada Samuel.

" Benarkah begitu?" Samuel menggaruk pelipisnya lalu mengangguk. " Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuat kalian kecewa. Tapi tolong bisakah kalian berhenti melakukan ini padaku?" Dua gadis tersebut saling melempar pandang satu sama lain.

" Jadi ini hadiah terakhir kami?" Samuel mencoba memaksakan diri tersenyum. " Maafkan aku, jika kalian ingin memberiku hadiah tunggu hari ulang tahunku saja." Mendengar hal tersebut tentu saja membuat kedua gadis tersebut kembali tersenyum lebar dan terlihat kegirangan. " Benarkah?" Samuel mengangguk lalu kedua gadis tersebut pun pergi setelah sebelumnya memeletkan lidahnya kepada Samantha.

" Apa phi bisa sedikit lebih tegas pada mereka?" Samuel mengangkat kedua bahunya. Samantha menghela nafas panjang. " Phi ingat kan hari ini aku harus ke cafe?" Samuel mengangguk. " Lalu?" Samantha lagi-lagi menarik nafas kesal.

Samuel & SamanthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang