"Jika, kau menjadi api, maka izinkan aku untuk menjadi air, agar bisa memadamkan api di tubuhmu."-Haurazzahra.
🌸🌷🌸
Happy reading:)❤
Hujan tadi malam, masi menyisakan hawa dingin di lingkungan pondok pesantren al-mubarok.
Hawa dingin itu, menyebabkan banyak para santri yang masih bergelung di bawah selimut. tak terkecuali santri di kamar Fatimah az-azzahra yang berisikan Haura, Rayya, Rania, Fatimah, Alisya, Nayya, Ana dan Freyya. hanya Fatimah dan Nayya yang sudah bangun, dan mencoba membangunkan temannya untuk jama'ah sholat sunnah tahajjud di masjid pesantren."Ra, bangun Ra, sholat tahajjud, " ucap Fatimah mencoba membangunkan Haura.
"Heem, lima menit lagi ya Fat," ujar Haura sambil memejamkan mata.
"Beneran lima menit lagi ya Ra."
"Iya-iya."
Tok tok tok
Suara pintu kamar di ketuk, mereka yang mendengar suara ketukan itu, langsung bergegas bangun dan mengambil mukena masing-masing, tak terkecuali Haura yang langsung mengambil mukena lalu memakainya asal, dan langsung menuju ke masjid pesantren.
🌸🌸🌸🌸
"Haura, lihat buku paket bahasa Arab ku nggak?" tanya Nayya pada Haura yang sedang sibuk memakai kaus kaki nya."Aku ngga tau Nay, kamu taruh mana emang?" tanya Haura Balik.
"Kalau aku tau aku taruh mana, nggak bakalan aku nanya kek kamu," balas Nayya kesal.
"Hehe....iya juga si, yaudah lanjutin carinya ya...aku mau berangkat dulu, assalammualaikum."
"Heh, Nayya tega banget, di tinggal sendirian!"
🌸🌸🌸
Haura berjalan menuju kelas sambil bersenandung kecil, sekarang ada jadwalnya gus Rafa mengajar, dia lebih suka Bahasa Indonesia di ajar oleh gus Rafa, selain ganteng, mudah di pahami juga cara mengajarnya. Tapi perlu di ingat, gus Rafa orangnya ngga suka senyum, sekalinya senyum semua meleleh. Nggak banyak bicara, kecuali saat mengajar.
"Assalammualaikum," salamnya saat sampai di depan kelas.
"Wa'alaikumussalam," jawab semuanya bersamaan.
Haura langsung masuk, dan duduk di bangkunya yang ada di tengah, dia memilih di tengah, karena tidak terlalu suka duduk di depan ataupun di belakang, jadi memilih di tengah bersama Nayya.
"Eh, tadi Nayya udah ketemu belum ya bukunya," tanyanya pada dirinya sendiri.
"Haura!" teriak seseorang di pintu, sambil ngos-ngos an.
"Dalem sayang," balas Haura dengan senyum manisnya.
"Kamu tega banget, aku dari tadi cariin buku, tapi malah kamu tinggal."
"Hehe, ya ma'af, sekarang kan ada jam nya gus Rafa, jadi aku nggak mau telat."
"Ini tuh, masi lama masuknya, masih lima belas menit lagi Haura."
"Nggak masalah," Balas Haura dengan entengnya.
Nayya yang tidak mau berdebat memilih diam saja, karena dia tahu, pasti dia yang akan kalah jika berdebat dengan Haura.
"Eh, diem, gus Rafa dateng," ujar Nafisa ketua kelas. Kelas yang tadi nya rame pun menjadi senyap.
"Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh," salam beliau ketika sudah masuk ke dalam kelas.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab semuanya bersama-sama.
"Tugas yang saya beri minggu kemarin, segera kumpulkan di meja saya," ucap beliau dengan ekspresi wajah tetap datar.
"Baik, karena saya akan ada rapat bersama ustadz dan ustadzah, saya akan berikan tugas pada kalian, di kumpulkan minggu depan dan jangan rame. mengerti?" ucap beliau, yang membuat seisi kelas langsung bersorak bahagia.
"Mengerti gus," jawab mereka serempak.
"Oke, saya tutup, assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
"Kamu, tolong bawakan buku saya ke kantor," ucap gus Rafa sambil menunjuk Haura.
"Saya gus?" tanya Haura sambil menunjuk dirinya.
"Iya."
"Baik gus."
🌸🌸🌸
Haura mengekor di belakang gus Rafa sambil mendumel tidak jelas, padahal biasanya bukan dia yang di suruh tapi Nafisa karena dia ketua kelas, kenapa sekarang malah dia yang di suruh, mana berat lagi.
"Tidak usah mengomel, saya mendengarnya," ucap gus Rafa, yang membuat Haura spontan menundukkan wajahnya karena malu.
"Jangan-jangan cenayang," ucap Haura dengan suara sangat pelan.
"Saya bukan cenayang," ujar gus Rafa, Haura memilih diam, daripada berdebat dengan gus nya.
Sampai di kantor, Haura mengkuti langkah gus Rafa ke tempatnya."Taruh di situ!" titah gus Rafa.
"Nggeh gus."
"Terimakasih, kamu bisa keluar!" perintah gus Rafa.
"Baik gus, kalau gitu saya permisi, Assalammualaikum"
"Waalaikumussalam."
Oke, segini dulu ya temen-temen❤🌸
Makasih buat yang mau mampir❤TwilightWritersTeam
AshraPublisher
Bojonegoro, 30 Desember 2020❤
Nikenabc🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Haura Pesantren [TELAH TERBIT]
RomancePEMESANAN BISA MELALUI NOMOR (085745609879) Sama seperti namanya. Haura yang berarti bidadari. Gadis cantik yang dilahirkan dari rahim seorang wanita hebat. tumbuh menjadi perempuan sholehah yang mampu membius beberapa laki-laki dengan akhlak yang d...