Haura Pesantren [TELAH TERBIT]

Bab 15

Musik bisa merubah mood mu, tapi al-qur'an bisa merubah hidupmu.🌹

Happy reading

Berbalut gamis maroon, dari pengagum rahasia nya. Haura terlihat sangat cantik dengan balutan gamis maroon dan jilbab pashmina hitam yang di model sedemikian rupa, yang pastinya masih menutupi dada dong.

"Haura, cantik bener deh." puji Latifa.

"Iya, jadi insecure deh lihatnya." Freya ikut menimpali.

"Alhamdulillah, makasih yang lebih cantik. nggak boleh insecure, banyakin bersyukur dengan kamu insecure berarti kamu kurang bersyukur dengan yang Allah berikan."

"Astaghfirullah, kurang bersyukur deh aku akhir-akhir ini."

"Sekarang banyakin bersyukur ya, gaboleh insecure. Allah itu maha baik."

"Makasih Ra, udah di ingetin."

Haura tersenyum sambil memoleskan sedikit lip ice di bibirnya. "Bukan bermaksud menggurui, sama-sama belajar."

"Ra, mau keluar bareng?" ajak Latifa dan Freya yang akan keluar.

Haura menggeleng memberi jawaban. "aku nungguin Nayya, dia masih di kamar mandi. kalian duluan aja."

"Yaudah, kita duluan ya. Assalammualaikum."

🌸🌸🌸

"Ra, yaudah yuk keluar." sama hal nya dengan Haura, Nayya juga cantik dengan balutan gamis berwarna maroon dan jilbab senada.

"Udah siap?" tanya Haura meletakkan kembali novel tentang perjuangan islam.

Nayya menganggukkan kepalanya. "Yuk, keluar cari orang tua kita."

Haura menganggukan kepalanya tanda setuju. mereka berdua bergegas keluar mencari orang tua mereka, kemudian berpisah saat masing-masing telah menemukan orang tua nya.

"Ummi ...." teriak Haura saat menemukan ummi nya.

"Haura, apa kabar nak? ummi kangen sama Haura," tanya Rena, ibu dari Haura kepada anak bungsunya itu. dan langsung memeluknya erat, sembari menciumi nya.

"Alhamdulillah Haura sehat ummi, ummi sendiri bagaimana?"

"Alhamdulillah, ummi sehat nak."

"Ummi kesini sama siapa, sama abi kan?" tanya Haura celingukan mencari keberadaan ayah nya itu.

"Iya sayang, ummi sama abi. tapi abi di bagian sebelah sana, kan laki-laki dan perempuan di pisah sayang."

Haura menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Yaudah, duduk yuk mi. disitu."

Tak lama setelah mereka duduk, mc pun memulai acara. banyak penampilan dari para santri, tiba saatnya, Haura yang tampil.

"Sekarang, kita saksikan penampilan dari Haura Hanindiya Az-zahra," seru sang mc yang di lanjut dengan riuh tepuk tangan. Setelah kemarin ning Fiha sibuk membujuk Haura agar mau tampil, dengan sogokan seblak akhirnya Haura mau.

Haura menatap ummi nya yang menganggukkan kepala sembari memberikan dua jempol.

Haura berjalan melewati banyak orang, tak terkecuali ning Fiha yang tersenyum manis menatap Haura. sesampai nya di pinggir tangga. Haura melewati gus Rafa, saat itu juga gus Rafa mengucapkan. "Semangat Haura," ujar gus Rafa sambil tersenyum tipis.