jangan lupa Al-Kahfi, sholawat, sholat juga ya gaes😍
Mobil Haura melaju meninggalkan pekarangan pondok pesantren Al-mubarok, meninggalkan beribu kenangan, ada sedih maupun senang.
Selama di perjalanan Haura hanya diam sambil menatap ke jalanan, dia terlalu malu hanya untuk bertanya kepada orang tuanya, dia telah gagal menjadi anak yang baik, dia tidak bisa membahagiakan orang tuanya.
"Nak, Haura, tidak usah di pikirkan, Abi sama Ummi yakin Haura tidak akan melakukan hal seperti itu," ucap Abi mencoba menguatkan Haura.
"Iya nak, tidak usah di pikirkan. berarti Haura kuat, makanya cobaannya berat," ucap Ummi juga.
"Ma'afkan Haura abi, ummi. Haura belum bisa jadi anak yang baik untuk abi ummi," air mata yang sedari tadi Haura tahan pun jatuh membasahi pipi putihnya.
"Haura sudah menjadi yang terbaik sayang di mata abi dan ummi," ucap ummi mencoba menguatkan Haura.
"Iya sayang, kamu yang terbaik," sahut abi.
"Kakakmu juga sudah nungguin kamu di rumah, dia kangen sama kamu," ucap ummi.
"Kakak pulang mi?"tanya Haura sambil tersenyum sumringah, sudah satu tahun dia tidak bertemu kakaknya itu karena melanjutkan pendidikannya di Al-azhar Kairo.
"Iya, dia pulang kemarin," ucap ummi menjawab pertanyaan Haura.
Jarak pondok dan rumah Haura tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu satu jam, sedikit terlambat karena tadi mampir di masjid terlebih dahulu takut tidak keburu waktu.
"Assalammualaikum," salam Haura sambil membuka pintu rumahnya.
"Waalaikumussalam, Haura," ucap Hisyam kakak Haura.
"Kakak kangen," ucap Haura seraya berhambur kepelukan kakaknya.
"Kakak engga," jawab Hisyam menggoda adiknya, sebelum adiknya itu melayangkan beribu pertanyaan dia lebih dulu menyela. "Tapi kangen banget."
Haura tersenyum sumringah, lalu melepas pelukannya.
"Mi, Bi, Kak, Haura ke kamar dulu ya, mau bersih-bersih."
"Iya sayang, nanti ummi bantuin, ummi mau ganti baju dulu."
Haura mengangguk lalu menuju kamarnya yang berada di lantai dua, sampai di depan pintu dia tertawa melihat tempelan di pintunya.
"Abang di larang masuk, Haura lagi di pondok, kasian ummi nanti capek beresin," ucap Haura membaca tempelan di pintu kamarnya.
Dia memutar knop pintu, melihat sekeliling kamarnya, masih sama yang berbeda hanya bau pewangi ruangan.
Haura melangkah menuju kasur yang sudah lama tidak dia tempati, menaruh kopernya di samping almari lalu masuk kedalam kamar mandi berganti baju lebih santai.
Selesai bersih-bersih, Haura merebahkan badannya di kasur miliknya, tiba-tiba dia teringat tentang masalahnya, jika dia ingat itu pasti air matanya jatuh dengan sendirinya.
Hingga suara umminya membuat dia bangun dari acara rebahannya dan ikut turun makan malam.
*****
hai, jangan lupa yang di atas ya😍❤
Vote dan komen juga.follow ig ku juga: @belaaaa.nac_
jangan lupa endorse aku😭🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
Haura Pesantren [TELAH TERBIT]
RomantizmPEMESANAN BISA MELALUI NOMOR (085745609879) Sama seperti namanya. Haura yang berarti bidadari. Gadis cantik yang dilahirkan dari rahim seorang wanita hebat. tumbuh menjadi perempuan sholehah yang mampu membius beberapa laki-laki dengan akhlak yang d...