Harta, tahta, hanya titipan-Hauraazzahra.
Bismillahirrahmanirrahim💗
Happy reading🌹Angin kencang menerpa wajah cantik gadis yang sedang duduk di bawah pohon, sambil membawa mushaf, sesekali bibirnya melantunkan kalam Allah dengan merdu.
"Sodaqallahuladzim,"ucapnya mengakhiri kegiatan membaca al-qur'an nya.
"Kembalilah ke kamarmu, anginnya kencang, nanti masuk angin," ucap seseorang yang membuat Haura mengangkat kepalanya.
"Sebentar lagi gus, saya masih menghafalkan, kalau di kamar kurang fokus," jawab Haura sambil menundukkan kepalanya.
"Kamu suka mawar?" tanya gus Rafa sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Kenapa bertanya seperti itu gus?" tanya balik Haura.
"Tidak, hanya kebanyakan perempuan menyukai bunga itu, seperti ... Ummi dan Fiha," ucap gus Rafa sambil melihat ke arah langit.
Just info, gus rafa mempunyai satu adek perempuan seumuran dengan Haura, namanya Fiha, sedang mondok di salah satu ponpes di Jawa barat.
"Ya, saya menyukai mawar gus, selain karena warna yang indah bau yang harum, saya juga menyukai mawar karena dia bisa menjaga diri dari tangan yang tak bertanggung jawab, jika mawar jatuh di tangan orang yang tak bertanggung jawab pasti akan rusak, sama hal nya dengan perempuan, kalau jatuh di tangan orang yang salah pasti akan rusak," jelas Haura sambil sedikit mendongakkan kepalanya menghadap lawan bicaranya yang saat ini tengah memandangnya. "ghadul bashar gus," ucapan Haura sukses membuat gus Rafa salah tingkah.
"Kamu tahu kenapa ada 'semoga' di setiap doa?" tanya gus Rafa setelah berhasil menetralkan mimik wajahnya.
"Mboten gus," jawab Haura sambil menggelengkan kepalanya.
(Mboten gus=Tidak gus)"Karena ... tak selamanya perjalanan hidup sesuai rencana, itulah mengapa ada 'semoga' di setiap doa," jelas gus Rafa sambil tersenyum tipis.
"Nggeh gus, leres niku," jawab Haura sambil mengangkat sedikit kepalanya.
(Nggeh gus, leres niku=Iya gus, bener itu)"Tidak cukup dengan do'a, usaha dan tawakal juga sangat di perlukan," ujar gus Rafa sambil menatap langit yang mulai gelap.
"Nggeh gus, terimakasih sudah di ingatkan,"ucap Haura masih dengan menundukkan kepalanya.
"Kembali ke kamarmu, mungkin sebentar lagi turun hujan!" titah gus Rafa.
"Iya gus, saya permisi, assalammualaikum."
"waalaikumussalam waramatullahi wabarakatuh."
Saat berlari tak sengaja Haura menjatuhkan gelang miliknya, dan sekarang gelangnya berada pada genggaman gus Rafa.
"Dasar ceroboh," ucap gus Rafa sambil menggelengkan kepalanya.
Saat Haura sampai di depan kamar, hujan pun mulai turun, untung saja dia sudah sampai di kamarnya.
"Assalammualaikum,"salam Haura saat memasuki kamarnya.
"Waalaikumussalam," jawab penghuni kamar Fatimah az-zahra.
"Ra, kamu dari mana aja si?" tanya Nayya kesal.
"Aku habis nderes Nay, di belakang pondok," jawab Haura sambil tersenyum tipis.
"Lah, nderes nggak ngajakin," sahut Latifa dan di balas anggukan oleh seluruh penghuni kamar.
"Hehe ... Maaf, nanti kalau ramai-ramai enggak fokus," jawab Haura sambil cengengesan dan merogoh saku rok nya.
"Eh ... gelangku mana?" tanya Haura panik.
"Lah, mana kita tahu Ra, kan yang bawa kamu," jawab Freya di angguki yang lain sebagai tanda setuju.
"Jangan-jangan jatuh lagi," tebak Haura.
"Ya sudah deh Nay, besok kita cari, enggak mungkin kan kalau kita cari sekarang kan lagi hujan," ucap Nayya mencoba menenangkan temannya yang sedang panik karena kehilangan gelang kesayangannya, pemberian dari sahabat masa kecilnya.
"Iya juga si ya, besok temenin cari ya Nay."
"Iya Haura, besok di temenin, mending sekarang kamu mandi deh Ra, mumpung hujan kamar mandi nya sepi."
"Eh ... iya juga ya, ya sudah aku ke kamar mandi dulu ya."
"Iya Ra, hati-hati licin," peringat Nayya, yang hanya di acungi jempol oleh Haura.
Rafa pov.
Entah kapan rasa ini datang, aku berdoa semoga ini bukan rayuan setan untuk jauh pada mu robbi.
Menggenggam gelang milik gadis itu, membuatku tak berhenti memikirkannya, pengaruhnya dalam hidupku sangatlah besar, aku akan selalu meminta kepada rabb-ku untuk menjadikanmu penyempurna agamaku."Ya Allah, jika dia memang jodohku, mudahkanlah jalan kami, jika dia bukan jodohku aku mohon ya Allah berikanlah dia kebahagian di hidupnya," do'a yang selalu ku panjatkan kepada rabb-ku setelah mendoakan kedua orang tuaku.
"Assalammualaikum nak, ini ummi," ucap ummi dari luar kamarku.
"Waalaikumussalam ummi, masuk saja mi, tidak di kunci."
"Lagi ngapain nak?"
"Enggak lagi ngapa-ngapain kok mi, ada apa, enggak biasanya ummi kesini?"
"Enggak, umi cuma mau bilang, bentar lagi kan milad, adekmu dulu minta pulang waktu milad, jadi nanti kamu jemput ya, katanya dulu minta di jemput sama Haura," jelas ummi yang membuatku terkejut, "sama haura? Nggak salah ummi?" tanyaku sekali lagi.
"Enggak nak, hari kamis kamu jemput ya, biar ummi nanti yang bilang ke Haura nya, ya sudah ummi keluar dulu, assalammualaikum."
"waalaikumussalam ummi."
"Sama Haura, berdua? hem ... ya Allah jauhkan hambamu ini dari syaiton yang mencoba merayuku," gumamku.
"Ya sudah lah, bersikap biasa saja, seolah-olah tidak ada apa-apa."
Rafa pov off
Bojonegoro, 11 Januari 2021🌸
Nikenabc💗To be continue💗
Terimakasih yang udah mampir💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Haura Pesantren [TELAH TERBIT]
RomancePEMESANAN BISA MELALUI NOMOR (085745609879) Sama seperti namanya. Haura yang berarti bidadari. Gadis cantik yang dilahirkan dari rahim seorang wanita hebat. tumbuh menjadi perempuan sholehah yang mampu membius beberapa laki-laki dengan akhlak yang d...