O4. park jisung

573 77 1
                                    

Istirahat kedua telah tiba, tiga sahabat karib itu segera melangkahkan kakinya ke kantin lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istirahat kedua telah tiba, tiga sahabat karib itu segera melangkahkan kakinya ke kantin lagi. Kali ini, masing masing memilih menu yang berbeda dari menu istirahat pertama.

Mereka memilih tempat duduk yang letaknya di ujung kantin, yang tidak terlalu ramai.

"Lo beneran masih suka sama dia?" Tanya Minjeongㅡmemulai percakapan.

Yuna menoleh.

"Siapa?" Tanyanya balikㅡpura pura tidak tahu.

"Kwak kwai lah, swiapa lwagi." Celetuk Wonyoung sembari mengunyah baksonya.

"Nyong kalo makan ditelen dulu buset, gue ga ngerti apa yang lo omongin plus nanti lo keselek." Ucap Yuna.

"Bwodo amwaㅡUHUK UHUK!" Wonyoung tersedak. Minjeong langsung memberikannya air.

"Udah dibilangin Yuna kalo makan, ditelen dulu. Ngeyel banget si monyong." Minjeong mengibaskan rambutnya kebelakang. Ia beralih menatap Yuna kembali.

"Si kai lah, siapa lagi." Wonyoung bersuara setelah meneguk air putih yang diberikan Minjeong tadi. Seketika Yuna langsung mengalihkan wajahnya.

"Gatau deh. Udah ah, gausah ngomongin dia mulu." Hardik Yuna dengan sewot.

"Lah kok sewot?"

Setelah itu di meja mereka tidak ada percakapan lagi. Mereka tengah sibuk menghabiskan makanannya.

Lima belas menit berlalu, mereka sudah menghabiskan makanannya. Seperti yang dikatakan ketua osis tadiㅡHuening Kai, mereka pergi ruang osis.

"Woi gue gamau masuk." Cicit Yuna. Wonyoung menaikan salah satu alisnya.

"Kita udah didepan loh."

"Y-ya tapi ada kak Kai, ngeri banget." Ucap Yuna dengan nada memelas. Minjeong menggeleng dan langsung menggandeng Yuna masuk keruangan itu.

"Monyet! Aduh gue gasiap!" Bisik Yuna. Minjeong tak menggubrisnya dan langsung menghadap pria yang sedang sibuk dengan beberapa tumpukan kertas.

"Oh kalian sudah datang?" Kai menatap mereka satu persatu.

Udahlah, ga liat apa gue berdiri depan lo gini hah? Batin Yuna menggerutu.

"Jadi karena kalian bolos tadi, saya akan memberikan hukuman." Kai melipat kedua tangannya di depan dada.

"Nanti abis pulang sekolah pungutin sampah yang ada di lapangan." Lanjutnya. Wonyoung menghela napasnya. Setidaknya hukuman ini tidak seberat hukumannya pak Kyungsoo.

Wrong NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang