18. d-2

346 64 9
                                    

Kini Yuna seperti biasa berkunjung ke rumah Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Yuna seperti biasa berkunjung ke rumah Jisung. Bahkan rumah megah itu serasa rumahnya sendiri. Tiba-tiba Jisung menggenggam lembut tangannya, menariknya ke kamarnya.

Yuna mengikutinya dengan kupu-kupu di perutnya yang menggelitik. Sampai pada kamarnya, secara tiba tiba Yuna di pojokkan oleh Jisung. Pemuda itu mendekatkan wajahnya ke wajah Yuna.

Yuna terlanjur gugup, ia tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan panik pun ia tetap diam, menatap mata hitam legam itu. Jisung bagaikan candu, membuat jantung sang gadis tidak aman.

Sampai si gadis dapat merasakan napas hangat dari sang pemuda, lelaki itu berhenti mendekatkan wajahnya. Ia mengelus surai hitam sang gadis yang tengah gugup setengah mati.

"Gue sayang sama lo." Ujar lelaki itu, setelah mengelus surai hitam panjangnya. Yuna terbelalak, tak percaya yang ia dengar. Jantungnya berdegup tambah kencang. Ia berusaha mengalihkan tatapannya dari si lelaki.

Belum sempat mencerna apa yang terjadi, Lelaki itu mendekatkan wajahnya, lalu kedua bibir mereka saling menempel.

Yuna terbelalak untuk yang kedua kalinya, first kiss-nya telah diambil oleh pemuda yang akhir-akhir ini menyita perhatiannya.

Entah mau senang atau sedih, tetapi kini Yuna terdiam, terpaku melihat senyuman tulus dari pemuda itu.

Sesuatu mempengaruhinya, kini Yuna mendekatkan wajahnya, dan mencium singkat bibir Jisung. Pemuda itu kemudian tersenyum, mengelus pipi tirus sang gadis.

Jisung melingkarkan kedua tangan kekarnya ke pinggang ramping sang gadis, kemudian mencium bibir gadis itu lagi. Sang pemuda memperdalam ciumannya, sementara sang gadis hanya mengikuti.

Mereka berdua larut dalam dunia mereka, seakan tidak ada manusia lain di-bumi.








"BANGON KAMPRET!"

Yuna tersadar dari mimpinya.

Untung cuma mimpi.

Ia menatap Ryujin dengan tajam. Bukankah masih jam lima pagi?

"UDAH JAM ENAM ANJRIT! ALARM LO TUH EROR! SANA MANDI!" Omel Ryujin. Yuna dengan cepat turun dari kasurnya lalu memasuki kamar mandi.

Jujur saja, Yuna berharap mimpinya akan bertahan lebih lama. Tetapi ia juga terkejut tentang apa yang ia impikan. Mungkinkah ia menginginkan hal itu?

Perlahan-lahan wajah putihnya berubah menjadi semerah kepiting rebus. Sepertinya dia memang telah jatuh dalam pesona Jisung.

 Sepertinya dia memang telah jatuh dalam pesona Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wrong NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang