15. accident

364 62 5
                                    

"Kak ryu kecelakaan, lo cepet ke rumah sakit ***** kamar nomor 037, lantai tiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak ryu kecelakaan, lo cepet ke
rumah sakit ***** kamar nomor 037, lantai tiga."

"Ha-"

Tut!

Belum menyelesaikan kalimat lawan bicaranya, Chaeryeong langsung mematikan telepon. Yuna seketika langsung panik, ia menyuruh Jisung mengantarkannya ke lokasi rumah sakit yang telah diberi tahu Chaeryeong.

Jisung yang mendengar kabar tersebut pun juga ikut khawatir. Mereka berempatㅡJisung, Yuna, Jinhee, Ryujin bisa dibilang sudah seperti keluarga. Ya, mereka memang sudah se-dekat itu.

Jisung mengajak Jinhee juga, lalu mereka bertiga masuk ke mobil. Suasana di dalam mobil tersebut sangat menegangkan. Semua orang khawatir, tidak ada percakapan atau apapun.

Lokasi rumah sakit yang lumayan jauh membuat mereka menghabiskan tiga puluh menit lebih untuk sampai ke lokasi tujuan. Yuna turun dengan tergesa gesa, diikuti Jisung dan Jinhee.

Mereka dengan segera langsung menaiki lift. Jinhee dengan cepat menekan tombol lantai tiga.

Ting!

Mereka sampai di lantai tiga, rumah sakit bernuansa putih-biru muda itu terlihat sepi. Tiga manusia itu berbelok ke kanan, mencari kamar nomor 037.

Mereka akhirnya sampai di depan pintu putih bertuliskan nomor 037. Mereka tidak boleh masuk karena pasien sedang dalam penanganan.

Koridor rumah sakit tidak begitu ramai. Hanya ada Chaeryeong sudah menangis dipelukan Chenle sedari tadi yang ditatap sinis oleh Soobin.

Kedua orangtua Yuna baru saja datang bersama Momo--kakak Jihyo. Jihyo duduk disamping anak bungsunya, sedangkan Daniel hanya diam memperhatikan sekitar.

"Ryujin gimana?" Tanya Momo panik. Kemudian ia duduk disebelah Jihyo. Momo mengelus pelan punggung Jihyo, menenangkan adiknya.

Klek

Pintu kamar 037 terbuka, menampakan sebuah pria dewasa berbalut busana warna putih. Ia kemudian bertanya,

"Dengan keluarga Ryujin?"

Jihyo dan Daniel mengangkat tangan mereka, kemudian sang dokter mengajak mereka berbicara di ruangan miliknya.

Jelang sepuluh menit, mereka keluar dengan raut wajah yang tak terbaca. Momo bertanya pada adiknya,

"Dokter ngomong apa?"

Jihyo menghela napasnya, kemudian berkata, "Ryujin bisa sembuh, tapi karena ada benturan keras dikepalanya, kemungkinan dia amnesia lumayan besar. Sekarang masih koma."

"Selain itu dia cedera di kaki kanan." Lanjutnya

Semua orang menghela napas berat, mengharapkan yang terbaik untuk anak pertama Jihyo.

Wrong NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang