O5. dinner

536 80 3
                                    

Jisung tertawa lepas saat mendengar perempuan disampingnya berteriak kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung tertawa lepas saat mendengar perempuan disampingnya berteriak kesal.

"Bangsat, temen gue semuanya gaada yang bener." Umpat Yuna.

"Heh mulutnya."

"Terserah gue lah, mulut mulut gue."

"Kalo gue cium, mau?"

Yuna langsung cepat cepat menutup mulutnya saat mendengar kata kata Jisung kepadanya. Sebenarnya jika Jisung tidak membantunya tadi, mungkin ia sudah memukul Jisung berkali kali. Suasana kembali hening sampai akhirnya mereka tiba di rumah Yuna.

"Makasih." Yuna berbicara ketus pada Jisung lalu keluar dari mobil. Ia masih sangat kesal dengan pemuda yang mengantarnya.

Jisung menunggu Yuna untuk masuk kerumahnya, lalu ia melajukan mobilnya keluar dari komplek Jiwaipi. Ia langsung pulang ke rumahnya yang berada di komplek Es Em.

Ia memakirkan mobilnya disebuah rumah. Sebenarnya rumah milik Jisung lebih terlihat seperti istana ketimbang rumah. Ia mengunci mobilnya dan segera masuk ke dalam rumahnya.

Ia disambut oleh pelayan pelayan yang ada dirumahnya. Ia berjalan kearah kamarnya yang baru satu minggu ia tempati. Jisung segera membersihkan dirinya sendiriㅡmandi, mengganti baju.

Setelah membersihkan diri, ia mengambil handphonenya yang tergeletak asal dilaci mejanya. Ia merebahkan dirinya di ranjang king sizenya.

Tak lama, ia mendengar ketukan kamarnya dan pintunya terbuka menampakan seorang perempuan.

"Woi, kata emak nanti jam enam disuruh siap siap, jam setengah tujuh katanya ada tamu. Temen lama katanya."

Itu adalah kakaknya, Park Jin Hee. (Jinny Secret Number guys). Jisung adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Anak pertama bang Jae, anak kedua kak Jinhee, dan anak ketiga adalah dia sendiri.

"Oh oke kak"

Pintu tertutup lagi. Jisung kembali memainkan handphonenya. Tiba tiba ia ditelpon Chenle. Ia pun mengangkatnya.

"Mabar papji yok, ada temen gue. Sekalian lo kenalan dah."

"Hm boleh, siapa aja?"

"Yang satunya bang Soobin, satunya lagi bang Renjun, tetangga gue."

"Oh oke. Invite dah."

"Gue matiin ya, pake voice chat di peubege nya aja oke."

Tut

Telepon dimatikan oleh Chenle. Jisung sudah di lobby sedang menunggu di invite Chenle.
____________________________________________

Chenleganteng invited you on a team ❎ ✅
____________________________________________

Wrong NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang