O9. memorable tragedy

425 74 6
                                    

Kurang lebih sudah tiga minggu berlalu, Jisung dan Yuna menjadi tambah dekat karena Jihyo sering berkunjung ke rumah Rose, ataupun sebaliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurang lebih sudah tiga minggu berlalu, Jisung dan Yuna menjadi tambah dekat karena Jihyo sering berkunjung ke rumah Rose, ataupun sebaliknya.

Tak jarang juga Jisung menggombali Yuna. Tetapi tak apa, sekarang Yuna tidak akan membawa perasaan seperti pertama kali saat di gombali Jisung. Ia sudah kebal.

Kini mereka berlimaㅡYuna, Jisung, Chenle, Wonyoung, dan Minjeong sedang berada di cafe milik kakaknya Chenle. Tujuan mereka kesana adalah berdiskusi tentang kerja kelompok mereka.

Mereka mendapat tugas kelompok pelajaran prakaryaㅡmembuat miniatur rumah adat. Kebetulan, miss Seulgi memperbolehkan mereka memilih kelompok sendiri.

Tentu saja Yuna akan menunjuk Jisung, Minjeong, dan Wonyoung. Chenle? Dia hanya mengikuti Jisung. Kan kasihan juga jika Jisung laki laki sendirian. Sekalian ngorek informasi Chaeryeong.

Yuna menyesap pelan coklat panas yang ada di tangannya sembari mendengarkan ocehan Minjeong mengenai ayam tetangga yang sering mengejarnya tanpa alasan.

"Tuh ayam punya dendam pribadi kali sama lo, kali." Celetuk Jisung. Minjeong mengangkat bahunya kesal. Hampir setiap hari ia selalu dikejar, bahkan ia pernah telat ke sekolah hanya gara gara dikejar ayam itu.

Pembicaraan mereka mulai merambat kemana mana, melupakan kerja kelompok mereka. Memang ya, kalau kerja kelompok sama temen deket pasti kerjaannya ngobrol/main, bukannya ngerjain.

Tiga puluh menit berlalu, mereka mulai bosan, tapi belum ingin pulang. Chenle menyarankan mereka agar bermain truth or dare saja. Saran Chenle disetujui oleh semua orang.

Wonyoung mengambil salah satu botol air mineral milik Jisung yang telah kosong, lalu meletakkannya ditengah tengah meja. Ia mulai memutar botol itu.

"Sialan, masa awal awal gue langsung kena." Orang itu menggerutu pelan saat moncong botol kosong itu menunjuknya.

"Ayokk truth or dare?" Tanya Chenle. Wonyoung berpikir pikir sebentar, lalu dengan ragu ragu menjawab "truth."

Sedari tadi Yuna sudah memikirkan pertanyaan yang tepat untuk Wonyoung, karena Wonyoung tidak pernah menceritakan hal ini kepadanya ataupun Minjeong.

"Lo lagi suka sama orang gak?" Tanya Yuna. Wonyoung tersentak kaget, sebenarnya ia tidak ingin membicarakan ini kepada siapapun.

"Emh." Wonyoung meremas kedua tangannya gugup, lalu mengangguk patah patah. Yuna dan Minjeong tersenyum.

"Spill dong." Pinta Minjeong. Wonyoung dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Lanjut aja yok, hehe."

Yuna dan Minjeong menghela napas kecewa. Tapi tak apa, mungkin ini masih belum waktunya Wonyoung menceritakan tentang gebetannya.

Wonyoung memutar botol, lalu botol tersebut menunjuk kearah Chenle.

Wrong NumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang