Widdihhh...udah angka 30 Mak...
Udah bosen belum?
Beneran Bosen?
Asyeeek...
Tamat di 30 sepakat?
-o0o-
Benarlah kata orang, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan, lidah lebih tajam daripada tebasan pedang, hubungan bisa hancur berantakan karena ucapan.
Hal yang sama dirasakan Maya saat mendengar ucapan Shiori, tapi dia bersegera ingat, ini panggungnya, dan Shiori sosok antagonis yang tidak pernah menjadi baik, entahlah, Maya yakin saja, wanita itu masih tetap culas dan jahat, mestilah saat ini dia juga menggunakan semua tipu daya muslihat untuk membuat Maya menjauh dari Masumi.
Tidak terbilang lagi usaha wanita yang penampilannya terhormat bak wanita sosialita kelas satu, tapi memiliki hati kelam bak pekatnya malam.
Maya tersenyum tipis menanggapi ucapan Shiori.
"Anda pastinya mengarang cerita tentang hubungan yang sudah 'terlalu jauh' dengan Pak Masumi, atau anda hanya terlalu mengkhayalkannya?" SIndir Maya pedas.
Tentu saja Maya mengucapkannya berdasarkan pengamatan dan penilaiannya langsung pada Masumi.
Meskipun Masumi adalah pria kaku dan dingin, tapi pria itu mempunyai prinsip, hal yang dia pegang teguh, tidak akan bermain- main dengan sebuah hubungan fisik antara pria dan wanita, meskipun mereka kerap berciuman dan berpelukan setelah pertemuan mereka di Izzu, Maya yakin itu karena mereka sudah sama- sama menyatakan perasaannya, mereka sudah memiliki satu visi tentang kehidupan dan masa depan, dan mereka sudah sepakat untuk saling jujur terhadap perasaan satu sama lain.
Maya ingat perkataan Masumi, saat satu kali mereka terlalu tersesat dalam ciuman yang panas dan pertahanan keduanya sudah diambang putus, Masumi tiba- tiba melepaskan ciuman mereka.
Pria itu menjauhkan wajahnya dengan suara yang serak dan tatapan yang berkabut karena gairah akhirnya dia masih sanggup bersuara " Menikah bukan hanya karena ingin dan pengen saja, aku menikahimu karena tahu ada wanita yang ingin ku jaga sepanjang hidupku, dan laki- laki yang ingin dihormati."
Maya sadar yang mereka bangun bukan hanya berdasarkan ketertarikan fisik antara laki- laki dan perempuan saja, hubungan mereka lebih kuat daripada itu, jatuh bangun terhadap perasaan satu sama lain, luka yang pernah tergerus sepanjang tahun- tahun pahit, rindu- rindu yang pernah tidak terobati, cinta dan sayang yang harus ditekan dan tidak bisa diperlihatkan, bahkan doa- doa dan keinginan yang pernah membentur dinding dan tidak pernah ada berkesudahan.
Apa yang mereka miliki saat ini bagaikan menemukan harta karun satu sama lain, begitu berharga, begitu ingin dijaga, karena rasa yang bersambut dan berbalasan itu sangat luar biasa.
Yang paling penting adalah mereka saling mencinta satu sama lain.
Yang membuatnya yakin ucapan Shiori sebuah kebohongan belaka adalah saat di Kapal Astoria, kamar mewah yang dipesan Shiori malah diberikan pada Maya, alih- alih dinikmati oleh Masumi, sebentuk gambaran tentang tujuan mengapa kamar itu dipesan dan direncanakan terbayang jelas dalam ingatannya, sehingga dengan derai airmata Maya tidak sanggup berada dalam kamar itu, memilih mengembalikan kunci kamar pada Masumi dengan dada sesak luar biasa, Maya tidak bisa turut berbahagia atas bayangan yang ada di dalam kepalanya. Tidak mungkin dia bisa tidur dengan imajinasi jika pria yang amat dicintainya seharusnya menggunakan kamar itu bersama wanita lain.
Gambaran dalam benaknya terbaca oleh Masumi, pria itu begitu lugas membantah jika kamar itu juga bukan dia yang merencanakan, pria itu malah melempar kunci kamar ke laut dengan geram bahkan perjalanan one night cruise yang bertujuan kencan satu malam itu Shiori yang mengatur, tanpa campur tangan Masumi.
![](https://img.wattpad.com/cover/249072035-288-k203896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
FanfictionFFTK lainnya dari Author Kacangan, silahkan komen dan Vote jika terhibur, agar Author bisa Terhuraaaa.....