Tujuh

274 19 27
                                    

Maya masih mencerna kata- kata Masumi sebelumnya, hingga tanpa sadar keheningan melingkupi mereka beberapa waktu, saat pandangan matanya tertumbuk  pada makhluk kecil yang merayap ke pinggir pantai, sontak dia memekik dan berlari mengejar makhluk- makhluk kecil yang biasa dipanggil kepiting itu.

"Astaga anda benar Pak Masumi, disini banyak sekali kepitingnya, ya ampun mereka kecil- kecil dan imut."

Masumi terkekeh melihat tingkah Maya, hanya dengan melihat kepiting- kepiting yang merayap gadis itu langsung berubah girang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masumi terkekeh melihat tingkah Maya, hanya dengan melihat kepiting- kepiting yang merayap gadis itu langsung berubah girang.

Selagi Maya mengejar- ngejar kepiting dan berusaha melihatnya dari dekat, Maya memicingkan matanya untuk membuktikan ucapan Masumi, apa benar kepiting- kepiting itu bisa meniup buih- buih ombak. Sementara Masumi berjongkok dan memungut bayi- bayi kepiting dan meletakkannya di telapak tangannya yang besar.

"Mungil, apa kamu penasaran ingin melihat mereka dari dekat? "

Maya berbalik " Hah? Tentu saja pak, lihat mereka lucu sekali."

"Kemarilah aku sudah menangkap bayi- bayi mereka, kamu bisa melihatnya. Aku selalu ingat dirimu jika melihat kepiting- kepiting ini, mereka kecil tapi berani menentang ombak, dan mereka juga suka mencapit."

Saat mendengar kalimat terakhir Masumi, Maya mendengus kesal, matanya yang bulat melotot melihat Masumi, berkebalikan dengan Maya, Masumi malah terkekeh bahagia.

Tega amat lu bang nyamain Maya dengan kepiting, mentang- mentang yey punya tunangan cakep ya..kualat ntar lu bang...

Maya beranjak mendekati Masumi, lalu Masumi memperlihatkan telapak tangannya.

Maya tergelak geli melihat bayi- bayi  kepiting itu bergerak- gerak ditelapak tangan Masumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maya tergelak geli melihat bayi- bayi  kepiting itu bergerak- gerak ditelapak tangan Masumi.

"Lucunyaaa... iiiih gemas, ini bayi kepiting? seharusnya itu ibunya bukan?" Maya mendongak melihat wajah Masumi yang tersenyum hangat, sehangat mentari sore yang bergulir pelan dibelakang punggungnya yang kokoh.

Aish.. kenapa kamu harus setampan ini sih pak... aku jadi susah kan....susah untuk melupakanmu....susah untuk mup on...

"Baru juga bayi kepiting kamu sudah bahagia sekali." Gimana kalau itu bayi kita nanti... girang seperti apa kamu nanti? 

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang