Sudah belasan kali panggilan tidak terjawab dari Shiori diabaikan oleh Masumi. Bukan karena tidak mau menjawabnya, pria itu memang benar- benar tidak dengar karena mode ponselnya dibuat dalam keadaan silent, padahal sudah hampir jam 8 pagi, biasanya pria itu sudah berada di ruangannya, di salah satu Gedung Pencakar langit di Kota Tokyo dan menduduki kursi kebesarannya ataupun memimpin rapat.
Tampaknya pagi ini Masumi Hayami benar- benar menikmati kebebasannya, setelah berbalas pesan dengan tunangannya, Masumi kembali melanjutkan tidur yang baru saja dimulai saat pagi hari menjelang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah lewat tengah malam Masumi baru keluar dari kediaman Hayami, bukannya langsung tidur, Masumi masih sempat kembali lagi melihat apartement Maya, yang jelas saja hanya mendapati kamar sang pujaan hati sudah gelap.
Begini ini yang tengah jatuh cinta, kalau tidak ketemu orangnya, melihat jendela kamarnya saja sudah bisa buat hati senang, dada berdebar kencang dan badan sejuk seram.
Setelah itu barulah Masumi kembali ke hotel Grand Tokyo, dan saat Masumi masuk ke kamarnya yang merupakan salah satu penthouse yang ada di hotel itu, di meja kerjanya sudah ada setumpuk dokumen, pastilah Mizuki yang menitipkannya melalui layanan petugas hotel.
Masumi tentu saja segera menyambar dokumen- dokumen tersebut, ya meski di bibir sudah mengatakan tidak peduli, tetap saja, jati dirinya yang memang pekerja keras tidak bisa luntur, etika pejuang keras terlalu kuat ditanamkan oleh Eisuke Hayami pada dirinya, hampir pukul 5 pagi Masumi menyelesaikan pekerjaannya, dan seketika dia ingin mengirimkan pesan singkat pada gadis mungil yang tentunya hari ini harus berlatih sangat keras mengingat besok sore akan mengadakan pentas Uji Coba.
Masumi segera mengetikkan pesan untuk sang pujaan hati.
Masumi : Halo sayang, kamu sudah bangun? Selamat berlatih ya... Aku yakin kamu bisa mementaskan Bidadari Merah yang berbeda, apapun yang ditampilkan oleh Ayumi, dia pasti berjuang sangat keras karena tahu dia memiliki saingan berat sepertimu. Jangan lupa sarapan yang banyak, berlatih dan mencintaiku butuh tenaga yang besar.
Eaaaak.....gombal amat lu bang !!!
Masumi baru saja merebahkan tubuhnya ketika ponselnya bergetar, balasan pesan Maya masuk.
Maya : Whoaaa... cepat sekali Pak Masumi sudah bangun? Aku baru saja akan menyiapkan sarapan. Pak Masumi jangan lupa sarapan benar- benar makanan yang sehat ya , kalau Harapan sih aku tahu , itu kamu.
Ajijeee....udah pinter Neng bales gombalan maut si Abang!!!
Masumi tersenyum simpul membaca balasan pesan dari Maya, dan segera saja jarinya mengetik balasan dengan cepat.
Masumi : Sebenarnya aku baru akan tidur, ini juga karena salahmu, aku sulit untuk tidur karena tidak ada penyusup dibawah ketiakku, sebaiknya pertimbangkan kembali untuk tinggal bersamaku disini, kamarmu sudah disiapkan bahkan lemari pakaianmu sudah dipenuhi oleh baju- bajumu, kamu tidak perlu membawa apapun dari apartementmu.