Dua

330 15 24
                                    

Kediaman Takamiya

Masumi tiba dikediaman Takamiya dengan perasaan baru, bukan seperti hari kemarin yang begitu tertekan, bagaikan mati rasa, namun kali ini dia tahu apa yang ingin dia perjuangkan, kata- kata Hijiri terus berdengung dibenaknya, memperjuangkan kebaha...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masumi tiba dikediaman Takamiya dengan perasaan baru, bukan seperti hari kemarin yang begitu tertekan, bagaikan mati rasa, namun kali ini dia tahu apa yang ingin dia perjuangkan, kata- kata Hijiri terus berdengung dibenaknya, memperjuangkan kebahagiaannya juga amat penting, apalagi setelah memastikan jika Maya mencintainya juga, Masumi merasa itu sudah sangat cukup untuk memberinya kekuatan.

Bak kata pepatah lama, kalimat itu juga yang membuat Masumi masih bisa tersenyum dalam hati, Gunung akan kudaki, lautan akan kusebrangi , hujan badai akan  kuhadang hanya untuk bersama dek Maya seorang, Cihuy....

Biar dikata Masumi adalah bujangan paling keren , tampan, kaya dan diincar se Asia, tapi yang namanya jatuh cinta, baru kali ini Masumi merasakan cinta yang bersambut, sehingga ketika dia memutuskan keluar dari kediaman Hayami, bukannya merasa sedih, merana dan gundah gulana, Masumi malah merasa hatinya hangat, jantungnya berdesur- desur bahagia, meskipun baru sekedar konfirmasi dari Hijiri yang dia terima tadi malam jika besok sore Maya bersedia menemui si Mawar Ungu di Pulau Izu, hanya sekedar janji bertemu sudah membuat tidurnya gelisah dan dia tidak sabar untuk membuat jam lebih cepat berputar.

Ketika Masumi memasuki ruang keluarga Kediaman Takamiya, Kakek Shiori a. k.a Komisaris Takamiya, beserta ayah dan Ibu Shiori sudah menunggunya. Masumi seketika menghela nafas, dia yakin kali ini mereka akan menyinggung masalah pernikahan itu, meskipun wanita yang hendak dinikahkan olehnya masih dalam kondisi depresi berat.

"Duduklah Masumi, aku tahu kau sangat sibuk, tapi kita harus mulai membicarakan mengenai pernikahan, dan kami berharap jika pernikahan ini dilangsungkan Shiori akan segera bangun dari depresinya." Ucap Kakek Shiori a.k.a Komisaris Takamiya.

Masumi segera mengambil posisi duduk diatas zabuton yang telah disiapkan.

Jantung Masumi mulai berlomba- lomba memukuli rongga dadanya, dia tidak bisa membiarkan orang lain lagi mengatur dan mendikte hidupnya, dia sudah berjanji akan berhenti berakting dan jujur pada hatinya, kecuali tentu saja untuk melindungi orang yang dia cintai apapun akan dilakukannya.

Dia tahu tidak boleh melibatkan Maya dalam urusannya dengan keluarga Takamiya. 

"Mohon maaf pak Komisaris, aku sudah memikirkan kembali tentang rencana pernikahan itu, alangkah tidak bijak jika pernikahan tetap dilangsungkan sementara Shiori masih belum keluar dari depresinya, aku yakin pikiran Shiori tidak berada disini, sebaiknya daripada membicarakan pernikahan itu kita berupaya agar depresi Shiori teratasi." Jawab Masumi dengan tenang

Tiga pasang mata menatapnya tajam, dengan dengusan keras berasal dari hidung ibu Shiori. " Apa kini Pak Masumi kembali menolak, setelah kemarin mengatakan setuju untuk menikahi Shiori ?"

Aku tidak pernah mengatakan benar- benar setuju. "Maafkan aku Nyonya, aku tahu berapa kalipun aku meminta maaf pada keluarga ini kesalahanku sangat besar untuk dapat dimaafkan, tapi aku berfikir ulang, sebelum Shiori berbuat nekat, aku ingin jujur padanya, sebagai bentuk aku menghormatinya, Shiori gadis yang cantik, cerdas dan baik, aku tidak pantas berbohong padanya dan meneruskan untuk menikahinya jika aku tidak bisa membuatnya bahagia, terlebih aku juga tidak akan bahagia dengan pernikahan itu." Masumi mengatakan semua kalimat itu dengan tenang.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang