Tigapuluh dua

719 28 79
                                    

Tidak pernah sedikitpun terbersit dalam benak Masumi di butik yang seharusnya mereka lalui untuk melakukan fitting pakaian pengantin berbuah tragedi, setelah dengan tergopoh- gopoh Mizuki memberitahunya Shiori datang dan mengancam Maya, Masumi yan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak pernah sedikitpun terbersit dalam benak Masumi di butik yang seharusnya mereka lalui untuk melakukan fitting pakaian pengantin berbuah tragedi, setelah dengan tergopoh- gopoh Mizuki memberitahunya Shiori datang dan mengancam Maya, Masumi yang telah selesai melakukan fitting Tuxedo, bergegas mengancingkan kemejanya dan menghambur ke ruangan yang dipenuhi jejeran gaun pengantin.

Mizuki menunjuk sebuah kamar ganti dimana Maya berada di dalamnya, sayup- sayup Masumi mendengar suara Shiori dan Maya bicara, bukan Maya yang bicara dengan suara tenang, meski Masumi sangat tahu gadis itu pastilah hanya berusaha untuk tetap tenang, sementara dia mendengar Shiori bicara dengan penuh kemarahan.

Masumi sudah hendak mendobrak pintu kamar ganti itu ketika seorang pelayan mengatakan Shiori sempat mengambil gunting yang sangat tajam.

Hati Masumi mencelos, bayangan- bayangan ketika Shiori mencoba bunuh diri berulang kali menghantui benaknya, apalagi beberapa waktu yang lalu Shiori nyaris meledakkan penthouse dengan Maya berada di dalamnya.

Masumi tidak bisa bertindak gegabah, dengan nyawa Maya menjadi taruhannya.

Setelah menyuruh Mizuki menghubungi Dr. Yeo dan ayah Shiori tentang keberadaan Shiori, Masumi menunggu di depan pintu kamar ganti sembari mendengar percakapan di dalam  bilik itu, tiba- tiba pintu terbuka dan kembali dia harus menelan kegugupannya, melihat Maya disandera dengan gunting dibelakang punggung, dan Shiori kembali menjambak rambutnya sekuat tenaga.

Kepala Maya terpaksa mendongak, dengan punggung tegang, airmata gadis itu mengalir tapi matanya tidak sedikitpun terlihat takut.

Maya tidak takut.

Maya menatapnya dengan penuh percaya.

Darah Masumi mendidih, entah monster apa yang dipelihara Shiori, tapi wanita itu kelihatan tidak waras dan sangat gila.

Dia nyaris tidak percaya Shiori yang biasanya bicara lemah lembut bisa berubah menyeramkan dan tidak mengenal siapa- siapa.

Shiori kembali mengancamnya, jika tidak dia akan melukai Maya.

Masumi menyumpah dan memaki, apa keturunan Takamiya hanya bisa mengancam dan menekan orang untuk mendapat keinginan?

Sepertinya memang begitu, dan dia harus melawan, Shiori harus tahu, cinta tidak bisa dipaksakan, ketika dipaksa hanya keruntuhan dan kepatahan yang dia dapatkan.

Maya mengerang kesakitan, 

Masumi menatap lekat pada matanya, dan ketika gadis itu berkedip, seketika Masumi menarik lengan Maya dengan sekali sentakan, pegangan tangan Shiori terlepas karena terkejut dengan tindakan Masumi  tiba- tiba.

Masumi segera melarikan Maya kebalik punggungnya, dan Maya mencengkram erat kemejanya.

Kini dia berhadapan dengan Shiori dan gunting ditangannya.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang