Tiga

324 17 40
                                    

Hotel Grand Tokyo

Masumi termangu memandangi pemandangan malam Kota Tokyo dari jendela kaca kamar hotelnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masumi termangu memandangi pemandangan malam Kota Tokyo dari jendela kaca kamar hotelnya. Sudah hampir satu jam dia hanya berdiri diam mengawasi langit malam, gemuruh di dalam dadanya belum saja usai setelah mendengar semburan dan muntahan kemarahan dan kekesalan yang dilontarkan oleh ayahnya.

Masumi memutar kembali percakapan yang membuat dia menenggak bergelas- gelas minuman dengan alkohol tinggi malam ini.

" Apa kau sudah gila Masumi? Ini alasan kau ingin tinggal di hotel? Bukannya kau ingin mendampingi Shiori hingga gadis itu sadar dari depresinya, tapi kau malah  kembali menolak menikahi gadis itu, kau tahu imbasnya pada Daito? Aku tidak akan biarkan kau menghancurkan Daito!!!"

"Ayah, keputusanku untuk tetap menolak menikahi Shiori sudah bulat, jika ayah masih mempercayai aku menangani Daito, aku akan tetap melakukannya, memimpin Daito, tapi bukan berarti aku akan diam jika Pihak Takamiya menarik mundur proyek yang tengah dikerjakan Daito, tapi jika ayah merasa sebagai pimpinan Daito aku juga harus melaksanakan perintah ayah untuk tetap menikahi Shiori, maka malam ini aku mengajukan pengunduran diri dan keluar dari Daito, sama halnya aku keluar dari kediaman Hayami." Balas Masumi dengan tenang.

"Apa maksudmu, jangan main- main Masumi!!" Hardik Eisuke dengan geram

" Aku tidak main- main . Selama ini aku selalu menuruti perintah ayah, apapun aku kerjakan sesuai dengan perintah dan keinginan ayah, tidak sekalipun aku menolaknya."

"Sudah seharusnya, untuk itu kau kuangkat sebagai anakku, kau tahu tidak ada yang gratis untuk menjadi seorang Hayami." Sembur Eisuke

Dada Masumi berdenyut nyeri, Aku tahu ayah, selama menjadi 'anak'mu tidak ada satupun yang kuperoleh secara gratis, bahkan semua makanan yang aku dapat di kediaman Hayami aku membayarnya dengan keringatku.

Masumi tertawa kecil " Kalau itu aku sudah tahu ayah, aku tahu tidak ada yang gratis selama menjadi seorang Hayami, dan aku sudah membayar semuanya bukan? Beserta bunganya? Daito sudah kukembangkan, sahamnya meroket, proyek- proyek besar sudah kutangani dengan baik, dan aku sudah berpamitan pada ayah,  aku mendoakan ayah selalu sehat selamanya. Aku tidak terikat apapun lagi pada Hayami, jika ayah terus memaksaku untuk mengikuti perintah ayah kali ini, maka mulai besok dengan senang hati aku mengubah dokumen namaku kembali menjadi Masumi Fujimura, bukankah selama ini hanya selembar Kartu Keluarga yang mengikat kita? Bagaimana jika Kartu Keluarga itu tidak sengaja aku hilangkan?"

Di ujung telepon Eisuke menggeram marah " Jangan kurang ajar Masumi!! Kau fikir kau bisa apa tanpa Hayami dan Daito, kau hanya akan menjadi gelandangan, bertahun- tahun aku besarkan kau di lingkungan sosial kelas satu, mendapatkan fasilitas terbaik agar kau menjadi pria  yang berkualitas dan mendapatkan istri dari golongan yang sama, sekarang kau ingin membuang begitu saja?"

"Aku mengucapkan terimakasih padamu ayah, dan semua yang telah kau keluarkan dan lakukan untukku,  sekali lagi aku telah membayarnya berikut dengan bunganya, sehingga aku tidak berhutang apapun padamu, pada Daito, jangan khawatirkan aku jika aku keluar dari Daito , aku jamin aku masih bisa hidup dengan pekerjaan apapun, jika kau lupa, seseorang telah melatih aku untuk menjadi petarung, sayang kau tidak mengajari aku tentang apa itu kebahagiaan, sehingga saat bersama Shiori seharusnya aku merasa bahagia, tapi yang kurasakan bukan seperti itu, menjalani hubungan dengan Shiori dan keluarga Takamiya sama halnya seperti aku melakukan pekerjaan lainnya, aku tidak mendapatkan kebahagiaan yang aku inginkan, aku hanya berpura- pura membohongi semua orang termasuk hatiku sendiri, dan aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku dengan tidak menjadi diriku sendiri."

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang