ASSALAMUALAIKUM
POKOKNYA HUJAN UPDATE!😋
*****
"Udah puas?" tanya Dito yang dicengiri Tania. "Tugas suami itu membahagiakan istrinya," ucap Tania.
"Hmm."
Belum puas sampai di situ. Tania kembali mengajak Dito mampir ke Justice. Dengan rasa terpaksa Dito mengikuti apa yang Tania inginkan. "Ini terakhir!" Dito memberi peringatan.
"Yeah kak," keluh Tania.
"Sebenarnya boleh, tapi besok kalau kamu mendapat rank 1 paralel," ucap Dito.
"Ahh, yaudalah." Pasrah dengan keadaan saat ini.
Masih mengikuti Tania yang sedang berbelanja. Sampai Dito merasa heran dengan seorang perempuan, suka aja berbelanja yang tidak terlalu penting. Meskipun bagi Dito tidak seberapa harganya, tapi itu boros!
Tania selesai memilih barang, dia membeli boneka dan beberapa aksesoris. Setelah itu Tania pun pulang.
Di mobil Tania ingin menanyakan suatu hal. Dari kemarin dirinya ingin bertanya kepada Dito tetapi belum berani. "Kak!"
"Hmm?"
"Orang tua kakak dimana? Kok aku belum pernah lihat, kemarin pas kita nikah juga gak ada," ucap Tania.
Belum ada jawaban dari Dito. Sepertinya Tania salah berbicara. Makanya Dito tidak menjawab sama sekali. "Yauda gak jadi," ucap Tania.
"Kenapa? Kamu mau tau kan? Kedua orang tua aku udah meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan," ucap Dito. Pantas saja kemarin tidak hadir di pernikahan. Iya jelas tidak, yakali hantu disuruh hadir.
"Sabar ya kak, ada aku."
Dito menoleh ke samping menampilkan senyum manisnya yang membuat Tania membalas senyum itu. "Jangan tinggalkan aku!" ucap Dito.
*****
Mereka berdua langsung menuju kamar untuk beristirahat. Dito terasa sangat lelah hari ini. Sehabis mengajar dan pergi menemani Tania ke mall, belum lagi urusan kantor. Tidak bisa beristirahat lama-lama.
"Kak, harus banget langsung di depan laptop?" tanya Tania heran dengan suaminya tidak istirahat sebentar saja. Menghentikan aktivitasnya, supaya fresh. Tidak terlalu menguras kerja otak. Bisa saja otaknya meledak besok kalau tidak diberi istirahat.
"Iya Tania, aku harus ngurus urusan kantor," ucap Dito.
"Kakak juga kerja di kantor?" Dito mengangguk. Tania baru mengetahuinya kalau Dito bekerja di kantor juga.
"Kamu makan dulu sana!" ucap Dito sembari menatap sekilas ke arah Tania.
Tania yang baru saja menata novel barunya di rak. "Iya bentar," ucap Tania.
Selesainya menata semua barang belanjaannya tadi. Benar ia langsung menuju dapur untuk makan. Ya Tania masih berada di rumah orang tuanya saat ini. "Bunda masak apa?" tanya Tania.
"Bunda buat tumis kangkung sayang," jawab Sani.
Tangan Tania mengambil nasi dan tumisnya. Ia mulai memakan suapan pertama. Rasanya lezat sekali, membuat Tania ingin menambah porsi lagi dan lagi.
"Dito gak kamu ajak makan?" tanya bunda Tania.
"Lagi kerja, bun."
"Kamu bawain makanan ke kamar kalau udah selesai," ucap bundanya. "Iyaa," jawab Tania.
Setelah selesai makan Tania kembali ke kamarnya dengan membawa satu piring makanan untuk suaminya.
Tania menaruh piring itu di atas meja dekat sofa di dalam kamar. Kembali Tania membaca novel barunya, tanpa sadar kalau dirinya belum menyuruh Dito makan. Saking asiknya membaca benar nasi di sampingnya sampai dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEACHERBAND [END]
Ficção Adolescente[HARAP FOLLOW AKUN AUTHOR TETLEBIH DAHULU!!!] Di dalam ruangan terlihat Dito yang sedang memandangi langit-langit rumah sakit. Sambil celingak-celinguk ke kanan dan kiri. Saat dia menyadari kedatangan Tania wajahnya berubah bingung. "Anda siapa?" Pe...