CHAPTER 11

17 3 0
                                    

• - •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• - •

Gilang masih menunggu Luna diluar kelas. Gadis itu sedang piket sekarang.

Luna juga tahu jika Gilang masih menunggu diluar, tapi Luna malah memperlambat kegiatannya.

Ponselnya berbunyi tanda pesan masuk, Gilang buru-buru membuka pesan tersebut.

Setelah tahu siapa yang mengiriminya pesan Rahang Gilang mengeras, ia masuk ke dalam kelas mengabaikan 3 siswi lain yang sedang piket.

"Kalau lo pergi sama Satria, artinya lo gak ngehargain gue."

Luna meminta izin kepada ketiga temannya untuk pulang lebih dulu, ia berjanji jika besok ia akan kembali membereskan kelas.

Setelah mendapat izin, Luna menarik Gilang ke luar kelas.

"Ngomong sekali lagi!" Luna melipat tangannya di dada.

"Jangan pergi sama Satria. Gue bisa nganter lo ketemu sama orang yang lo maksud." ujar Gilang, pandangannya lurus kearah manik mata Luna.

Luna menyunggingkan senyumnya, "Yakin lo mau nganter gue ketemu sama orang lain? Lang, dari pertama kali gue keluar rumah buat sekolah sama lo sampe sekarang, lo selalu nge batasi lingkungan gue, sampe gue gak punya temen dan gue tau lo bohong kan soal orangtua gue?"

"Luna," Gilang menggenggam tangan Luna, "gue gak tau, yang jelas gue ngebatasin lingkungan lo karena gue tau lo bakal sedih kalau liat temen-temen lo punya keluarga. Udah, sekarang lo pulang sama gue ya?"

Luna melepaskan tangan Gilang. "Gue udah janji sama Satria." Tepat setelah itu, Satria datang bersama kedua temannya.

"Ayo," ajak Luna pada Satria.

"Lo gak ngehargain gue Luna?" ujar Gilang yang mampu menahan langkah Luna hingga Luna berbalik.

"Ngehargain lo? Emang gue penting? Lebih penting mana sama Maira?" Tanya Luna.

"Jelas lo lah!" jawab Gilang.

"Oh ya? Terus kenapa lo gak ngasih tau kalau lo mau diadopsi sama pak Rudi? Bukannya itu penting ya Lang? Hah, gue tau posisi gue sekarang Lang." sinis Luna.

Luna berbalik dan Menggandeng tangan Satria meninggalkan Gilang yang mengepalkan tangannya.

Luna dan Satria sampai di parkiran. "Lo yakin?" Tanya Satria saat membukakan pintu untuk Luna.

"Apa?"tanya Luna bingung dengan arah pembicaraan Satria.

Satria lebih dulu masuk ke dalam mobilnya. " Maksud gue, kita ketemu temen gue sekarang, kan lo gak dapet izin dari si Gilang."

"Kok lo yang ribet sih?!" kesal Luna.

"Sorry, gue cuma nanya." ujar Satria tak enak.

"Btw, kita nganterin mahluk-mahluk di belakang dulu ya," ujar Satria sambil menunjuk Rahel dan Zio.

LUNARA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang