CHAPTER 12

16 2 0
                                    

• - •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• - •


Ceklek

Bunyi pintu terbuka membuat seorang perempuan tengah duduk di tempat yang telah disediakan menoleh ke sumber suara.

Ia bangkit dari duduknya dan mendekati orang itu, "Gimana?" tanya nya penasaran yang di balas tatapan miris serta menggelengkan kepalanya kecil.

"Kamu udah gak bisa masuk Agency lagi, Patmi. Sorry," ucapnya dengan suara lemah membuat Patmi menghembuskan napasnya pelan.

Patmi tersenyum kecil berusaha menghibur temannya itu, "Yaudah, gapapa. Lagian aku juga emang udah gak bisa nerusin lagi. Dan, kebetulan juga aku mau nikah kan?"

Mira yang berada di depan Patmi merasa tidak enak padanya. Patmi yang tahu kegusaran Mira pun menyentuh pundak Mira pelan, "Udah, Mir. Gapapa. Lagian kamu udah berusaha juga makasih banget. Lagian di bilang, bandel sih! Kan udah bilang gak usah tetep aja ngeyel,"

Guyonan Patmi membuat wajah murung Mira perlahan-lahan hilang berganti dengan wajah kesal.

"Tapi, ngapain juga kamu harus nikah sih, Pat?! Kan udah tau masuk Agency pakai nikah segala," sebal Mira dengan bibir mengerucut ke depan.

Patmi yang melihat itu tertawa kecil, "Ya masa orang mau nikah di larang, sih? Lagian pekerjaan bisa di cari. Kan mumpung Deny ngelamar, aku iya aja. Bener, kan?"

Mira ingin menyanggah pun tidak jadi. Sebab perkataan Patmi memang benar.

Bib... Bib...

Bunyi klakson yang dikenal membuat Patmi menoleh ke sumber suara, "Deny udah dateng. Aku pulang dulu ya, sekalian mau persiapan nanti hehe," ucap Patmi yang diakhir kata ia berbisik.

Mira kembali menatap Patmi dengan wajah murung, "tapi Pat--"

Patmi menggeleng kecil, "Udah. Itu lupain. Jangan lupa Dateng nanti ya," walau begitu, Mira tetap mengangguk-anggukan kepalanya dengan senyum tipis yang terpaksa.

"Maaf, Patmi."

***

Satu bulan setelah Pernikahan Deny & Patmi

"MAS?! KAMU KENAPA, SIH?!" teriak Patmi yang berjalan dengan langkah mundur menjauhi Deny.

Deny tertawa keras, "HARUSNYA SAYA YANG TANYA KAMU, PATMI. KAMU ITU MODEL, KENAPA GAK BALIK JADI MODEL LAGI?! HAH?!"

Patmi menutup kedua telinganya, "Aku ikut Agency model harus keluar juga karena nikah sama kamu. Terus aku gitu yang salah?!" balas Patmi menatap Deny yang berada di depannya dengan wajah menahan marah.

"SALAH! SALAH KARENA KAMU GAK BISA KASIH AKU KETURUNAN!"

DUARRRRRRRR!

Bagaikan di sambar petir, tubuh Patmi kaku seketika. Dengan wajah seakan tak percaya atas perkataan lantang Deny --- suaminya, jelas ia kecewa.

LUNARA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang