Sajak 27 :: Lantunan Nada Untuk Dia Yang Kucinta

1.7K 448 95
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Jikalau kamu masih suka, kenapa kamu melepaskan dia, Senja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jikalau kamu masih suka, kenapa kamu melepaskan dia, Senja?"

Satu klausa tanya milik Bening hari itu diperdengarkan di telinga Senja. Pemuda Bandung itu membalikkan raganya ingin menatap si nona berbalut sweater biru pastel itu.

"Sebuah tinta rasa itu telah hilang direnggut paksa oleh sebuah patah bernama kecewa. Jadi, cintaku kepadanya telah hilang ditelan buana," ujar Senja kemudian kembali fokus membidik kameranya ke arah pepohonan rimbun di lapangan belakang sekolah.

Bening mengernyitkan dahinya, "jadi, kamu masih mencintai Jingga, bukan?"

"Dusta andaikata aku bilang sudah tak cinta, tetapi mau bagaimana? Masa aku harus menentang takdir semesta?"


"Dusta andaikata aku bilang sudah tak cinta, tetapi mau bagaimana? Masa aku harus menentang takdir semesta?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terbilang sudah hampir tiga hari sejak aku dan Senja menuai luka, dan tak terasa selama itu sudah banyak hal yang terjadi pada dunia, hanya saja aku sudah tak peduli seperti biasanya.

"Wah, anak OSIS sudah open gate, tuh," ujar Yasmin yang kini tengah memakan kue kering yang ia bawa dari rumah.

Kini kami sedang terduduk dekat jendela di kelas MIPA 4 lantai dua, melihat para warga Bayanaka yang tengah sibuk dikejar tugas sebab pensi yang berlangsung baru saja.

Sesajak Senja , Sunghoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang