Sajak 9 :: Cakrawala di Antara Kita

2.9K 650 377
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibawah lampu sorot balkon, aku terduduk malas sembari termangu ditemani dengan sepi yang menyelimuti diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibawah lampu sorot balkon, aku terduduk malas sembari termangu ditemani dengan sepi yang menyelimuti diri. Sampai sebuah suara menginterupsi atensi, dari benda bentuk persegi.

Suara radio yang setiap malam selalu kudengar, penasaran saja apa pesan sang pengagum malam ini.

"Untuk Vajingga. Ini saya lagi. Saya nggak tahu kamu dengar surat dari saya apa nggak. Kalau kamu penasaran siapa saya... Saya adalah orang yang selalu ada buat kamu, walau kehadiran saya hanya sebatas semu. Sehat selalu ya, aku suka kamu. Walau yang kamu suka bukan aku."

Setelah sang penyuara berhenti, isi kepalaku mulai berteriak meminta jawaban dari teka-teki seorang pengagum tadi. Perihal seseorang yang selalu bersamaku, walau kehadirannya tak pernah berarti buatku.

siapa?

***



Pagi biru yang dirundung rasa ragu dan sejumput rasa cemburu, apa-apaan ini yogyakarta?!

Di hadapan papan dengan puluhan kertas pengumuman dan informasi sekolah, tercantum sebuah foto dua insan yang kukenal. Seorang taruna yang mana aku dibuat jatuh cinta karenanya, dan seorang nona peri cantik yang kemarin hari berkata bahwa ia suka pada cintaku.

Tidak mengapa bila hanya dipotret kemudian disematkan di mading, namun mengapa malah masuk headline news sih? Mana tajuk beritanya, pasangan terfavorit yang diam-diam tengah berkencan.

Suka heran, klub fotografi sekolah ini apa kehabisan ide berita sampai bikin hal yang nggak jelas seperti ini.

"Jingga masuk ke kelas yuk, sebentar lagi bel," ujar Bening seraya menyeret ku dari sana. Mau tak mau tungkai ku juga harus melangkah pergi walau kini ada yang terbakar dalam hati.

Detik berikutnya sang tokoh utama muncul jua, berjarak seratus meter dariku. Ia berjalan bersama Naren lantas tersenyum ringan saat melihatku.

Sesajak Senja , Sunghoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang