Sajak 23 :: Tentang Kita dan Perbedaan

1.6K 436 158
                                    

chapter ini sedikit panjangatau chapter berikutnya juga begitu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter ini sedikit panjang
atau chapter berikutnya juga begitu?


Hawa sejuk yang menusuk peraba, pada hari Kamis di bumi Yogyakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hawa sejuk yang menusuk peraba, pada hari Kamis di bumi Yogyakarta. Di tambah raut muram sang mega pada nabastala, agaknya pasti sebentar lagi hujan jatuh dan menyapa para manusia.

Setelah pulang diantar Ajen, aku hanya terduduk di kursi teras rumah sambil menatap angkasa. Merasakan sang serayu yang berhembus menerpa raga, dan melihat burung-burung gagak yang ingin pulang ke rumahnya.

Tiba-tiba sekelebat bayangan seseorang terputar di kepala, sang pemuda yang biasanya selalu ribut akan hal kecil yang terjadi padanya. Namun, sekarang sang penguin sedang jatuh sakit, harap-harap ia lekas pulih, ya!

Aku mengeluarkan dompet usang berwarna cokelat tua dari saku, menatap potret polaroid sang taruna dengan ku. Tanpa sadar ku lukiskan sesimpul senyum pada bibir ku. Lalu diam-diam berharap pada sang buana.


Bisa tidak, ya? Masa-masa SMA ini tidak cepat berlalu. Aku masih ingin bersama kekasih hatiku. Aku belum sanggup, jika harus melepaskan genggaman tangannya, di hari mendatang.



Sebab, jika belajar dari kejadian Bening dan Jaka, sepasang persona yang saling cinta juga bisa berpisah nantinya. Entah itu sudah beda rasa, atau ada penghalang lainnya.

Sedang asik merajut dialog dalam pikiran, ponsel ku berdering tanda ada sebuah panggilan. Di layar persegi itu tercantum nama sang gadis,

Bening('ε` ) is calling...

Ah, malam ini pasti aku akan mendengarkan sebuah cerpen dari sang nona.











***













"Ayah kamu benar. Walau kita melangit kan doa yang sama, tetap saja kita berbeda."

"Aku cinta kamu Bening, tetapi, saingan ku berat. Antara tasbih di jemarimu, tak sama dengan salib yang terkalung di dada ku."

Sesajak Senja , Sunghoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang